Mereka langsung tersadar mendengar perkataan jeslyn.

"baik, mari makan" ucap Daddy yang langsung memakan suapannya diikuti mereka semua.

Tunggu! suapan mereka terhenti ketika melihat 4 gadis berjejer ini menutup mata sambil 2 tangan berada didepan, apa mereka berdoa? tanya mereka semua dalam hati.

Ya mereka berdoa, mereka tidak melupakan kewajiban sebagai seorang muslim.

"sialan" desis Ana dalam hati.

"apa yang kalian lakukan" Mommy heran melihat 4 gadis tak kunjung langsung memakan.

"berdo'a untuk keberkahan" jawab Adira dingin dan menohok.

"caper" sinis Riki tak digubris oleh mereka berempat yang membuat ia mendengus sebal.

Mereka semua yang mendengar ucapan adira pun seketika langsung terdiam malu. Terutama Daddy Andrian sang kepala keluarga merasa dirinya tidak bisa mendidik anak-anaknya, padahal hanya berdoa sebelum makan. haha lucu sekali pikir daddy Andrian.

Saat semuanya makan dalam diam sambil memikirkan sesuatu. Adira dkk sudah selesai dan ingin beranjak kembali ke kamar masing-masing.

"mau kemana kalian?" tanya Raka.

Sontak Adira dkk berhenti dan Ria menjawab. "Bukan urusanmu" dengan nada penekanan.

"kak Ria abang cuma bertanya kenapa kakak menjawab dengan dingin sekali" ujar Ana melebihkan.

"yaa Raka hanya bertanya kepada kalian!" sinis Riki setelah mendengar ucapan Ana.

"untuk apa bertanya?, apa kita akan beranjak keluar?" cecar Jeslyn dingin.

"setidaknya jawab dengan biasa saja" sentak Mommy.

"tidak ada yang pernah mengajari kami berbicara lembut" jawab Bianca yang membuat mereka terdiam.

"kita hidup dalam bentakan, cacian, teriakan, dan pukulan mom-my" sambung Adira sangat dingin dengan bibir menyeringai seram.

Mereka semua membeku mendengar ucapan 4 gadis berdiri sejajar didepannya ini.

"karna kalian pantas mendapatkannya" tandas Daddy datar.

"itu juga karena kalian selalu menganggu Ana" sahut Riki.

"karna dia sangat lebih pantas mendapatkan itu" Jeslyn menjawab ucapan Riki, bukannya membela diri malah menjawab dengan lantang yang membuat mata Ana berkaca-kaca.

Daddy dan yang lain mendengar ucapan jeslyn pun seketika emosi.

"DIA ADIKMU JESLYN!" bentak Daddy.

"Tidak baik berteriak untuk umurmu yang sudah tua paman, dan lagi dia hanya anak angkat. Ku ingatkan sekali lagi a-n-a-k a-n-g-k-a-t" jawab Jeslyn dengan sudut bibir terangkat.

Ucapan Jeslyn membuat mereka syok dan emosi yang melanda, Ana yang mendengar itu mengepalkan tangannya dalam balik meja makan.

"BERANINYA KAU-" teriak mommy terpotong dengan ucapan Ria.

"Dia memang sangat pantas diperilakukan seperti itu, bahkan binatang hampir sama dengannya" ucap Ria santai tak menggubris tatapan tajam yang dilayangkan semua kepada dirinya.

Jiwa Bersama (ON GOING)Where stories live. Discover now