18 || Will You Marry Me

308 83 77
                                    

"Cantik sekali.."

Sunghoon terkekeh, "Astaga.. lihat siapa yang berbicara.."

Jira mencebik pelan, bibir pinknya sejenak ia poutkan karena perkataan Sunghoon. Pria itu suka sekali menggodanya, menyebalkan.

"Kau bilang kau bertemu Eunjoo.."

Jura mengangguk sebagai jawaban, kedua maniknya masih setia menatap bunga lily berwarna biru di depannya.

".. bagaimana keadaannya..?"

Jira menoleh, menatap Sunghoon dengan senyum tipis di belah bibirnya. Sepertinya pria ini merindukan Eunjoo, gadis Park yang tak kalah mencolok dan menarik itu.

"Bukan merindukan, aku hanya ingin tau bagaimana keadaannya sana. Karena dia sudah berkorban untukku.. dasar gadis bodoh." suara Sunghoon memelan diakhir kalimatnya.

Yang langsung mendapat pukulan di lengannya dari Jira.

"Eunjoo akan marah jika ia tau kau masih berpikir seperti itu. Eunjoo baik-baik saja, dia benar-benar baik-baik saja.. bukan hanya baik, tapi dia sangat cantik dan menawan.. kau tau.." jelas Jira.

Sunghoon benar-benar dibuat tertawa oleh penjelasan si gadis. Gadis itu mendeskripsikan Eunjoo dengan luar biasa, sementara dirinya sendiri sudah cukup luar biasa.

"Jadi..?" Sunghoon bertanya.

Dahi Jira mengernyit bingung, "Jadi apa..?"

"Soal pertanyaanmu tentang hal yang belum sempat Eunjoo lakukan.. kau mau melakukannya..?"

Hening.

Angin berhembus, mengacak asal surai panjang Jira. Sorot mata gadis itu berubah menjadi sendu.

Menikah ya.

Jira memang sudah berjanji pada Eunjoo, bahwa dirinya akan tetap berada dan terikat dengan Sunghoon. Jira juga sudah berjanji akan melakukan hal yang belum sempat Eunjoo lakukan bersama Sunghoon.

Walau sedikit sakit karena Jira melakukan hal itu atas permintaan Eunjoo. Tapi akan Jira ubah semuanya, dirinya akan melakukannya tanpa alasan bahwa Eunjoo memintanya.

Jira akan melakukannya atas keinginannya sendiri. Murni keinginan hatinya, juga keinginan dirinya.

Sorot mata Jira berubah.

Sunghoon sedikit terkejut karena dirinya tak bisa mendengar isi kepala si gadis, ini yang kedua kalinya dirinya dibuat bingung. Sebenarnya ada apa..??

Jira tersenyum, gadis itu menoleh menatap Sunghoon sepenuhnya. Dengan berani Jira bergerak, menggeser duduknya menjadi lebih dekat dengan Sunghoon.

Masih dengan angin yang menerpa, surai Jira teracak asal. Pandangannya masih terpaku pada kedua manik si pria, sedangkan yang di tatap kembali dibuat bingung.

Hingga detik berikutnya, Jira kembali memeluk Sunghoon.

Kedua lengannya memeluk Sunghoon, menyandarkan kepalanya pada dada bidang sang pria. Karena jujur saja, saat ini Jira tengah menahan tangis.

Ia sudah berjanji tak akan menangis di depan Sunghoon, apapun yang terjadi. Jira tak boleh menunjukkan bahwa dirinya juga ikut merasakan saat ini.

"Ji-jira.."

"Kumohon diamlah. Biarkan aku berada di posisi ini, sebentar saja.." lirih Jira terdengar.

Sunghoon hanya bisa diam, dengan pelan tangannya bergerak membalas pelukan si gadis. Sesekali menepuk pelan bahu si gadis, Sunghoon benar-benar tak bisa mendengar dan mendengar isi kepala Jira.

Number Four 「✔」Where stories live. Discover now