Part 18

1.5K 192 20
                                    

Seperti tau saja Kakaknya ingin berdekatan dengan Om-om ganteng, kini Regu berpindah tempat. Bocah itu bermain di karpet yang tidak jauh dari tempat Venus dan Neptunus.

Venus melirik Neptunus yang dengan santai meminum teh yang di sediakan gadis itu.

Venus berdeham sejenak, "Om Nunu, besok Cia ulang tahun, Cia mau kado ya ...,"

"Kamu ingin apa?" jawab Neptunus tanpa pikir panjang.

"Hati Om."

Neptunus terdiam kaku sebelum menjawab, "Ka-kamu m-mau jual organ?"

Venus malah tertawa kencang, "Yakali, Om." Sahut gadis itu masih di iringi tawa. "Nih hati yg ini lho!" sahutnya dengan jari-jari yang memperagakan tanda love.

Neptunus ikut tergelak, "Bisa aja kamu."

"Tapi kamu beneran ulang tahun?" tanya laki-laki itu.

Dengan polos Venus menggeleng, "Aku boong." Jawabnya lalu menyengir lebar.

Untung Neptunus tidak marah dengan sikap kekanakan Venus, laki-laki dewasa itu malah ikut tertawa melihat tingkah gadis di depannya.

"Cia suka sama om." Tembak gadis itu cepat.

Neptunus berhenti tertawa ia terdiam sambil menatap wajah Venus yang terlihat serius.

"Dari dulu." Lanjutnya.

Neptunus tertawa kecil mencoba mencairkan suasana, "Candaan kamu kali ini kurang lucu." Jawabnya.

Venus menggelengkan kepalanya, "Cia serius om. Dulu om pernah bilang mau nikahin Cia."

Kali ini laki-laki itu hanya bisa diam, bingung ingin menjawab apa semuanya terasa mendadak dan entah perasaannya menjadi campur aduk. Hah! Gadis bocah di depannya itu membuat hati seorang Neptunus Darendra campur aduk. Neptunus harus ingat jika hatinya cuma milik Brianna Callista.

Venus hendak membuka suara lagi tetapi adiknya malah menangis keras, segera ia berlari dan menghampiri bocah itu.

"Kamu kenapa?" tanya Venus lembut.

Regu mengelap air matanya dengan punggung tangan lalu menjawab, "Mama." Rengeknya.

Venus menghembuskan napas panjang, "Tuhkan. Kamu itu masih bocah. Pasti ujung-ujungnya Mama Mama kenapa tadi nggak sekalian ikut aja."

Neptunus menghampiri Venus ia langsung menggendong Regu. Laki-laki itu mengusap air mata yang membanjiri wajah mungil Regu.

"Kamu pengin ke Mama kamu?" tanya Neptunus lembut hingga suara tangisan Regu mereda.

Bocah itu mengangguk dan Venus hanya memerhatikan interaksi keduanya terutama Neptunus yang selalu ia perhatikan.

"Emang kamu nggak suka sama Om sama Kak Cia?"

"Ss-suka." Sahutnya terbata.

"Yaudah jangan nangis, disini kan ada Om sama Kakak kamu. Kita bakalan temenin Regu main sambil nunggu Mama kamu pulang."

Regu mengangguk, "Iya Om. Regu nggak nangis lagi."

"Pinter banget." Ucap Neptunus sambil mengusap pucuk kepala Regu.

Venus ikutan menyodorkan kepalanya dan Neptunus menatap gadis itu dengan alis terangkat.

"Mau usap juga." Kata gadis itu yang masih menyodorkan kepalanya di hadapan Neptunus.

Tangan Neptunus menyentuh pucuk kepala Venus, ia mengusapnya dengan pelan membuat Venus tersenyum bahagia dan ingin meloncat-loncat.

Sekarang Venus, Neptunus duduk di karpet sambil menemani Regu bermain. Sampai beberapa jam kemudian Neptunus pamit pulang dan tidak lama setelahnya Megan beserta Gema dan Riga sudah pulang.

***

Neptunus kembali ke apartemennya, selanjutnya ia akan mandi. Dengan pakaian rumahan, laki-laki berhidung mancung itu bersantai di sofa sambil membuka handphone. Betapa terkejutnya ia saat melihat panggilan tak terjawab dari kekasihnya.

Dengan cepat ia menelpon balik hingga panggilan kedua kali baru Brianna angkat.

"Halo!" Sapa Neptunus terlebih dahulu, "Maaf sayang aku nggak liat HP."

Disana Brianna hanya diam.

"Kamu jangan marah." Bujuknya.

"Kamu itu kemana aja sih!" ucap Brianna dengan nada yang meninggi, "Udah tau aku sibuk. Aku sempetin buat hubungin dan ketemu sama kamu tapi kamunya malah gitu."

"Aku minta maaf. Aku nggak bakal kayak gitu lagi. Sekarang, kamu jangan marah lagi yaa sayang. Apa sekarang aku jemput?"

"Jangan hubungin aku lagi." Balas Brianna jutek.

"Anna!" panggil Neptunus yang terkejut, "Kamu kenapa? Aku tau aku salah. Tapi ini bukan Anna yang aku kenal."

"Aku capek." Jawab wanita cantik itu lagi.

"Istirahat Anna jangan malah minta aku jauhin kamu." Ujar Neptunus dengan nada lemah.

"Tapi kamu yang bikin aku capek." Ujar Brianna yang membuat dada Neptunus seperti terhantam batuan keras.

"Ayo kita nikah!" Tembak Neptunus langsung.

Terdengar helaan napas di sebrang sana.

"Darren," panggilnya lembut, "Aku gak bisa bareng-bareng sama kamu. Kita cukup sampai sini aja, terima kasih dan maaf." Kata Brianna yang langsung mematikan panggilan telponnya.

Neptunus memandang sedih layar handphonenya lalu di lempar handphone bermerk mahal itu ke lantai. Laki-laki itu tertunduk lemas dengan mata memerah.

Tbc

Halooo!

Sejauh ini gimana untuk cerita cia nya? 😂

Venus Dipelukan Neptunus [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang