16

790 170 22
                                    

Lorong gelap, suara-suara asing mulai terdengar dari berbagai sudut. Kilasan balik, muncul dalam kepala Jaemin. Dia menggelengkan kepalanya dengan keras berusaha mengusir suara-suara itu. Suara itu semakin lama terdengar familiar, tanpa sadar air mata mengalir deras dari sepasang matanya. Tidak ada yang melihat mereka, gelap gulita dan suara kemarahan di sekitar sudah cukup membungkam mereka.

"Akhirnya kau muncul juga, penjaga." Suara serak menakutkan muncul, itu dekat tapi tidak diarahkan kepada mereka. Seolah ada pertarungan sengit tepat didepan mereka. Dari sebelah Jaemin, Yangyang mulai merasakan panas dari saku tempat dia menyimpan Jam Pasir aneh. Namun diabaikan karena rasa takut yang merayap ke sekujur tubuhnya.

Yuta memasang wajah sedatar mungkin, manusia normal tidak akan bisa melihat apa yang terjadi antara dirinya dan pencari. Perselisihan antara mereka sudah terjadi sejak lama, Penjaga, Pencari dan Pemandu. Sayangnya selama ini, Pemandu selalu mati ditangan Pencari. Ketika taruhan dimulai akan ada satu orang yang dipilih sebagai pemandu Jalan sampai mereka menyelesaikan taruhan. Kali ini Na Jaemin yang tanpa sengaja melihat si pencari terpilih sebagai pemandu. "Apa kau takut?" Tanya Yuta balik.

"Tidak. Aku akan mendapatkan pemandu itu, tidak akan kubiarkan kau menganggu seperti terakhir kali." Pencari jelas menyimpan dendam, mereka mendengarnya atau hanya jaemin. Percakapan ini sangat berat, mata mereka dibutakan oleh gelap gulita dan hanya menggunakan kulit untuk merasakan keberadaan yang lainnya.

Terkekeh pelan, mata Yuta berubah menjadi biru terang berkebalikan dengan mata si pencari. "Kali ini pun tidak dan tidak akan ada kesempatan berikutnya." Inilah keputusannya. Yuta akan mengakhiri pencari dan mengakhiri semua kutukan, dia lelah menjadi penjaga omong kosong yang muncul karena keserakahan manusia. Tidak menjadi manusia, juga tidak menjadi roh. Dia hidup tapi mati, dia mati tapi hidup.

Awal munculnya ketiga istilah itu dimulai karena rasa ingin tahu anak-anak nakal, didukung dengan beberapa sekte yang menggunakan sekolah sebagai tempat perlindungan. Saat ritual pertama kali dilakukan, akan dipilih tiga orang yang disebut Pencari, Penjaga dan pemandu. Sayangnya ritual tidak berakhir dengan baik karena beberapa oknum yang memanfaatkannya untuk keuntungan pribadi.

Yuta adalah orang yang ditumbalkan untuk menjadi penjaga dan terus melakukan pekerjaannya hingga saat ini, menjaga Pemandu dan memastikan bahwa dia mengakhiri permainan.

Pencari adalah roh jahat yang memakan jiwa penasaran, jiwa pemandu saat taruhan dan yang juga terjebak di tempat ini tanpa bisa kembali.

Dan pemandu adalah satu-satunya yang selamat dari semua omong kosong, seseorang yang terpilih secara acak bisa mengakhiri taruhan untuk menyelamatkan hidupnya. Pemandu terus berganti setiap generasi, tidak seperti Penjaga dan Pencari.

Suara-suara perkelahian terdengar dengan jelas, Jaemin dan yang lain merasakan udara yang menghempas mereka. Perasaan takut semakin menjadi, tanpa sadar Jaemin berusaha menemukan tangan Yangyang. Meyakinkan diri jika mereka masih berada disekitar. "Ayo kabur." Ajaknya melalui bisikan.

"Kemana? Disini sangat gelap dan aku tidak bisa melihat apapun." Balas Yangyang. Tangan lainnya merogoh sakut mengeluarkan Jam pasir yang terasa sangat panas dan sanggup melepuhkan kulitnya. Tetapi jarinya tidak melepaskan, hingga berhenti pada tombol aneh dan menekannya. Dia berpikir mungkin itulah yang menyebabkan panas.

Lantai berderak kasar, Haechan memekik tertahan, memeluk Yangyang dengan mark yang entah sejak kapan berpindah tempat disamping Jaemin.

"ARGHHHHHHHHHHHHHHHHH..." Bagian bawah tempat mereka berpijak terbuka, melemparkan keempatnya pada seluncuran berliku-liku dengan tabrakan tubuh yang tidak terhindarkan. Gelap masih begitu pekat, sebelum akhirnya terlihat cahaya remang-remang yang sedikit menyakitkan mata. Mungkin karena mereka telah cukup lama tidak melihat cahaya.

1》I Can Hear Your Voice : Secret | Nomin ✔Where stories live. Discover now