12

1.2K 32 1
                                    

"Pergilah, menjauhlah,dan lupakan bahwa aku pernah ada dipelukanmu."

***************"*******"************

"Lo jangan diem aja napa ta, kayak orang gagu tau nggak, biasanya juga Lo yang paling banyak bacot." Ucap Farah pada Resta, pasalnya sejak tadi tidak ada yang berbicara hanya terdengar dentingan sendok ke piring. Hal itu membuat Farah jengah dan berinisiatif untuk membuka pembicaraan terlebih dahulu.

Resta masih terdiam dan enggan untuk berbicara, mungkin ia masih memikirkan kejadian tadi malam.

Gue harus bisa ngejauhin dia,gue nggak bisa kayak gini terus Batin Resta.

Memori masa lalu nya kembali berputar ketika dia tidak sengaja bertemu dengan Dimas.

Entah ini hanya kebetulan semata atau ini memang rencana Tuhan.

Yang pasti Resta tidak mau bertemu lagi dengan Dimas, dia takut,dia trauma akan kejadian yang pernah menimpa mereka berdua.

" Heloooo,Resta Lo kenapa sih anjir." Farah sampai dibuat kesal dengan tingkah membingungkan Resta.

Dia mengguncangkan lengan Resta dan membuat Resta terkejut bukan main.

" Lo apa-apaan sih, sakit bego. Lo kata lengan gue kayu apa." Sungut Resta tak habis pikir dengan sahabat nya ini.

Kenapa manggil nya tuh nggak  yang lembut dikit, romantis dikit gitu, kan Resta mau gitu lohh.

Memang nggak peka sahabat nya.

" Y-ya maaf ta, abisnya Lo diem mulu dari tadi.Udah kayak patung tau nggak." Sahut Farah.

" Nggak tau lahh kesel gue sama Lo, Pokoknya gue nggak mau tau Lo harus bayarin nih somay sama es teh. Gue mau ke toilet dulu. Byeee." Melambaikan tangan nya dan meninggalkan kantin.

Farah dan Anggycha dibuat melongo dengan tingkah Resta.

" Bukan temen gue." Ucap Anggycha.

" Bukan temen gue juga." Sahut Farah.

Resta berjalan meninggalkan kantin dan hendak menuju ke toilet wanita. Letak toilet yang agak jauh dari kantin tadi membuat Resta sedikit berlari kecil, melewati lapangan basket dan menghindari tatapan aneh dari para netijen jahanamnya.

Apalagi di sekolahan Resta ini kebanyakan dihuni oleh para makhluk yang bernama cewek.

Entah bisa disebut kelebihan atau malah kesialan Resta karena ia mempunyai kulit yang putih,bersih,hidung mancung,rambut lurus dan mata yang indah, dan sialnya hal itu menjadi bahan GHIBAH para orang orang yang insecure terhadap nya.

Resta itu keturunan India, jadi tak bisa dipungkiri kalau wajahnya juga sedikit ketimur timur tengahan.

Kalau ditanya dia bisa bahasa India atau tidak, jawaban ya pasti tidak.

Mungkin kalau cuma sekedar bernyanyi mungkin dia bisa,itu pun juga ngawur.

Dia hanya tau kalau dia memiliki darah India dari kakeknya, karena kakeknya asli orang India dan neneknya asli dari solo.

Lalu kedua orang tua nya asli orang Indonesia. Resta punya satu kakak perempuan yang  sudah menikah dan saat ini menetap di India.

Alasan nya menetap di India karena kakaknya lah yang mengurus perusahaan milik kakeknya disana.

Back to topic.

Resta berlari kecil melewati lapangan basket dan tak dia sadari ada bola basket yang mengarah ke kepalanya, sontak orang yang melempar bola tersebut meneriaki nama Resta.

Dimas ( On Going )Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt