17

766 158 30
                                    

Rasanya ada yang salah, itu adalah hal pertama yang jeno pikirkan ketika tubuhnya bersinar terang yang berpindah tempat. Ruangan tempatnya berada begitu gelap, lembab dan menakutkan. Dia meringkuk putus asa, kali ini kemana dia di bawa? Tidak sudah cukup. "Nana?" Gumamnya. Kepalanya tidak mampu memproses semua sekaligus sehingga tidak bisa memerintahkan tubuhnya untuk bergerak.

Bunyi langkah bergema, Jeno mengangkat kepalanya melihat ke asal suara, secara perlahan lilin-lilin yang nampak tua, menyala dan menerangi ruangan. Dengan gerakan putus asa, Jeno memfokuskan pandangannya. "Bukannya kau?" Ia pernah melihat wajah sosok ini.

"Kim Jungwoo-ya, teman-teman memanggil Jungwoo." Jungwoo memandang jauh keluar, yang dilihatnya hanyalah langit-langit ruangan yang kotor akan kotoran kelelawar dan juga jaring laba-laba. Memikirkan situasi saat ini, membuat kepalanya sangat sakit. Kasus Jeno baru pertama kali terjadi, seharusnya dia mati tetapi bukannya mati, dia hanya terjebak dalam sesuatu. Roh-nya bisa berkeliaran kesana kemari, meminta pertolongan mungkin.

"Apa aku sudah mati?" Tanya Jeno. Kakinya terantai, rantainya longgar sehingga bisa dibuka dengan mudah. Hanya saja, sendirian disini membuatnya kehilangan harapan. Teman-temannya menghilang atau mungkin dia ditinggalkan disini.

Winwin muncul disamping Jungwoo setelah mengantar Renjun, berkat anak-anak yang berhasil menyelesaikan taruhan-Renjun bisa beristirahat dengan tenang. Dia berjongkok dan mengeluarkan kaki Jeno dari kekangan. "Cari temanmu, minta tolong." Ia mengambil Jam pasir dan memberikan kepada Jeno. "Yuta memastikan bahwa kau tidak mati, mereka bisa menyelamatkanmu. Saat ini, sebuah ingatan baru terpasang dalam kepala mereka. Kehadiranmu tidak lagi menjadi bagian terpenting."

Tertegun, Jeno meraih Jam pasir itu. Dia mengantonginya dan berpikir sejenak. "Mereka dalam ilusi 'kan?" Ia seperti terjebak dalam dunia fantasy dimana semua hal yang tidak masuk akal sedang terjadi. Kedua orang ini yang seharusnya sudah mati, muncul didepan matanya dan menyarankan beberapa hal. Jujur saja ucapan mereka menumbuhkan sedikit harapan di hatinya. Sendirian itu menakutkan, dia tidak mengucapkan selamat tinggal kepada kakaknya dan juga kedua orangtuanya.

Jeno bangun dari posisinya, menunjukkan tekad yang besar.

"-aku pergi. Aku akan kembali mengeluarkan kalian dari sini." Katanya. Jeno akan menemukan jalan keluar bagi dirinya juga kedua orang yang menolongnya.

Menggelengkan kepala, Jungwoo dan Winwin tersenyum tipis. Melambaikan tangannya, pertanda perpisahan. Jeno tidak melihat apa yang terjadi sebenarnya. Dibelakang Jungwoo dan winwin muncul ratusan pelajar yang hilang dan tidak pernah ditemukan. Semua memakai simbol yang sama dengan yang tercetak dalam Jam Pasir. ".....tidak perlu Jeno, kami akan segera menyusul Renjun." Apapun yang dilakukan oleh Yuta telah memberikan mereka ijin untuk menyeberang ke dunia lain.

Tubuh mereka berubah menjadi keping cahaya yang menyatu ke dinding membentuk sebuah lorong yang akan dilewati. Ketika semua teman-teman melihat, perpisahan akan lengkap. Rasa sedih yang dibawa oleh mereka semua terangkat dan membawa harapan untuk hidup lebih baik. Yuta....telah melakukan suatu hal untuk membebaskan mereka semuanya.

***

"JENO SIALAN! KAU DIMANA? AKU TIDAK BISA MENDENGAR SUARAMU LAGI."

Tersedak oleh udara yang masuk ke dalam paru-parunya, suara Jaemin terdengar dengan sangat jelas. Temannya tidak jauh dari sini, dalam sekali kedipan situasi berubah dengan sangat drastis. Jeno berusaha mengumpulkan sisa-sisa tenaga yang dimilikinya untuk memanggil Jaemin. "NANA, AKU DISINI." Teriaknya. Tubuhnya terkurung dalam sesuatu yang seperti penjara tetapi dalam ukuran kecil, mungkin menyebutnya kandang adalah hal tepat.

Hanya ada cahaya remang-remang yang memberikan penerangan, tangan memegang apapun yang bisa dipegang dengan mulut tidak berhenti berteriak meminta pertolongan. Tidak ada jawaban, dia menajamkan pendengarannya, sebelum matahari terbit, ia harus keluar dari sini. Bukan dengan maksud tertentu tapi perasaannya mengatakan hal tersebut.

1》I Can Hear Your Voice : Secret | Nomin ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang