- Lima Belas

997 139 5
                                    

Baekhyun masih kefikiran pasal pertemuan tak sengaja dengan Woyeon alias mantan istri Jihoon beberapa waktu lalu.

"Ayah" Keyla selembut mungkin tak ingin mengagetkan ayah mertuanya.

"Iya Key kenapa?" Tanya sang ayah.

"Ada juga Keyla yang nanya, ayah kenapa kok gelisah terus? Ayah gak betah ya tinggal disini?" Memang beberapa hari yang lalu Baekhyun menyuruh Jihoon menjual rumahnya dan ingin tinggal bersama anak, menantu beserta cucunya karena ia merasa semakin tua tak baik juga tinggal sendiri di rumah besar dan mewah takutnya di begal kan ngeri.

"Ayah cuma takut merepotkan kamu" kata Baekhyun lembut.

Keyla menghela nafas "jangan gitu dong yah. Justru Keyla makasih ke ayah udah bawa asisten rumah tangga tambahan kesini" Keyla tersenyum.

Baekhyun tersenyum "ayah takut mantan istri Jihoon mengganggu kamu" bathin Baekyun masih dengan senyum.

"Iya iya oke" suara Jihoon lagi nelfon turun dari tangga tergesa gesa.

"Sayang aku berangkat dulu!" Pamit Jihoon mencium kening istrinya lalu sedikit berlari.

"Buru buru banget tuh anak" cicit Baekhyun pelan tapi masih terdengar oleh menantunya.

"Mungkin ada rapat penting yah" kata Keyla.

Baekhyun cuma senyum sambil ngangguk.

Karena Baekhyun tinggal disana juga kini dia yang mengantar jemput Yeonji bukan berarti pengasuhnya ya sebenernya itu alasan  Baekhyun aja supaya bisa pergi keluar mengawasi Jihoon entah kenapa rasanya dia gak percaya kalau anaknya udah move on dari mantan.
















"Tos dulu dong!" Baekhyun memyodorkan tangannya pada Yeonji.

"Kek, Yeonji mau ikut mama beli baju baju adek bayi. Kakek ikut ya?" Yeonji beraegyo bikin Baekhyun gak tahan pengen nyubit tuh gadis kecil tapi takut juga kalau bapaknya tahu dia bisa di julidin sampe sekarat haha.

"Emangnya mama kapan mau beli baju adek bayi?" Tanya Baekhyun.

"Nanti sore sama papa" jawab Yeonji.

Baekhyun hanya ngangguk.
















"Maaaah papa kok lama" Yeonji udah cemberut aja nunggu si papa gak pulang pulang hmmm udah kaya bang toyin aja.

"Sabar ya. Mungkin papa lagi di jalan" kata Keyla.

Baekhyun merhatiin menantu dan cucunya dari jauh setelahnya dia menghubungi seseorang entah siapa.

Baekhyun menghampiri Keyla dan Yeonji setelah selesai dengan obrolannya di telfon.

"Jihoon belum datang?" Atensi Keyla dan Yeonji tertuju langsung pada Baekhyun.

"Belum yah" sahut Keyla sementara Yeonji cuma merengut.

"Gini aja. Kita pergi sekarang nanti kakek telfon papa buat nyusul kita. Gimana?" Baekhyun menengadahkan wajah Yeonji yang sedang tertunduk.

Yeonji berbinar "iya kek Yeonji setuju" Yeonji mengukir senyum cerianya "mama setuju juga kan mah?!" Yeonji menatap sang mama.

Keyla mengangguk.














Keyla dan Yeonji sibuk memilih baju bayi sementara Baekhyun hanya mengekor di belakang tiba tiba tanpa sengaja mata Baekhyun menangkap seseorang yang sepertinya dia kenal.

"Key, ayah ke toilet sebentar ya. Kalau udah selesai ke parkiran aja" kata Baekyun.

"Iya yah" sahut Keyla lalu kembali memilih baji baju bayi lucu bersama putrinya.



"Park Jihoon!" Suara tegas seorang Baekhyun.

Jihoon noleh begitupula perempuan yang tengah duduk bersamanya. Mereka berdua terkejut melihat sosok Baekhyun dengan sorot mata tajamnya.

"Ayah!" Jihoon berdiri dengan gugup.

"A-ayah ngapain disini?" Tanya Jihoon.

"Harus kamu nanya kaya gitu ke ayah?" Baekhyun balik bertanya pada Jihoon namun tatapan matanya tertuju pada perempuan yang duduk semeja bersama putranya tersebut.

"Kami bertemu hanya menceritakan Yeonji ayah. Wajar kan kalau aku ingin tahu perkembangannya?" Woyeon dengan santainya.

"Saya gak butuh ocehan kamu!" Tegas Baekhyun lalu pergi karena dia ingat sedang meninggalkan menantu dan cucunya disana.

"A-ayah tunggu!" Jihoon mencekal pergelangan tangan ayahnya.

"Lepaskan tangan kotormu itu Park Jihoon!" Baekhyun menepis tangan Jihoon dan berjalan lebih cepat.

Jihoon mengacak rambutnya frustasi.

"Kamu tenanglah Hoon. Lagian ayah kamu cuma salah faham doang kok" kata Woyeon menatap smirk pada punggung Baekhyun yang semakin menjauh.

Jihoon menatap Woyeon sekilas lalu meraih jas dan tas kerjanya yang tergeletak di kursi tepat si sebelah kursinya.

"Kamu mau kemana Hoon?" Seru Woyeon menghentikan langkah Jihoon.

Jihoon membalikan badan "pulang aja. Kita bicara lain kali" final Jihoon bergegas pergi berharap Baekhyun belum jauh.

Setelah kepergian Jihoon nampak sekali wajah kesal dari Woyeon "Park Jihoon harus gue ambil dari istrinya apapun caranya!" Bathin Woyeon dengan tatapan jahatnya.






























Apa yang akan Woyeon lakukan?

Bisakah Jihoon kembali ke pelukan Woyeon?

Author jawab gak? Jawab gak? Hehe

DUGEM (DUda GEMez)Where stories live. Discover now