part 5

13.5K 1.2K 9
                                    

Jeno berdiam diri di dalam kamarnya dengan Yangyang yang selalu datang memberikannya berbagai macam makanan. Ia bilang Jeno harus menaikkan berat badannya, karena anak itu terlalu kurus untuk seorang anak pada usianya. Keduanya sibuk dengan urusan mereka masing-masing. Hingga kedatangan Shotaro, salah satu pelayan di mansion itu menghampiri mereka dengan wajah sedikit panik.

"Ada apa?"
Tanya Yangyang yang sudah selesai menyusun piring kotor bekas makan siang Jeno tadi.

"Tuan besar datang. Dia ingin bertemu dengan Jeno!"
Ucap Shotaro yang sudah menetralkan deruh nafasnya. Yangyang sedikit kaget namun ia berusaha tenang. Ia melirik kearah Jeno yang juga mulai ketakutan. Ia masih ingat bagaimana wajah tegas milik sang boss yang begitu menyeramkan meskipun tampan.

"Tetap di sini, dan jangan kemanapun. Apapun yang dilakukan boss padamu tetaplah tenang. Semoga dia tidak menyakiti mu"
Ucap Yangyang yang berhasil membuat Jeno menelan ludahnya dengan kasar.

Lalu setelahnya kedua pelayan kepercayaan ketua mafia tiger itu keluar dari kamar yang Jeno tempati.

Jeno terdiam dengan pikiran berkecamuk.

Hingga suara langkah kaki disertai aroma dominan dari sang pria, berhasil membuat tubuh Jeno meremang ketakutan. Terasa sangat dingin dan Jeno takut.

Pintu dibuka. Menampilkan rupa tampan sang tuan besar yang datang dengan tubuh tegapnya.

Melirik pojok ruangan yang terdapat Jeno disana berusaha bersembunyi di balik selimut dengan tubuh gemetarnya.

"Sayang.."

Jeno terkejut pelan, masih berusaha menutupi seluruh tubuhnya yang kini hanya memakai pakaian tipis saja karena ia mengadu tubuhnya terasa panas saat ia berada di dalam kamar itu.

"Sayang.."
Sang pria kembali memanggil langkah kakinya bergerak menuju Jeno, menarik pelan selimut yang menutupi wajah dan tubuh Jeno. Rasa kesal menyelimuti sang pria saat Jeno berusaha mempertahankan selimutnya.

"Jangan melawan ku!"
Ucapnya dengan tegas.

"Aku takut.."
Ucap Jeno dengan lirih sarat menangis. Membuat sang pria terdiam sebentar.

"Lepas selimutnya!"
Perintahnya yang berhasil membuat Jeno berjengit kaget. Dengan perlahan ia mulai melepas selimutnya dengan perlahan, menampilkan wajah memerah dengan air mata yang sudah membasahi kedua pipinya. Sangat manis dan begitu menggemaskan. Membuat sosok yang ada di depannya merasa terpancing untuk sesaat.

"Mengapa takut?"

Jeno menggeleng pelan.

Sang pria mengulurkan tangannya meminta Jeno untuk meraihnya.

"Jangan menangis.."
Ucapnya dengan sedikit lembut. Jeno merasa sedikit tenang dan memilih meraih uluran tangan sang pria.

Tubuh itu di tarik kedalam pelukannya. Sang pria mendudukkan tubuh kecil Jeno di atas pangkuan hangatnya.

Jeno yang menyadari hal itu merasa panik dan ingin pergi namun sang pria menahannya.

Menatap nyalang Jeno yang kembali ketakutan.

Ia kembali menatap kedua mata coklat indah itu.

"Siapa nama mu?"
Ucapnya dengan suara yang terdengar sangat berat.

"Huang Jeno"
Ucapnya dengan lirih.

"Nama yang indah"
Ucap sang pria yang kini mengelus rambut Jeno dengan lembut. Jeno mengangguk imut dan sedikit tersenyum ia merasa jika sosok yang ada di depannya ini bukan ancaman untuknya.






















VannoWilliams

MAFIA (MarkNo)Where stories live. Discover now