Part 4

2.3K 217 6
                                    

Venus menatap dirinya di depan cermin. Ia memegang kantung matanya yang bengkak.

"Om Nunuuu..." Lirihnya.

Segera ia turun ke bawah dengan langkah lunglai. Venus duduk di meja makan untuk sarapan.

"Cepetan makan, jangan di aduk-aduk gitu. Itu makanan lho Cia!" tegur Megan.

Venus melahap makanan di depannya, hanya beberapa sendok saja.

"Kenapa gak di habisin?" Kali ini Gema yang bersuara.

Venus menggeleng lemah, "Nggak apa-apa. Aku lagi kurang nafsu aja."

Kemudian, ia menengadahkan tangannya di depan Gema.

"Aku butuh uang jajan extra," ujarnya dengan wajah muram.

Gema menelan makanannya terlebih dahulu. Ia menatap tangan anaknya, lalu bergantian melirik anaknya.

"Papa gak mau kasih aku uang?" ujarnya, kini bibirnya melengkung ke bawah.

Dengan segera Gema membuka dompet dan menyerahkan dua lembar uang berwarna merah.

Senyum Venus kini mengembang, "Terima kasih Papa ku." Ucap nya, lalu mengecup pipi Gema.

Gema geleng-geleng kepala, "Anak kamu tuh." Kata Gema sambil melirik Megan.

Megan melotot menatap Gema, "Anak kita!" ralatnya.

Gema hanya terkekeh kecil. Seketika kekehannya berubah menjadi dramatis karena kedua anak kembarnya ikut menengadahkan tangan.

"Regu mau juga!"

"Liga juga mauuu Paaaa!"

Megan mengusap bahu suaminya, "Anak kita, inget!"

Terlepas dari kericuhan di meja makan. Kini Venus sudah siap untuk di antarkan ke sekolah oleh Pak Wardi, sopir pribadi di keluarga Komara.

Di mobil kegiatannya hanya menghela napas, hingga tak terasa sudah sampai di depan sekolah.

"Pak entar gak usah di jemput ya. Aku mau ke makam Mama nanti pulangnya mau mampir kerumah Yaya."

Pak Wardi mengangguk sopan.

Kemudian Venus melangkah melewati gerbang.
Venus masuk ke kelas dan menghampiri Beby yang sedang berdiri di dekat meja guru.

"Be... Liat deh body gue," ujar Venus pada Beby berliana sahabatnya.

"Kenapa? Body lo oke kok," ujar Beby sambil memutar badan Venus.

Venus menekuk bibir nya, "Saingan gue model Be... Apa gue harus berubah jadi tekwan?"

'Tak'

"Gak sekalian lo berubah jadi sotong?" ucap Beby kesal.

Venus memegang dahinya yang di sentil Beby, "Kasar banget lo! Kecantikan gue menurun 1%"

Beby memutar bola matanya malas.

Venus duduk di lantai dengan kaki lurus. Dia menyenderkan punggungnya di tembok.

"Gak sekalian lo duduk di tengah lapangan?"

"Emang boleh?" tanya Venus dengan wajah pasrah.

Beby tersenyum paksa sambil menggeleng, "Sekarang lo bangun, jangan duduk di depan pintu. Noh, anak kelas rame pada mau masuk." Kesal Beby, dengan paksa ia menarik tangan Venus untuk bangun.

Venus menyengir lebar pada teman-temannya yang terhalang untuk masuk.

"Galau jangan di depan pintu kelas." Kata Oji si ketua kelas.

"Pintu neraka boleh?"

Oji geleng-geleng kepala, "Terserah lo dah!"

"Dah sekarang duduk di bangku kita," ajak Beby pada Venus.

"Lo mau OmNe suka sama lo?" tanya Beby menatap Venus serius.

"Bentar, bentar OmNe, siapakah dia? Apa sejenis ubur-ubur?"

"Om Neptunus maksud gue,"

Venus mangut-mangut mengerti.

"Terus-terus?" tanya Venus tidak sabar menunggu kelanjutan ucapan Beby.

Beby memperhatikan Venus dari atas sampai bawah, "Lo harus jadi dewasa."

Venus menunduk memperhatikan buah dada nya, "Maksud lo harus gede?"

"Sikap lo!" ujar Beby gemas sekaligus sebal.

"Lo gak liat kedewasaan gue?"

Beby menggeleng, "Dewasa dari mana? Dari puser!"

Venus jadi cemberut, "Terus gimana ih."

"Lo harus elegant, ramah, kalem."

"Tapi cantik mah udah kan?" tanya Venus sambil menaik-turunkan alisnya.

Beby memegang dagu Venus dan menggerakannya ke kanan dan ke kiri.

"Boleh lah! Tapi masih kalah sama Brianna Callista."

"Tenggelamkan saja dede di rawa-rawa mass." Katanya, dengan raut wajah sedramatis mungkin.

Beby malah tertawa kencang.
Sedangkan Venus mengerucutkan bibirnya sebal.

Beby berhenti tertawa. Ia menatap serius Venus di depannya, "Gue serius Cia! Saingan lo berat banget."

Venus menghela napas panjang.
Lalu ia menatap Beby, "Kalau gue jodohnya dia bisa apa?"

"Dia bisa bales nikung juga," ujar Beby sambil tertawa.

Venus memicingkan matanya sebal, "Jadi lo CiaNunu Lovers bukan?"

"Gue dapet apa?"

Venus mengeluarkan dua lembar uang berwarna merah, "Taraaaaaaaaaa! Kita makan ramen sepuasnya."

"Gue CiaNunu Lovers!"

💅

CiaNunu? 🤣

Venus Dipelukan Neptunus [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang