22✓

11.4K 594 3
                                    

Aksa memijat keningnya yang pening melihat tingkah sang istri. Sudah lebih dari tiga kali, Rara berganti-ganti pakaian dengan alasan yang bermacam-macam.

"Ini cocok gak?" Tanya Rara dengan berputar memperlihatkan dress nya.

"Cocok." Jawab Aksa dengan tersenyum.

Rara menatap tajam kearah Aksa. Ia menghentakkan kakinya dengan raut wajah kesal. "Serius dong Sa!"

"Siapa yang bercanda sayang?" Aksa berdiri dari duduknya. Ia berjalan menghampiri Rara dengan Jas hitamnya. Kedua tangan yang dimasukkan kedalam saku, membuat auranya semakin bertambah.

Aksa memajukan wajahnya. Ia mencubit pelan hidung Rara dengan gemas, sembari mengeluarkan senyuman mautnya. "Istri Aksa selalu cantik."

Jantung Rara berdegup kencang. Walaupun bukan kali pertama ia diperlakukan seperti ini, tetap saja. Ini sangatlah membuatnya gugup.

"Pakai pakaian senyaman kamu aja. Udah sana cepet, kasian udah ditungguin yang lain."

"Iya." Jawab Rara singkat. Ia berusaha menutupi kegugupannya didepan Aksa. Ah, ini sangat memalukan.

Ting.. tong..

"Sayang, aku kebawah ya. Ada tamu." Teriak Aksa.

"Iya." Jawab Rara dari dalam kamar mandi.

Aksa menuruni tangga sembari merapikan pakaiannya. Ia menatap pintu dengan alis yang berkerut. Siapa yang bertamu?

Ceklek

"Annyeong kakak ipar." Sapa Cila dengan tersenyum sembari melambaikan tangannya.

Aksa mengangguk dan tersenyum kepada adik dari istrinya. "Sendiri dek?"

"Woi jamal! Lo gak lihat disampingnya ada manusia?" Tanya Alex dengan nada tinggi.

Cila menyikut lengan Alex dan memberikan sedikit tatapan tajamnya.

"Siapa Sa? Kok gak disuruh masuk?" Tanya Rara yang tengah menuruni tangga. Rambut yang digerai dengan gaun putih yang membuatnya semakin terlihat cantik membuat Aksa terpesona.

"Kak Rara!" Teriak Cila memenuhi ruangan.

"Eh bocil, ngapain?" Tanyanya dengan mendekat kearah mereka.

"Mau nemenin kak Alex. Sekalian mampir, jadi nanti barengan gituloh." Jelasnya yang mendapatkan anggukan dari sepasang suami istri didepannya.

"Yaudah ayo berangkat." Ujar Alex yang mendapat anggukan.

Mereka berempat berangkat dengan mobilnya masing-masing. Sebelumnya Cila sudah terlebih dahulu menawarkan agar Aksa dan kakaknya ikut dengan mobil Alex. Namun Aksa menolaknya dengan alasan takut membuat sepasang kekasih tersebut iri dengan keromantisannya.

Selang beberapa menit menempuh perjalanan. Kedua pasang tersebut melangkahkan kakinya memasuki sekolah.

"Wah gila, bagus banget. Kak Alex, nanti fotoin cila ya?" Ujarnya dengan mata yang terus menelusuri setiap sisi. Walaupun sederhana, namun terlihat cukup mewah dan berkelas.

"Iya sayang." Alex tersenyum menatap kekasihnya yang begitu bahagia. Ternyata sesederhana itu ya buat cewek bahagia.

Rara tersenyum menatap Lia dan Vino yang tengah berjalan menghampirinya. Dress putih yang Lia kenakan, dan kemeja hitam yang pas di badan Vino membuat mereka terlihat seperti sepasang kekasih.

Malam ini bertemakan hitam putih. Dengan alasan. Hitam menandakan masalalu, dan putih sebagai masa depan.

"Mereka padahal cocok banget." Cetus Alex. Ia sangat menyayangkan perbuatan Lia. Jujur, ia sangat-sangat kecewa. Namun apa boleh buat, ia tak bisa merubah keputusan orang lain.

"Kak vino sayang banget sama teh Lia. Kebayang gak sih kalau kak Vino nekat?" Tanya Cila membuat ketiganya membayangkan yang tidak-tidak.

"Gak mungkin sih. Vino gak pernah nyakitin orang yang dia suka." Sahut Aksa dengan tersenyum. Ia kenal betul dengan sifat Vino. Bisa dibilang, Vino luar baja dalam hello Kitty.

"Lama banget sih kalian. Ngapain aja ha?" Tanya Lia dengan kesal.

"Teh Lia. Ingat, kalau merah cepat..."

"Tua." Sahut Rara dengan tersenyum.

Cila menatap Rara dengan kepala yang mengangguk.

"Lo kenapa sa?" Tanya Vino keheranan.

Aksa menghela nafasnya. "Biasalah, resiko punya bini cantik ya gini. Makan hati anjir! Rasanya Pengen nyolok mata yang lihatin bini gue."

Rara dan Lia tertawa dengan tingkah Aksa. Sedangkan yang lain hanya bisa menggelengkan kepalanya heran. Ternyata begini ketika punya pawang yang tepat.

Rara memeluk erat pinggang Aksa. Ia tersenyum menatap wajah Aksa yang tengah kesal. "Jangan galak gitu. I only have you. forever for you."

Aksa mengusap-usap lengan istrinya dengan gemas. Kecupan singkat mendarat tepat dikening sang istri.

"Aaa Rara tukar posisi yok!"

"Indah banget hubungannya, boleh join ga Sa?"

"Kalau gue punya bini modelan kayak Rara mah udah gue kurung aja dikamar."

"Alay."

Vino melirik kearah Lia. Gadis itu pasti tengah mengumpat didalam hatinya. Karena Lia paling tidak suka ketika ada orang yang bermesraan didepannya. Katanya membuat jiwa kejombloan nya meronta-ronta. Dengan sigap. Vino menghalangi penglihatan Lia dengan tangannya.

"Lihat tangan gue aja." Ucapnya tanpa menatap Lia.

Lia terdiam. Ia menundukkan kepalanya. Bagaimana bisa Vino masih bersikap hangat dengannya setelah apa yang ia perbuat.

"Semakin lo perhatian semakin gue merasa bersalah Vin."

Rara tersadar dengan apa yang tengah ia lakukan. Dengan sigap Rara melepas pelukannya dan berdehem untuk menetralkan dirinya. "Yaudah ayo masuk."

"Nanti acaranya ada apa aja kak?" Tanya Cila yang benar-benar kebingungan. Pasalnya terdapat panggung dengan properti yang lengkap. Adakah yang akan tampil?

"Acara yang bisa bikin senang. Yang jelas berkesan lah, walaupun sederhana." Jawab Vino.

Alex menghampiri Vino dan merangkul pundaknya. "Pino sahabat kita mau tampil. Rara juga kayaknya."

"Kamu mau nyanyi?" Tanya Aksa.

Rara mengangguk setuju. "Kita berdua."

"Lanjutin. Kita mah ngontrak, dunia cuma milik lo berdua." Sindir Lia yang lelah melihat tingkah keduanya.

Drtt drtt

Lia melihat nama seseorang yang menelponnya. Raut wajahnya yang berubah seketika membuat sahabatnya keheranan.

"Gue angkat telpon dulu." Pamitnya kemudian menjauh.

"Vin."

"Kenapa Ra?"

"Samperin."

"Ha?"

"Budek?"

Vino berdecak. Dengan langkah malas ia melangkahkan kakinya mengikuti Lia yang tengah berbicara dengan telepon.

"Ada apa Ra?" Tanya Alex.

"Kejutan." Sahut Cila.

"Ailah, si bocil ikutan." Ejek Aksa.

Rara menatap Vino yang tengah diam-diam mengikuti langkah Lia. Ia tersenyum. "Malam ini malam perpisahan."

Annyeong kakak...

Kalian kalau mau tanya-tanya atau mau bercandaan sama cast bisa chat kok!

Di Telegram ya! Kalau belum punya download dulu..

@aksaraaaaaaa (Aksa)
@pinokioooooooooo (Vino)

Yang lain bakal ada, cuma masih diperjalanan macet guys🙏

Maaf ya suka slow up..

𝐌𝐲 𝐇𝐮𝐬𝐛𝐚𝐧𝐝 𝐈𝐬 𝐌𝐲 𝐁𝐢𝐠 𝐁𝐚𝐛𝐲Where stories live. Discover now