7| An Accident?

1.1K 211 20
                                    

▶ 7| An Accident?___________

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

▶ 7| An Accident?
___________



Hujan deras di tengah hari, katanya hampir terjadi di seluruh distrik.

[Name] tak habis pikir ia masih harus menghadiri kelas di cuaca seekstrim ini. Walau kelasnya dijadwalkan setengah jam lagi, [Name] sudah tiba di kampus lebih dahulu dengan Connie yang suka rela menemaninya.

Sasha sudah lebih dulu pulang, katanya ia akan mati jika tidak makan siang, [Name] hanya mengiyakan.

Beruntung ada Connie yang mau menemaninya, lelaki itu kini duduk didepannya, sambil memainkan game online yang baru-baru ini sedang nge-trend. Sementara [Name]? Rasanya ia akan segera mati karena bosan.

Karena tak banyak mahasiswa lain yang berlalu-lalang, membuat [Name] dan Connie sendirian di kantin fakultas, berharap hujan segera reda agar mereka tak perlu berlama-lama di kampus.

"Membosankan." Celetuk [Name].

"Mau mabar?" Tanya Connie tanpa mengalihkan perhatiannya dari handphone.

[Name] menggeleng, lalu mendengus kesal, "Huft, andai saja ruang penyimpanan ku cukup."

VICTORY!

Suara kemenangan tersebut langsung membuat Connie bersorak kecil, tak cukup sampai disitu, laki-laki itu berulang kali mengejek lawannya melalui voice chat.

[Name] mendecih, "Haa, dasar sombong."

Rupanya ucapan [Name] tak hanya didengar Connie, namun juga teman-teman mabar lelaki itu. Membuat ponsel Connie seketika riuh dengan sorakan penuh ejekan.

"Tuh, dengarkan pacarmu, jangan sombong sialan!"

"Aku tidak pernah tau kau sedang dekat dengan perempuan."

"Oi botak, kau berhutang cerita padaku!"

Connie dengan susah payah mengumpati teman-temannya untuk diam, tapi [Name] justru terhibur. Gadis itu tertawa lebar, ia kira, Connie sudah cukup absurd, ternyata teman-temannya tak kalah gila.

Walau begitu, Connie sangat bersyukur karena [Name] tak menyadari pipinya yang menghangat.

_________


Kelas selesai tepat sesuai perkiraan, [Name] buru-buru membereskan barang-barangnya. Gadis itu harus segera mengabari Connie.

Setelah mengirim pesan, [Name] tak segera beranjak dari kursinya, di tatapnya hujan yang masih saja mengguyur kampusnya. [Name] menghela napas kesal, lalu kembali mengirim pesan pada Connie agar tidak lupa membawa payung.

Connie 👶 (2)

Iya
2 minutes ago.

Sebentar, aku ada panggilan alam, tunggu aku di sana.
2 minutes ago.

[Name] enggan membalasnya lagi. Gadis itu melangkah keluar kelas, duduk di kursi panjang yang menghadap langsung pada gazebo yang kini diguyur hujan.

Ia buka kembali ponselnya, menampilkan foto dirinya, Sasha, dan Connie yang tengah berpose seperti orang mati di ruang kelas. [Name] terkekeh, ia masih ingat foto itu diambil saat mereka sama-sama sekarat karena tugas.

Ah, [Name] jadi teringat Sasha. "Sasha sedang apa ya," gumamnya.

"Apalagi? Pasti makan!" [Name] terkesiap, suara nyaring tiba-tiba ada di sampingnya.
Gadis dengan rambut hitam legam duduk di sampingnya, ah, [Name] kenal dia.

"Kau ada kelas juga, Mina?" Mina Carolina, teman satu SMA [Name] sekaligus teman sebangkunya dulu waktu kelas sepuluh.

Mina mengangguk, "Parahnya, kelasku belum dimulai." Ia menggerutu kesal. "Menyebalkan sekali!"

[Name] tertawa kecil, "Kurasa kau harus lebih terbiasa lagi, ini baru awal."

"Aku tau," Mina menjeda perkataannya. "Ngomong-ngomong, aku baru tau kalau kau dekat dengan Eren!" ujar gadis itu antusias.

[Name] sweatdrop, "Benar-benar deh, kami bahkan tidak pernah benar-benar mengobrol."

Mina terperangah, "Serius? Rumornya bilang jika kalian sudah pacaran, apa aku tertipu?"

"Pacaran darimana! Ughh aku benci rumor," kesal [Name]. "Ku beritahu, hubunganku dengannya tidak lebih dari menjadi mahasiswa di kampus yang sama. Jadi tolong jangan mudah percaya rumor seperti itu!"

Mina terkekeh malu, tangannya mengusap tengkuknya canggung. "Maaf [Name], aku cuma terkejut saja kau bisa dirumorkan dengan Eren."

[Name] menghembuskan napas lelah, "Aku sendiri juga heran."

"Tetap saja, kau kan juga dekat dengan Connie, apa dia nggak menyuruhmu menjauhi Eren?" tanya Mina sekali lagi.

"H-hah?" [Name] agak merinding, bagaimana Mina bisa tahu bila Connie terlibat? Connie bahkan sudah memperingatkan hal itu juga.

Mina menatapnya penuh selidik, "Kau nggak tau ya? Dulu kan Eren, Armin, Mikasa, Jean, Connie, dan Sasha itu satu kelompok."

[Name] menggeleng patah-patah, "Bisa kau ceritakan padaku?"

"Aku nggak tau banyak sih, hanya saja," Mina menjeda ucapannya, kemudian merendahkan suaranya. "Waktu ada sleepover party di mansion Eren, Sasha keracunan. Banyak yang menduga Eren sengaja mencelakainya karena ingin 'membersihkan' orang disekitarnya."

[Name] terperangah, "Dan sejak saat itu, Connie dan Sasha seolah memisahkan diri dari mereka." Demikianlah cerita dari Mina yang masih sulit diterima oleh [Name], sampai Connie datang menjemputnya pun, [Name] masih terdiam.

Jika perkataan Mikasa soal Eren yang tertarik padanya itu benar, maka ini bisa menjadi ancaman besar untuk [Name].






_____

HAI AHAHAH, MAAF BANGET BARU SEMPET UPDATE

Aku sibuk huhu [sibuk halu :v]

Tolong jangan soudzon sama my baby Eren dulu, eps selanjutnya (enth kpn) nanti bakal ku bikin clear.

Yang jelas ini ff nggak akan ada banyak chapter.

Itu aj si, see ya reader-chan 🤺

𝙏𝘼𝙍𝘼𝙉𝙏𝙄𝙎𝙈  (エレン)Where stories live. Discover now