4. Udahlah, selowin.

90 11 53
                                    

Jayden melihat kekasihnya terus tersenyum melihat pada layar ponsel yang sedang di mainkan.

"Apa sih, serius banget dari tadi.. Pacarnya di anggurin terus"

"Sayang tolong fotoin aku dong, mau aku post di IG"

"Satu dua..." 📸

"Bagus nggak?"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Bagus nggak?"

"Bagus"

"Coba lihat?"

Jayden memperlihatkan layar ponsel kekasihnya itu.

"Foto lagi yang, jangan sampai aku keliatan gendut"

"Kamu mau di foto di ambil dari angle mana pun tetep kecil"

"Kamu ngeledek aku ya?"

"Nggak faktanya memang gitu kan"

"Jadi kamu ngehina aku, bahwa aku itu kurus, iya?"

"Serba salah"

"Nggak yang bukan gitu maksudnya"

"Yaudah, siniin hpnya kalo nggak rela buat motoin aku"

Treng!

Ponsel kekasihnya berbunyi notifikasi pesan masuk. Ketika Jayden hendak melihat siapa yang memberi pesan namun tangan kekasihnya itu tiba-tiba akan mengambil ponsel yang saat ini sedang di pegang oleh Jayden. Namun Jayden berhasil mengangkat tangannya itu ke atas sehingga kekasihnya itu cukup kesulitan ketika akan mengambil ponsel yang ada di tangan Jayden saat ini.

"Jayden ih"

"Iya-iya maaf, aku fotoin lagi ya..senyum"

"Nggak, sini-in!"

Jayden memberikan ponsel itu kembali pada kekasihnya dan kekasihnya itu mulai sibuk dengan ponsel itu kembali.

Dia adalah Adinda Wahyuni, dia pacar gue. Kita sudah menjalani hubungan selama 5 bulan dan akhir-akhir ini dia selalu sibuk dengan dunianya.

Selalu sibuk sama handphone mahal yang tidak pernah lepas dari genggaman nya. Perhatiannya selalu tertuju pada benda pipih itu. Dan selama 2 bulanan ini disaat gue ngechat, dia selalu ngebales dengan slow respon. Gue berasa di selingkuhin sama smartphone 3 kameranya itu. Apa gue perlu pasang mata ketiga di kening gue supaya dia terfokus hanya sama gue doang?

"Abis dari sini kita ke Pasupati ya"

"Main skateboard lagi kan? Aku nggak mau ikut ah, mau langsung pulang aja" Jawab nya dengan masih terfokus pada benda pipih di genggaman nya.

"Loh kok pulang? baru juga jam 7"

Dinda melihat kearah Jayden yang ada di hadapannya dan langsung menukikkan alisnya saat mendapatkan perkataan dari Jayden seperti itu.

"Kamu lupa, tadi mama aku bilang apa? pulang nya jangan malem-malem"

"Biasanya kan kalo weekend gini pulangnya jam 10'n"

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Nov 03, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Friend Shit (Sebuah Janji) REVISIWhere stories live. Discover now