UM--4

1.6K 64 8
                                    

Haiii.....
Masih ada yang baca sampai chapter 4? Atau bahkan ada yang nungguin? Ngepede aja dulu kan.

Aku lagi semangat banget ni up kelanjutan ustadz Bilal, udah ada beberapa part sih tapi mau up nggak ada yang nyemangatin.

Happy Reading!!!

****

Setiap kehidupan selalu diberikan ujian

Oups ! Cette image n'est pas conforme à nos directives de contenu. Afin de continuer la publication, veuillez la retirer ou télécharger une autre image.

Setiap kehidupan selalu diberikan ujian. Ujian adalah cara, bagaimana Allah menguji hambanya. Allah ingin tau, apakah hambanya masih bertahan di tempat yang sama, atau terlena pada kenikmatan yang berujung jurang kehidupan.

Setiap ujian yang Allah berikan memang sesuai dengan batas kemampuan hambanya. Hanya saja, manusia selalu merasa tidak mampu untuk melewatinya. Manusia itu mudah menyerah walaupun belum berusaha. Dengan perkataan 'ah, tidak bisa', ia mengatakan bahwa ujian yang dihadapinya sangat berat.

3 jam berlalu

Bilal ternyata terlelap di atas sofanya. Ia tersadar ketika tengkuknya merasa sebal dan tubuhnya merasa pegal.

"Astaghfirullahalazim," ucapnya ketika melihat posisi tidurnya saat ini.

Bilal meneguk kembali air putih yang masih tersedia di hadapannya. Kemudian, ia beranjak menuju kamarnya.

Ia melihat jam menunjukkan hampir pukul 12 malam. Ia tidak berniat untuk melanjutkan tidurnya lagi. Bilal langsung menuju kamar mandinya untuk membersihkan diri. Walaupun, ia tau bahwa mandi di malam hari itu tidak baik.

20 menit, Bilal sudah rapi dengan baju koko dan sarungnya. Ia berniat untuk melaksanakan sholat istikharah untuk yang ke tiga kalinya. Ia berharap, Allah menunjukkan cara bagaimana menyelesaikan masalahnya ini.

"Ya Allah, berilah hamba petunjukMu. Jika cara yang yang disarankan Rara adalah cara terakhir, maka yakinkanlah hati hamba. Jika bukan, mohon berikanlah cara yang lain ya Allah. Hamba tidak menyerah, hanya saja hamba berusaha melewati ujian mu ini ya Rabb." Bilal benar-benar khusyuk, ia meminta apa yang memang ia butuhkan.

Setelah sholat istikharah, Bilal mengambil Al-Qur'an lalu membacanya. Ia ingin menunggu waktu tahajjud terbaik, sembari membaca Al-Qur'an.

Sayang beribu sayang, baru saja 3 lembar Bilal membaca ayat suci tersebut. Ia kemudian terlelap, dengan Al-Qur'an yang terletak di dada bidangnya.

"Pak Ustadz, saya melihat seorang perempuan pergi dari rumah Ustadz." ucap salah satu Ustadz yang bernama Roni pada Bilal.

"Siapa Ron? Apakah kamu mengenalnya?" tanya Bilal penasaran.

Ustadz Muda √Où les histoires vivent. Découvrez maintenant