59

70K 8.8K 1.4K
                                    

Follow Ig @wp.casyaaaa
casyaaaa_

Jangan lupa Vote+komen ✨

Satu minggu sudah berlalu tetapi Beby masih betah memejamkan matanya. Entah sampai kapan mata cantik itu akan tertutup.

Semuanya berubah terlebih Xaviero dan Abang tertuanya yg semakin hari semakin tempramen.

Xaviero tidak pernah absen untuk menjaga Beby, ia selalu stay di rumah sakit bahkan Xaviero menyediakan seragam dan baju santainya di lemari ruang rawat Beby.

"Baby girl." Panggil Xaviero.

Tangannya mengelus pipi Beby yg semakin hari semakin menirus.

"Kapan bangun hm? Semua nunggu kamu sayang."

Xaviero menempelkan tangan Beby pada pipinya.

"Kamu lagi mimpi apa sampe ngga mau bangun hm?"

Cklek.

Pintu ruang rawat Beby terbuka menampilkan Ronald yg akan memeriksa keadaan Beby.

"Xav." Panggil Ronald.

Ronald berjalan ke arah Xaviero, lebih tepatnya brankar sang adik.

Xaviero menoleh. "Hm?"

"Saya mau memeriksa Beby." Ujar Ronald.

"Ya." Jawab Xaviero singkat.

Ronald menggelengkan kepalanya, ia sudah terbiasa dengan sifat dingin Xaviero.

Ronald mulai memeriksa keadaan Beby dengan serius.

"Gimana?" Tanya Xaviero.

Ronald mengusap wajahnya kasar lalu menggeleng lemah.

"Tidak ada perkembangan." Jawabnya lirih.

Xaviero menghembuskan nafasnya kasar. "Udah satu Minggu." Ujarnya.

Ronald menepuk punggung Xaviero. "Kami semua juga menunggu Beby sadar, yg sekarang harus kita lakuin adalah berdoa."

Xaviero mengangguk bahkan setiap detik ia selalu berdo'a pada Tuhan agar Beby cepat tersadar.

Ronald mengecup kening Beby. "Cepet sadar princess." Bisiknya.

Matanya menatap Xaviero yg tengah menunduk. "Saya keluar." Ujarnya pada Xaviero.

"Hm."

Ronald segera keluar dari ruang rawat Beby karena masih jam nya bertugas.

Xaviero mengeluarkan sesuatu dari saku celananya.

Ternyata Xaviero mengeluarkan kotak yang berisi kalung berlian yang sangat cantik.

Xaviero berdiri lalu mulai memakaikan nya pada Beby.

Bibirnya tersenyum tipis saat kalung nya sudah terpasang di leher putih Beby.

"Cantik." Ujarnya pelan.

Kalau Beby sadar mungkin ia akan berjingkrak-jingkrak kesenangan mendapatkan kalung yang sangat bagus.

BEBY SYAQUEELA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang