Prolog

949 67 7
                                    

Untuk kesekian kali Gendhis patah hati. Gendhis hanya bisa menghela napas panjang. Kenapa hidupnya seperti ini? Gadis itu mengangkat pantat yang semok, berjalan malas ke depan cermin. Matanya memincing, menangkap semua bayangan yang ada di cermin datar itu.

Alis, seperti hutan hujan tropis. Mata, hitam belok. Hidung, tidak mancung-mancung amat. Bibir, hanya ini bagian tubuh yang disukainya. Gendhis bilang bibirnya seksi. Salah satu bagian tubuhnya yang selalu dia banggakan. Namun semua itu tertutup dengan kelegaman kulit.

Eksotis? Gendhis hanya mengendikkan bahu. Itu kilahnya untuk menutupi rasa minder.

Gendhis Arum Sita, nama gadis berdarah Jawa murni itu. Gendhis artinya gula. Arum artinya harum dan Sita artinya beruntung. Jadi, orangtuanya berharap agar Gendhis menjadi gadis yang manis, harum sikapnya dan beruntung. Dari tiga harapan orangtuanya, hanya satu yang terwujud.

Beruntung ....

Bagaimana tidak beruntung? Di saat orang-orang ingin menjadi mahasiswa kedokteran, Gendhis dengan santainya langsung lolos mahasiswa kedokteran gigi di salah satu perguruan tinggi negeri di kota pelajar. Gendhis bukan kategori mahasiswa pintar. Kalian bisa bilang kalau Gendhis beruntung. Gendhis pernah dengar ada pepatah jawa "wong pinter kalah karo wong bejo." Dan itu menjadi prinsip hidup Gendhis, keberuntungan. Walaupun Gendhis sendiri sebenarnya sanksi dengan pepatah konyol macam itu. Yang ada nanti, orang tidak pernah usaha tetapi mengandalkan peruntungan yang tidak tahu kapan datangnya.

Dan sekarang Gendhis disini-di kos baru ini-mengkoreksi dan mengevaluasi kenapa dirinya untuk kesekian kalinya ditolak oleh kaum Adam.

Pagi itu Gendhis bangun dan bergegas turun ke lantai satu. Dengan langkah malas, ia berjalan menyeret sandal kamar berbentuk kelinci. Tangannya menyingkap kaus di belakang, menggaruk kulit pinggang sedikit ke bokong yang entah kenapa terasa gatal.

Di meja makan sudah ada nasi rendang untuk tester yang dibuat Clary. Gendhis yang merupakan anak kos, senang-senang saja mendapat makanan gratis. Dalam hati gadis itu iri, kenapa sahabatnya itu sudah punya pacar, sementara satu lelaki pun tak ada yang meliriknya.

Seperti biasa, selain keberuntungan, kecerobohan adalah nama belakang Gendhis. Dan pagi ini dia berhasil membuat becek seluruh dapur karena terlalu kencang menyalakan kran sink cuci piring di dapur. Melihat lantai becek pun, anak itu hanya cuek dan berlalu begitu saja.

"Ah, ntar ah ngepelnya. Makan dulu," pikir Gendhis dan bergegas kembali ke kamar makan. Beberapa saat kemudian terdengar pekikan Clary dari arah dapur.

Gendhis melongokkan kepala sebentar ke arah dapur, melihat Clary yang nyaris terpeleset tapi berhasil menggapai tepi meja kitchen set. "Kamu ngapain Cla di situ? Mau ice skatting?" Lagi, entah itu keistimewaan atau mata batinnya yang buta, Gendhis tak peka bahwa ulahnya yang hampir membuat petaka bagi Clarisa.

Gendhis masih asyik melahap nasi rendang tester dari Clary. Memang enak kalau patah hati macam begini diobati sama nasi rendang. Setiap bulir nasi menetralkan dan membalut hati yang patah. Lebay mungkin, yang jelas nasi rendang betulan bisa bikin lidah berdendang. Macam lagu dangdut yang sering didengar Gendhis. Seiring mulut Gendhis bergoyang, nasi di depannya pun akhirnya ludes. Setelah menurunkan semua pasokan ke lambung dengan guyuran air mineral, Gendhis ke dapur lagi untuk mencuci tangan.

"Cla, makasi, ya, sarapannya. Sering-sering napa ngasih tester?" Alis Gendhis bergerak naik turun.

"Ah, kamu ini suka yang gratisan mulu. Sekali-sekali pesen napa? Nglarisin punya temen pahalanya banyak. Kali habis itu dapat lepas status jomlo legend-mu." Diakui oleh Gendhis, Clary paling jago berjualan. Mulutnya yang manis pandai menjaring pembeli. Termasuk Gendhis.

"Lepas status jomlo?" Mata Gendhis berbinar dengan kerjapan bulu mata lentik dan panjang. Kalau makan nasi rendang bisa bikin punya pacar, rasanya Gendhis mampu menghabiskan sepanci penuh rendang sapi Clary.

"Boleh, dong, Cla. Tiap minggu kasih sarapan nasi rendang, ya."

Pesanan Gendhis membuat Clary tersenyum lebar hingga matanya menyipit. Gendhis memang sasaran empuk. Walau otak Clary pas-pasan ia bisa menjebak calon konsumen dengan iming-iming absurd. Clary pikir mungkin virus lolanya sudah menginfeksi Gendhis saking mereka sudah sangat dekat.

Begitu Clary pulang setelah mencatat pesanan, anak-anak kos, Gendhis kembali naik ke kamar. Ruangan peristirahatannya sangat suram. Ia bergegas berjalan ke arah jendela dan sewaktu membukanya, seolah ada sinar menyilaukan dari rumah sebelah yang mengenai mata Gendhis. Kelopak mata gadis itu membelalak.

"Njirr, gantengnya! Si Belud emang mirip oppa Korea, perutnya six pack," desis Gendhis tidak mau melepas pandangan dari obyek di balik jendela rumah sebelah. Ia tersenyum sendiri seperti orang gila menikmati makhluk ciptaan Tuhan yang sangat indah.

"Ah, seandainya bisa deket sama Si Belud yang alangkah beruntungnya," gumam Gendhis dengan pandangan menerawang.

Jendela sebelah berdentum keras membuyarkan lamunan Gendhis. Ya, Lelaki sebelah itu mendapati Gendhis saat dirinya berganti baju. Bukannya malu Gendhis malah cekikikan.

Wajah betenya lucu. Ya ampun, beruntung banget, dapat kos sebelahan sama Belud. Kami jodoh kali?

Jodoh?

Buru -buru Gendhis berbalik, membuka pintu. "Clary, kayanya aku harus makan nasi rendangmu biar jodoh sama Belud!!" Dengan rambut yang awut-awutan dan baby doll yang sudah belel, gadis itu berlari menuju rumah sahabatnya.

***
Ini kisah Gendhis, si ceroboh berotak lumayan encer yang mengandalkan keberuntungan. Bersama sahabat baiknya, Clarisa, Gendhis bakal mendapat cinta The boy next door.

💕Dee_ane💕

Hai, ini series Sang Jomlo Gendhis dan Clary. Ceritanya ga banyak berubah. Hanya sobatan Clary dan Gendhis jadi semakin kentel aja.

Ikutin juga punya Kak furadantin_. Kisah Clary Sang Jomlo Dadakan

 Kisah Clary Sang Jomlo Dadakan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Gendhis "Sang Jomlo Legend"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang