- dua puluh delapan

816 109 2
                                    

Tebakan Jihoon benar kalau Keyla pergi ke rumah adiknya tapi sampai saat ini Keyla belum mau nemuin Jihoon.

"Kak maaf ya kak Keyla masih belum mau nemuin kakak! Padahal aku udah bujuk dia" ucap Renata penuh sesal.

"Iya gak apa apa, lagipula kakak yang salah. Maaf ya kamu jadi terlibat dalam masalah kakak!" Ucap Jihoon.

"Aku yang harusnya minta maaf kak. Renata yakin kak Keyla tuh cuma kesel aja nanti juga lama lama dia bakal balik ke kakak" Renata coba menghibur kakak iparnya itu.

Sedang asik ngobrol tiba tiba Keyla datang membuat atensi Renata dan Jihoon menatap ke arahnya.

"Rena pergi dulu ya kak! Kak Renjun udah nunggu di depan!" Bohong Renata lalu pergi.

Setelah kepergian Renata, keduanya canggung dan terus aja diem dieman.

Jihoon berjalan perlahan "sayang, kita pulang ya?" Pinta Jihoon memohon.

Keyla cuma diem.

"Aku minta maaf sayang!" Jihoon memeluk Keyla.

Keyla melepas paksa pelukannya.

"Aku mau kita cerai!"

Jihoon membulatkan matanya "enggak! Aku gak mau!"

"Kenji sama aku! Kamu kembali sama Woyeon aja sana!" Keyla nangis.

"Yakin kamu mau kita cerai?"

"Yakin" suara Keyla lirih.

"Kamu siap jadi janda? Kamu siap ngurus Kenji sendirian? Kamu siap lihat aku duduk di pelaminan sama cewek lain?"

Keyla diem.

"Oke kalau gitu! Aku akan urus semuanya kalau itu yang kamu mau!" Jihoon melangkah pergi.

Keyla nangis hatinya perih. Kenapa Jihoon gak membujuknya atau merayunya? Keyla sadar dirinya memang gak berarti buat Jihoon.

Kak! Kak Keyla! Bangun kak!" Renata mengguncang tubuh Keyla.

Keyla membuka mata sambil sesegukan.

"Kakak kenapa? Kakak mimpi buruk ya?" Renata memeluk kakaknya yang pas buka mata langsung nangis.

"Jihoon" cicit Keyla pelan.

Renata melepas pelukannya "kak Jihoon masih di depan, dia setia nunggu kakak! Kak Jihoon mau ngomong sama kakak"

Keyla natap manik mata sang adik "Jihoon belum pulang?"

Renata menggeleng "aku daritadi pagi bujuk kakak tapi kakak gak mau nemuin kak Jihoon kan?!"

Keyla diem "temuin Jihoon gak ya? Aku takut mimpi tadi jadi nyata" bathin Keyla.

"Kak ih! Kok bengong sih" Renata nepuk pipi Keyla pelan.

Keyla terkejut kemudian melirik Kenji yang tengah terlelap "ada papa di depan sayang, Kenji mau ketemu papa gak?" Keyla bertanya pada Kenji seolah bayi tersebut bisa merespon ucapannya.

Renata memutar bola mata malas rasanya dia ingin menyeret kakaknya keluar kamar untuk nemuin Jihoon.

Tanpa di duga Kenji terbangun dan menangis kencang.

Keyla menggendongnya "sayang, maaf ya mama berisik sampe kamu bangun" Keyla menggoyang goyangkan tubuh Kenji tapi bukannya diem malah nangis makin kencang.

"Kenji" Jihoon tiba tiba datang.

Renata perlahan pergi memberikan ruang untuk keduanya.

Kenji di ambil Jihoon.

"Kenji kangen papa gak? Papa sehari gak ketemu Kenji kangen banget tahu. Apalagi sehari gak ketemu mama, papa mau mati aja rasanya" Jihoon mengusap ngusap pipi Kenji dengan punggung jari telunjuknya.

Kenji tertawa sementara Keyla tersipu setelah mendengar ucapan terakhir Jihoon.

"Kenji jangan kaya papa kalau udah gede ya sayang! Papa tuh buaya!" Celetuk Keyla memalingkan mukanya lalu pergi.

"Dih enak aja kamu. Aku nih setia tahu" protes Jihoon masih setia menimang Kenji.

"Halah setiap tikungan ada!" Keyla keluar kamar ninggalin Jihoon dan Kenji.

Jihoon menghela nafas "mama kamu gengsian,padahal tuh hatinya menjerit kangen sama papa. Iya kan?" Jihoon

Kenji senyum khas bayi sambil menggerak gerakan tangannya bikin Jihoon makin gemes.

"Eh apaan nih anget?!" Jihoon merasakan cairan hangat membanjiri perutnya.

Jihoon senyum natap Kenji yang lagi senyum juga "jagoan papa pipis ya? Bentar ya papa panggil mama dulu"

Jihoon menidurkan Kenji di kasur kemudian keluar kamar.

"Sayang, Kenji pipis tuh aku gak bisa gantiin popoknya"

Keyla gak jawab apa apa langsung melesat aja masuk kamar tentunya Jihoon ngekorin.

Keyla melepas popoknya dan mengambil yang baru.

"Di bersihin dulu dong sayang" Jihoon mengambil tisu basah kemudian di lanjutkan mengusapkan tisu kering pada area Kenji.

Berakhir dengan Jihoon yang mengganti popoknya Kenji.

"Katanya gak bisa!"

"Pura pura aja aku tuh biar ketemu kamu"

Keyla menghela nafas kasar lalu meninggalkan Jihoon lagi.

"Jihoon! Kenapa kamu kunci pintunya?!"

"Biarin kita kan muhrim gak apa apa dalam ruangan berduaan juga sayang" sahut Jihoon dengan santainya kembali gendong Kenji.

"Siniin kuncinya!"

"Di ambil Renata tadi" sahut Jihoon enteng.

Keyla mendudukan bokongnya dengan kasar di sisi kasur.

Jihoon masih asyik ngajak main Kenji.

Keyla gak betah suasana diem dieman kaya gini.

Jihoon nidurin Kenji kemudian duduk di sebelah istrinya.

"Sayang, aku minta maaf! Aku salah aku akuin aku emang salah. Aku mohon jangan pergi lagi ya?!" Jihoon menjatuhkan lututnya ke lantai menggenggam kedua tangan Keyla.

Keyla cuma diem.







































Hayooooo nanti Keyla mau bilang apa?

Minta cerai gak?

DUGEM (DUda GEMez)Where stories live. Discover now