"Kenapa kau berbohong pada ibu dan eomma?" tanya Jaehyun dengan suara dinginnya.

"Aku tidak mungkin mengatakan yang sejujurnya kepada mereka," jawab Taeyong masih menghadap pintu, membelakangi Jaehyun.

"Tatap aku ketika aku sedang berbicara!"

Taeyong pun membalikkan badannya secara perlahan, menatap wajah suaminya yang masih tetap dengan ekpresi dingin.

"Jaehyun, maafkan aku." Hanya kalimat itu lah yang mampu Taeyong ucapkan.

"Aku hanya tidak mau orang tua kita tau tentang apa yang sebenarnya terjadi dengan pernikahan kita, aku tidak mau membuat mereka sedih," lirih si pria cantik, menatap wajah suaminya.

Suasana kembali hening, terasa semakin canggung untuk keduanya.

"Kalau begitu rapihkan kembali pakaian-pakaianmu!" ucap Jaehyun kemudian.

"Kau sudah tidak marah padaku?"

"Aku tidak marah padamu selagi kau tidak menyentuhku," balas Jaehyun kemudian memasuki kamarnya dan meninggalkan Taeyong sendirian.

Tanpa Jaehyun ketahui, Taeyong mengulas senyumnya, sebuah senyuman yang menyimpan banyak rasa sakit. Ia harus selalu ingat bahwa suaminya sangat tidak mau disentuh. Entah apa alasan sebenarnya.

...

Waktu sudah menunjukkan pukul 7 malam, saatnya makan malam, Taeyong sudah menyiapkan hidangan-hidangan lezat untuk disantap mereka berdua.

Ngomong-ngomong Taeyong sangat menyukai desain interior apartemen ini. Apartemen sederhana yang sangat cocok dihuni oleh pasangan baru seperti mereka, tidak terlalu berlebihan, dan terkesan minimalis.

Terutama dapurnya, sangat luas dan terkesan bersih, diruangan ini Taeyong bisa leluasa memasak dan bereksperimen dengan beragam resep masakan yang ia hafal.

Terutama dapurnya, sangat luas dan terkesan bersih, diruangan ini Taeyong bisa leluasa memasak dan bereksperimen dengan beragam resep masakan yang ia hafal

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Masakan-masakan hasil olahan tangannya sudah terhidang rapih di meja makan, kini ia tinggal memanggil Jaehyun untuk mengajak suaminya makan malam.

Perlahan tangannya mengetuk pintu kamar Jaehyun.

"Jaehyun, makan malam sudah siap," ucap Taeyong setelah mengetuk pintu kamar Jaehyun yang masih tertutup.

"Tunggu aku dimeja makan!" Samar-samar terdengar sahutan Jaehyun dari arah dalam.

Dan tak lama pria Jung itu keluar kamar dengan pakaian santainya, tadi ia baru saja menyelesaikan mandinya.

"Apa yang kau masak?" Jaehyun mendudukkan dirinya di kursi meja makan, liurnya sudah mengalir hanya melihat masakan Taeyong.

"Aku memasak hidangan khas Thailand, Jaehyunnie. Aku membuat tom yum, pad thai, dan somtam. Semoga kau menyukainya," jawab Taeyong dengan ekspresi sumringahnya, senyuman khas tersungging dibibirnya.

Jaehyun mulai memakan masakan Taeyong, dan seperti yang ia bayangkan, rasanya selalu lezat. Entah apa rahasianya, tetapi masakan Taeyong benar-benar lebih lezat dari menu-menu di restoran. Sepertinya perkataan ibunya memang benar, ibu tak salah memilihkan istri untuk Jaehyun.

PhobiaWhere stories live. Discover now