part 8

10.5K 1K 0
                                    

Tubuh ramping itu di letakkan dengan lembut di atas tempat tidur empuk itu. Kedua mata Jeno masih terus menatap kearah wajah tampan Mark sedangkan sang pria hanya diam dan memilih menyelimuti Jeno.

"Apa tuan membenci ku?"
Tanya Jeno yang hampir menangis. Dalam hati Mark menggerutu.

"Kenapa kau sangat mudah menangis?"
Tanya Mark yang mulai menghapus air mata Jeno.

"Tidak tau, dari dulu aku memang sangat mudah menangis"
Ucap Jeno yang masih sesegukan. Mark tidak merespon apapun, ia hanya diam memperhatikan betapa cantiknya wajah Jeno. Hidung bangir itu sangat imut saat memerah seperti ini.

"Tuan masih membenci ku?"
Tanya Jeno dengan wajah imutnya. Mark mendekatkan wajahnya dengan Jeno lalu mencium keningnya dengan lembut.

"Aku tidak pernah membenci mu"
Ucapnya dengan tatapan dalam itu. Jeno tersenyum lembut membuat Mark merasa gemas. Namun ia masih bisa menahannya.

"Tuan peluk.."
Ucapnya sedikit merengek. Mark tidak menjawab, namun ia mendekati Jeno dan naik keatas ranjang empuk itu. Membaringkan tubuhnya di sebelah Jeno lalu mulai menarik tubuh ramping itu untuk mendekat dengannya. Harum tubuh Jeno membuatnya sangat nyaman. Begitupun Jeno yang merasa sangat nyaman berada di sisi Mark. Hingga kedua mata itu terpejam dengan sangat mudah. Membawanya ke alam mimpi yang indah.


































Besok paginya, Mark begitu kaget saat melihat dirinya yang bangun di kamar Jeno.

Namun senyuman tipis langsung tersirat di bibir Mark. Menatap lembut Jeno yang begitu cantik. Mencium keningnya dan mengelus pipinya dengan lembut.

Kening Jeno kembali di cium dan di biarkan tidur dengan sangat nyenyak di atas tempat tidurnya.
































Setelah sarapan Mark segera menemui sang sekretaris yaitu Chenle. Untuk membicarakan hal yang serius.

"Apa Jaemin sudah mendapatkan korban ku?"
Tanyanya yang tengah duduk di kursi kebesarannya.

"Sudah, boss"
Ucap Chenle mengangguk pelan.
Mark membalas dengan anggukkan yang sama. Lalu kembali menoleh kearah sang sekretaris.

"Aku ingin menambah seorang istri"
Ucap Mark, yang berhasil membuat Chenle mengeryitkan keningnya.

"Seorang istri?"

Mark mengangguk pelan.

"Jeno ku. Aku akan menjadikan dia istri baru ku"
Ucap Mark yang berhasil membuat Chenle mengangguk paham.

"Bawa dia ke mansion utama, dan tempatkan dia di tempat yang aman. Aku tidak ingin ada yang melukainya"
Ucap Mark sekali lagi. Chenle hanya bisa mengangguk. Baru pertama kali ia melihat Mark sangat mempedulikan seseorang seperti ini biasanya pria itu tidak akan memiliki hati nurani sedikit pun. Namun kali ini berbeda, ini tentang Jenonya. Ia tidak akan pernah menyakiti kesayangannya itu.

Kabar di bawanya Jeno ke mansion utama sebagai calon istri baru sang ketua mafia. Berhasil membuat Yerina kembali merasa kesal. Mengapa suaminya itu sering sekali menambah pasangan setiap tahunnya.

Ia bahkan belum pernah menyentuh Yerina sampai sekarang.

"Siapa istri baru itu?"
Tanya Yerina pada salah satu pelayannya.

"Namanya Jeno nyonya, dia adalah korban yang tidak jadi di jual oleh tuan besar"
Ucap sang pelayan. Yerina yang mendengar itu langsung terlihat sangat penasaran dan curiga.

"Cari tau informasi tentangnya"

"Baik nyonya.."
Ucap sang pelayan.

"Dan panggil Jisung untuk menemui ku!"























































VannoWilliams

MAFIA (MarkNo)Where stories live. Discover now