17

1.1K 49 14
                                    

             Happy Reading ❤


SMK WIJAYA

Resta yang baru saja datang langsung berkumpul dengan kelompoknya yang sudah ditentukan, apalagi kalau bukan untuk mengikuti lomba bazar di SMK sebelah.

"Kita bawa apa aja hari ini?." Tanya Resta pada Yoga----sang ketua kelas.

"Kita bawa hasil kerajinan tangan sama kue-kue yang tadi gue beli dipasar." Jawab Yoga.

"Hebat juga lo sepagi ini udah kepasar." Celetuk Farah.

Yoga hanya melirik Farah sekilas, sebagai ketua kelas yang mungkin bisa menjadi contoh untuk adik kelas,kakak kelas, atau kelas yang lain dia harus bisa menjadi sosok yang bertanggung jawab.

"Gue cuma menjalankan tanggung jawab." Ucap Yoga.

" Mau dong jadi tanggungjawab kamu."

Itu bukan Farah, Resta, ataupun cewek cewek lain yang menjawab, melainkan Anggycha lah  yang  menjawab. Jadi Anggycha itu sebenarnya udah suka sosok Yoga dari kelas 10. Waktu Anggycha nya mau pdkt eh Yoga sikap nya cuek gitu.

"Apaan sih anjir, malu-maluin lo." Bisik Farah pada Anggycha yang tak tau malu.

"Udah-udah mending kita beresin ini semua terus langsung ke bis." Ucap Yoga yang langsung di angguki oleh teman-temannya.

.
.
.

Didalam bis yang sedang menuju ke SMK sebelah tepatnya SMK GUNA BANGSA, Resta tampak bergerak gelisah dalam duduk nya. Anggycha yang mengetahui gelagat aneh sang sahabat mencoba menenangkan dengan menepuk bahunya pelan.

"Gue tau apa yang lo pikirin, santai aja Ta." Ucap Anggycha.

"G-gue takut." Lirih Resta.

"Apa yang lo takutin?." Tanya Anggycha.

"Gue hiks takut Cha." Ucap Resta yang mulai terisak.

"Sst ssst udah, gue ada disini buat lo." Anggycha yang sekarang sedang memeluk sang sahabat dari samping sebenarnya juga tidak tega kepada Resta.

Ini terlalu berat untuk Resta.

.
.
.
.
.

SMK GUNA BANGSA

"Gimana caranya lo bisa bawa cewek ke rumah Ar?." Tanya Dimas.

Arkan yang sekarang sudah mulai nyambung untuk diajak bicara sontak menoleh ke arah Dimas.

"Gue nggak bawa cewek." Jawab Arkan.

"Tapi bawa janda." Celetuk Bimo.

"Ngadi-ngadi lo, kalau si Arkan bawa janda berarti dia bawa mami nya dong?." Sela Dimas.

"Secara kan mami lo janda." Ucap Bimo dengan terkekeh.

Azka yang melihat perdebatan dari sahabat nya ini hanya menghela nafas panjang.

Dimas ( On Going )Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz