"Maap." Jawabnya lirih.

"Masih mau nakal kaya tadi hm?." Tanya Alexander.

"Ngga Daddy."

"Kalau Beby nakal lagi kaya tadi, Daddy ngga izinin Beby untuk sekolah di sekolahan lagi, Beby bakalan home schooling." Final Alexander.

Mata Beby membulat. "Beby janji ngga nakal-nakal lagi Daddy, tapi-tapi Beby harus tetep sekolah ya." Ujarnya cepat.

"Minta maaf sama Abang-abang kamu sana." Ujar Alexander.

"Kenapa minta maap Daddy."

"Abang kamu marah loh." Jawab Alexander.

Beby menoleh pada abang-abangnya yg memasang wajah datarnya.

"Harus minta maap?." Tanyanya lucu.

Alexander terkekeh. "Iya."

Beby dengan ragu-ragu mendekati sang Abang. "Bang Leon, Beby minta maap ya?." Ujarnya.

Leon tidak bergeming dan menatap Beby lebih datar. "Abangggg sorry." Rengeknya.

Beby mengerucutkan bibirnya, ia memutar otaknya agar sang Abang mau meresponnya.

Cup.
Cup.

"Abang sorry, please." Beby memasang puppy eyes nya.

Leon menghela nafas lalu membawa tubuh adiknya ke dalam pelukannya.

"Abang cuma takut kamu kenapa-napa princess, janji jangan bikin Abang panik lagi?." Pintanya lirih.

Tadi saat di kantor Leon mendapat pesan dari orang suruhannya kalau adiknya hampir tertabrak dan itu membuatnya kalut, bahkan saat meeting pun ia tidak bisa berkonsentrasi.

Walaupun tidak sampai tertabrak Leon tetap khawatir dengan keadaan sang adik.

Beby melengkung kan bibirnya mendengar suara sang Abang. "Beby promise, Abang jangan sedih-sedih ya nanti Beby mo ikut sedih juga huhu."

Leon tersenyum tipis lalu mengecup seluruh wajah adik kecilnya. Beby berjalan menghampiri Erga.

Cup.
Cup.

"Abang sorry."

Erga memeluk tubuh Beby. "Beby harus hati-hati dimana pun dan kapanpun, jangan bikin kita ngerasa gagal karena kamu terluka, janji sayang?."

"Promise Abang." Jawabnya riang.

Beby berlari ke arah Abang baiknya, dengan cepat Beby mengecup kedua pipi Ronald.

"Abang sorry."

Ronald mengangguk. "Kalau masih bikin kita khawatir, Beby bakalan Abang suntik." Ancamnya.

"Nooooo Beby ngga nakal-nakal lagi Abang." Serunya.

"Good girl." Ujar Ronald.

Beby menghampiri kedua Abang nya yg saat ini terlihat banyak diam.

"Abang." Panggil Beby.

Vano dan Erick menatap Beby sambil tersenyum tipis. "Kenapa sayang?." Tanya Erick.

Mata Beby berkaca-kaca abangnya menjadi cuek padanya.

"Huaaa maapin Beby hikss.. Abang jangan cuekin Beby lagi hikss.."

Vano dan Erick saling tatap, mereka bukan mencueki Beby karena marah, tapi karena kejadian tadi yg membuatnya masih merasa bersalah pada adiknya, mereka merasa bersalah karena lalai menjaga sang adik.

Erick dan Vano merasa malu pada keluarganya karena mereka dengan tegas menjawab kalau Beby akan aman bersama mereka, namun hari ini Erick dan Vano sudah mengecewakan keluarga nya karena kelalaian mereka berdua.

BEBY SYAQUEELA [END]Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon