22 || Bonus Chapter

387 84 26
                                    

"Siapa?"

Jaehee diam tak menjawab.

Kepalanya menunduk, jarinya saling meremat. Tak berani menatap Jungwon sang Suami kala nada bicaranya sudah merendah seperti tadi.

Jaehee tentu tak bisa menjawab, karena dirinya juga tak tau siapa yang menamparnya tadi malam.

Melihat reaksi sang Istri, Jungwon menghela nafas pelan. Tangannya bergerak menggenggam tangan Jaehee, memang bukan kebiasaan yang buruk namun Jungwon tak suka kala jemari lentik si gadis saling meremat.

"Aku hanya bertanya, siapa yang melakukannya, hm?" nada bicaranya melembut.

Yang di tanya masih diam tak mau menjawab, itu karena Jaehee juga tak tau harus menjawab apa. Kalau dirinya salah menjawab, sudah pasti Jungwon akan menghukun orang yang salah.

"Jaee.." perlahan tangan Jungwon bergerak, menarik pelan dagu si gadis agar manik sang gadis dapat menatapnya juga,

".. siapa? Kenapa bisa seperti ini?" tanyanya lagi.

Yang mana hanya mendapat gelengan pelan dari si gadis. Jungwon langsung mendekapnya, memeluknya dengan erat. Mengusap pelan surai si gadis, sesekali mengecup puncak kepalanya juga.

"Baiklah baiklah.. maaf jika aku membuatmu tak nyaman, aku hanya bertanya siapa yang melakukan itu padamu." Jungwon berucap.

Dapat di rasa bahwa si gadis membalas pelukannya juga.

"Aku tak tau siapa, jadi biarkan saja berlalu." Jaehee bersuara.

Jungwon mengangguk paham, "Baiklah, akan aku lupakan yang satu ini."


Ting tong!


Pelukan keduanya lepas.

Maniknya saling menatap bingung, siapa yang bertamu ke kediaman mereka pagi-pagi seperti ini?

"Apa Ayah mengatakan akan datang?" tanya Jaehee, dirinya menannyakan perihal Ayah mertuanya.

Jungwon menggeleng, "Hari ini Ayah sibuk."

"Biar aku yang lihat, habiskan sarapanmu dulu.." Jungwon berucap, yang mana langsung mendapat anggukkan dari Jaehee.

Setelahnya pria itu beranjak, melangkah dari ruang makan menuju pintu utama. Tangannya bergerak membukakan pintu putih yang besar ini.

"Siapa-- Kakak?!" pekik Jungwon kaget.

Yang baru saja bertamu meringis pelan, "Ini masih pagi.. jangan memekik seperti tadi, Jungwon."

Jungwon mengerjap beberapa kali, tak menyangka sang Kakak yang seharusnya berada di Aussie kini ada di sini.

"Ta-tapi bagaimana bisa? Kakak 'kan seharusnya ada di Aussie, kenapa ada di sini?!" tanya Jungwon.

Sang Kakak tak menjawab, wanita itu menerobos masuk ke dalam rumah sang Adik.

"Teman lamaku memberikan undangan pernikahan, katanya Adiknya akan menikah besok." jelasnya singkat.

Dahi Jungwon mengernyit, dirinya menutup kembali pintunya. Kemudian mengikuti sang Kakak yang sudah duduk di sofa tamu.

"Teman lama..?"

Sang Kakak mengangguk, "Omong-omong.. di mana Jaehee?"

"Sejak kapan Kakak jadi--"

"Jungwon.. siapa yang--" atensi keduanya teralihkan pada Jaehee yang baru saja datang ke ruang tamu.

"--bertamu.." lanjutnya pelan.

"Ohh, Jaee.. kemarilah.." ucap Jungwon sembari menepuk pelan sofa yang ada di sampingnya, mengisyaratkan pada si gadis untuk duduk di sampingnya.

Number Four 「✔」Where stories live. Discover now