13

815 183 20
                                    

Rasa dingin yang dirasakan saat bersentuhan dengan Jeno diabaikan oleh Jaemin. Genggaman begitu erat dengan langkah kaki diseret paksa untuk keluar dari labirin ini. Bangunan tempat Jaemin terkurung mempermainkan setiap mereka hampir mencapai ruangan yang diyakini tempat renjun berada. Telinga Jaemin berdengung, dia berusaha menemukan suara-suara yang menjadi petunjuk.

".....tidak ada jalan keluar bukan?" Bisik Jeno. Wajahnya pucat pasih, rambut berantakan dan nampak basah dan tubuh yang jika diperhatikan baik-baik tembus pandang. Dia tidak bisa memejamkan matanya jika itu dilakukan, Jaemin akan menghilang. Isi kepalanya kacau balau, dia seolah berada di dua tempat dalam satu waktu. Harus diakuinya, dia tidak bisa membedakan ingatan mana yang benar-benar miliknya sendiri.

Lubang-lubang kecil, hanya memberikan sedikit sinar untuk menunjukan jalan bagi keduanya untuk pergi. Jaemin merasakan sakit pada tenggorakannya, telinga menangkap begitu banyak suara asing, dia takut tapi tidak bisa menunjukkan rasa takutnya. Ini adalah kesempatan bagi mereka untuk menemukan tubuh Renjun. Genggaman tangan mengerat, Jeno begitu dingin, sesaat dia takut membayangkan pemuda yang sedang bersamanya bukan manusia. Dia menggelengkan kepala pelan berusah menghilangkan pemikiran aneh tersebut. "Ada. Kita akan segera keluar, kamu cukup kuat untuk menghancurkan sesuatu bukan?" Suaranya serak. Jaemin berharap pita suaranya tidak terluka, luka sebelumnya belum benar-benar sembuh. Dia tidak siap kehilangan suaranya secara permanen.

Jeno mengangguk patuh, dia mengikuti langkah Jaemin sambil memperhatikan sekitar, rasa kantuk menyerangnya, kelopak mata terasa sangat berat. Berulang kali menggelengkan kepala untuk menghilangkan kantuk.

Langkah kaki berhenti, Jaemin menarik Jeno ke pojok, dibelakang meja usang dan menutup mulut pria itu agar tidak mengeluarkan suara. Telinga yang begitu sensitif menangkap jejak langkah kaki  yang mengarah kepada mereka. Sadar atau tidak, jaemin mengeluarkan sima yang ditemukan lalu memasangkan pada jeno dan dirinya sendiri. Ia berharap benda itu masih berguna untuk mengelabui siapapun yang akan datang.

Beberapa saat kemudian, muncul sosok dengan setelan mewah, topi bundar dan sarung tangan kulit berjalan menuju tempat Jaemin sebelumnya dikurung. Taruhan ini adalah puncak dari mimpi buruk, mereka setidaknya harus selamat. Rasa takut mengelilingi, tangan menutup mulut sekuat tenaga, tidak membiarkan suara sekecil apapun membawa kepada kematian.

Sosok itu menghilang dibalik pintu, itu menjadi kesempatan bagi keduanya untuk berlari menjauh dari tempat tersebut. Dari belakang terdengar amukan hebat, barang-barang dilemparkan dan amarah terdengar dari setiap inci tembok yang berhasil mereka lewati. Jungwoo telah memperhatikan keduanya sejak tadi, dia akan mengarahkan mereka ke tempat Renjun berada. Lebih tepatnya tubuh renjun di sembunyikan.

Winwin dan Renjun memberikan arahan kepada Anak-anak yang lain, mereka harus menghancurkan portal segel yang didalamnya ada ratusan tulang belulang, membakar semuanya untuk mengakhiri mimpi buruk. Keterlambatan sedikit saja akan memberikan kematian, terutama dengan Jeno yang kini terbagi menjadi dua. Tidak pernah ada yang selamat setelah jiwa dipaksa menjadi dua.

Jaemin, belok kanan ada pintu kecil, masuk ke dalamnya. Itu akan membawa kalian ke pintu keluar.” jelas Jungwoo. Dia menyadari satu hal saat mengawasi Jaemin, telinga anak itu sangat peka terhadap suara apapun, dia juga bisa mendengar apa yang dibicarakannya. Ini akan memberikan keselamatan.

Sesaat jungwoo terpaku pada ingatan saat teman-temannya meraung sedih karena menghilangnya mereka. Baik dirinya dan winwin tidak bisa lepas dari jeratan saat taruhan itu. Teman-temannya tentu saja mengalami yang namanya depresi karena hanya bisa menyelamatkan Haechan seorang. Walaupun Haechan sendiri tidak mengingat apapun dengan jelas. Fakta lainnya, seseorang yang selamat dari taruhan memiliki dua eksistensi, yang pertama sebagai manusia dan kedua sebagai Roh.

1》I Can Hear Your Voice : Secret | Nomin ✔Where stories live. Discover now