- dua puluh

936 141 7
                                    

Woyeon lagi marah marah daritadi nelfon Jihoon gak di angkat terus.

"Kemana sih Jihoon?!" Woyeon menatap kesal layar ponselnya.

Woyeon mengambil tas dan segera memesan taxi online.







Woyeon dengan wajah marahnya masuk ke kantor Jihoon tapi sepertinya dia merasa tak ada tanda tanda sosok Jihoon ada di kantor.

"KIM DOYOUNG!" Woyeon memanggil seseorang yang tengah fokus membaca sebuah laporan.

Doyoung balik badan seketika matanya menyipit "kagak salah lihat kan gue? Ngapain sih exwife bos kesini?"

"Mana Jihoon?!" Woyeon gak selow.

Doyoung memutar bola mata malas "adeeuh lo gak laku apa gimana sih masih nanyain bos Jihoon? Yang jauh lebih ganteng dan tajir dari bos Jihoon juga banyak kok"

"Gak usah bacot! Mana Jihoon?!" Woyeon beneran murka.

"Kalem napa mba. Nih gue kasih tahu ya, bos Jihoon cuti. Jadi lo jangan ganggu gue soalnya semua kerjaan dia gue yang ngurus!" Kata Doyoung lalu pergi bersama dua orang karyawan Jihoon yang emang lagi bahas laporan bareng dia barusan.

Woyeon makin kesel. Dengan langkah yang marah dia pergi meninggalkan kantor Jihoon.

Pas baru beberapa langkah keluar dari lift tanpa sengaja Woyeon dan Baekhyun bertemu.

Langkah Woyeon terhenti begitupula Baekhyun.

"Ada perlu apa kamu datang ke kantor anak saya?" Suara tegas dan berwibawa seorang Baekhyun.

"Bukan urusan anda!" Sahut Woyeon lalu pergi.

Baekhyun menatap tajam punggung Woyeon yang makin menjauh.

Baekhyun merogoh saku jasnya mengambil ponsel.

"Tambah cuti untuk tuan Park Jihoon"

"Baik tuan" - Doyoung

Baekhyun memutuskan sambungan telfon secara sepihak.

"Hy kamu!" Baekhyun nunjuk salah satu karyawan.

"Iya pak" sahut karyawan tersebut menghampiri Baekhyun.

"Bilang ke sekertaris pak Jihoon, saya harus balik dulu ada yang ketinggalan" kata Baekhyun.

Emang ya ayahnya Jihoon ini kenapa harus sama karyawan coba kan barusan dia nelfon Doyoung kenapa gak sekalian bilang iya kan? 🤭

Karyawan itu ngangguk lalu pergi menemui Doyoung.











Yeonji lagi main lempar bola sama Jihoon tak lupa Keyla duduk di sebuah kursi guna melihat suami dan anaknya.

"Kakek!" Pekik Yeonji melempar bolanya ke sembarang arah.

Baekhyun tersenyum merentangkan tangan memeluk cucunya.

"Kakek jarang main ke rumah papa sih sekarang. Kenapa?"

Baekhyun mengelus kepala Yeonji dengan lembut "kakek kan gantiin papa Yeonji dulu di kantor"

Yeonji ngangguk faham. Meski masih kecil putri tuan Jihoon ini sangatlah pintar.

"Mmm sayang, Yeonji boleh minta kemana aja plus minta apa aja sama papa mumoung papa Yeonji lagi libur" kata Baekhyun.

Yeonji berbinar "beneran kek?!"

Baekhyun ngangguk lalu berlari ke arah Jihoon.

"Papa! Yeonji mau ke kebun binatang! Boleh ya pah" Yeonji beraegyeo.

Jihoon senyum "sekarang?"

"Kalau papa mau sih. Mmm tapi mama ikut ya pah? Boleh kan?"

"Yeonji tanya mama dulu sana!"

Yeonji noleh natap sang mama.

"Mah temenin Yeonji sama papa ke kebun binatang yuk!"

Keyla tersenyum "yuk sayang"

Yeonji jingkrak jingkrak kegirangan lalu natap ke arah Baekhyun "kakek mau ikut?"

"Kakek lain kali aja sayang" kata Baekhyun.

"Cepet Hoon pergi nanti keburu sore!" Perintah Baekhyun.

"Iya ayah" Jihoon langsung ngambil mobil.








Di kebun binatang Yeonji tunjuk sana, tunjuk sini huh pokoknya dia seneng banget sampe gak bisa menggambarkan rasa bahagiabya itu.

"Mama cape ya?" Tanya Yeonji melihat Keyla duduk dengan lemasnya.

"Enggak kok sayang" Keyla gak mau merusak kebahagiaan putrinya.

Yeonji anak pintar dia tahu kalau mamanya lagi bohong.

"Pah kita pulang yuk! Yeonji ngantuk"

"Oke. Yakin Yeonji udahan mainnya?"

"Iya pah! Lain kali kita kesini lagi gak apa apa kan pah?"

"Iya sayang" sahut Jihoon.


















"Sayang kamu cape banget kayanya" Jihoon duduk di sisi ranjang mengelus surai istrinya.

"Sedikit kok. Aku seneng Yeonji kelihatan ceria banget hari ini" Keyla meraih tangan besar suaminya di genggamnya dengan lembut.

"Iya. Tadi sehabis mandi dia langsung tidur" Jihoon terkekeh.

"Udah malem. Yuk tidur!" Ajak Jihoon.

Keyla mengangguk lalu mengangkat kakinya naik ke ranjang dan Jihoon naik dari arah lain.

Jihoon menarik selimut menutupkannya pada tubuhnya juga istrinya.

"Aku boleh nanya sesuatu?"

"Ngomong aja sayang" kata Jihoon setelah mengecup kening istrinya.

Keyla menarik nafas "aku tahu kamu waktu gak pulang itu bukan sibuk kan? Kamu ketemu seseorang kan Hoon?"

Deg! Jantung Jihoon rasanya berhenti berdetak.

"Kamu ketemu ibunya Yeonji kan Hoon?"

Jihoon cuma diem.

"Jawaban kamu cukup iya atau tidak Park Jihoon!"

"Sa-sayang itu gak seperti yang kamu fikirin" kata Jihoon.

Keyla mengubah posisinya jadi membelakangi Jihoon.

"Sayang... hey" Jihoon meluk Keyla dari belakang.

Keyla hanya diam tak lama terdengar isak tangis.

Jihoon melepas pelukannya lalu mengacak rambutnya frustasi.

"Aku pengen sendiri!" Suara Keyla lirih.

Jihoon gak mau ribut akhirnya dia keluar dari kamar dan masuk kamar Yeonji.

Jihoon tersenyum menatap putri cantiknya "maafin papa nak! Papa belum jadi ayah yang baik buat Yeonji"

Jihoon keluar kembali dari kamar Keyla kemudian dia duduk termenung di ruang keluarga.

Jihoon menitikan air mata "maafin aku sayang" Jihoon merasa bersalah atas semua yang udah dia lakuin.

"Bunda, Jihoon harus gimana? Jihoon kenapa sebodoh ini? Ayah pasti marah kalau tahu Keyla nangis gara gara Jihoon" Jihoon menatap potret sang bunda yang terpajang di dinding.

"Jihoon kangen bunda" ucapnya lirih.

Tanpa Jihoon sadar Keyla ngintip melalui celah pintu kamarnya dan dia merasa bersalah telah mengusir Jihoon.





























Kok adegannya mewek? 😭

DUGEM (DUda GEMez)Όπου ζουν οι ιστορίες. Ανακάλυψε τώρα