16

15 1 0
                                    


"Maya? Ngapain kamu di sini?" Suara kaget Aldi membuat aku linglung sejenak

"Kamu sendiri? Kenapa di sini? Bukannya waktu itu ke bandara berarti keluar Jakarta kan?" Sahutku setelah aku linglung sejenak tadi

"Siapanya kamu Al?" Ujar seseorang perempuan di kursi roda membuat aku berpusat padanya aku lihat lagi Aldi juga sama

"Ini Maya, Ul" ujar Aldi

"Uli," uluran tangan perempuan di kursi roda membuat aku menatap sebentar lalu menjabatnya

"Maya" sahutku ramah

"Pacarnya Aldi?" Sebelum aku menjawab, dia sudah melanjutkan

"Kok Aldi gak pernah cerita kalo udah jadian?"

"Jadi Maya ini yang sering kamu ceritain Al?" Ujarnya lagi malah membuat aku makin bingung

"Uli istirahat dulu,"

"May, kamu tunggu sebentar" tambah Aldi dan aku hanya mengangguk samar

Aldi membawa perempuan yang mungkin seumuran dengan aku dan Aldi ke sebuah ruangan inap tak jauh dari lorong ini.

Aku teringat Vera, dengan cepat mengirimkan pesan Vera untuk membelikan makanan sendiri karena aku ada urusan mendadak.

Hanya menjelaskan secara singkat, aku langsung lega karena Vera langsung merespon.

Aku berfikir, kenapa Aldi bohong soal bandara? Kenapa dia gak cerita sama aku seenggaknya? Siapa perempuan di kursi roda tadi?

Pertanyaa banyak di kepalaku, aku berfikir terlalu banyak atau aku terlalu melebih-lebihkan hubungan pertemananku dengan Aldi.

"May, udah makan?" Pertanyaan Aldi dan keberadaannya yang gak aku sadari buat aku langsung keluar dari ruang  kepalaku yang membingungkan

"Vera masih beli makan,"

"Di luar" tambahku lagi

Aku liat dia menggangguk, hingga suasana canggung tercipta.

"Ngobrol jangan di sini, cari tempet makan di samping rumah sakit aja" ujarnya setelah hening dengan kecanggungan

Tanpa menunggu jawabanku, dia sudah jalan duluan hingga aku mengikuti dari belakang dengan jarak dekat.

Sesampainya di salah satu warung makan yang bisa di bilang sederhana,  seperti tempat makanan pinggiran yang gak jauh beda sama yang lainnya.

Jujur, aku pernah ke tempat kayak gini cuma...hampir gak pernah lagi semenjak di larang sama keluarga karena aku pernah sakit perut yang kelewat bikin khawatir orang rumah setelah makan gorengan pinggir jalan.

Aku padahal makan-makan kayak gorengan tapi gak tau kenapa waktu itu apes banget atau emang kesialan pada hari itu hingga buat aku trauma makan gorengan yang sembarangan.

Tapi, aku kesampingin rasa gak enaknya di sini.Karena ke sini tujuannya buat ngobrol sama Aldi dan mungkin Aldi mau jelasin setelah kepergok bohong?

Lagian, gak semua makanan pinggir jalan bikin sakit perut, seenggaknya gak bikin kayak waktu itu.

"Pesen dulu May" ujarnya buat aku langsung mendongak menatapnya yang berkerut kening

"Teh manis aja kalo ada" ujarku setelah menimbang-nimbang

Aku liat di menggangguk lalu berjalan ke arah samping kasir untuk memesan sesuai tebakanku.

Setelah memesan dia duduk di kursi di depanku.

"Turut berdukacita soal nenek kamu May,"

Dia membuka suara akhirnya, aku diam sejenak lalu menjawab dengan santai.

REHAT [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang