O5 || Park Sunghoon

418 95 4
                                    

"Sudah seperti ini.. aku benar-benar tak akan mengulang ucapanku lagi.."

"Kau mau menjalin kontrak denganku atau tidak?"

"Apa mempermainkan hidup orang lain itu menyenangkan bagimu..?" tanya Jira.

Hening.

Tak ada jawaban dari Jira.

Pria asing itu menghela nafas, mengabaikan pertanyaan Jira tadi, "Baiklah, kalau begitu aku akan--"

"Akan aku lakukan."

"Aku akan menjalin kontrak dengamu.."

"Dan aku juga akan tinggal bersamamu.."

Keheningan kembali melanda.

Perlahan tapi pasti, pria asing itu kembali memperlihatkan seringaiannya pada Jira.

"Keputusan yang tepat."

Tangan Jira di genggam perlahan.

Kembali meninggalkan tanda -yang kemarin sempat hilang- di pergelangan tangan kiri Jira.

Setelah itu kembali menelusupkan kedua tangannya ke dalam kantung coat yang ia pakai. Maniknya menatap Jira dengan tatapan datar.

"Setelah ini kau tak akan merasakan sakit, kau juga tak akan bisa terluka. Bersikaplah seperti biasa, jangan terlalu kaku atau mudah terkejut.." jelas pria itu

"Selama kau masih terikat kontrak denganku.. jangan biarkan orang lain melihat dan menyentuh tanda itu, atau sesuatu yang buruk akan terjadi." lanjutnya

Jira hanya diam, tak memberi respon.

"Aku pergi.." ucap pria itu, seraya berbalik lalu beranjak. Tapi langkahnya kembali terhenti, "Ah iya.."

"Soal tinggal bersama, aku akan tinggal bersamamu hari ini sampai kontraknya selesai.."

"Jadi, mohon bantuannya ya Nona Pelanggan.."

'Seseorang, tolong katakan bahwa keputusanku ini sudah benar..'


'

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




"Jira-yaa.. kau tak apa? Kau baik-baik saja? Kenapa bisa seperti ini?"

Pertanyaan yang di selingi raut wajah khawatir itu sukses membuat kekehan kecil keluar dari bibir Jira.

"Bibi.. aku baik-baik saja, Dokter bilang aku hanya perlu istirahat yang cukup." ucap Jira.

Nyonya Lee, wanita paruh baya yang lebih sering di panggil Bibi oleh Jira itu menghela nafas lega.

Tangannya menusap dadanya pelan, lalu duduk di kursi samping ranjang Jira, "Ah astaga, Bibi hampir pingsan saat mendengar Jira berada di Rumah Sakit."

Jira tersenyum menanggapi.

Number Four 「✔」Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang