"Lo mau apa?" tanya Zikri.

"Ikut aja" jawab Tasya.

"Burger+kopi, itu masih menu favorit lo kan?" tanya Zikri.

"Iya" jawab Tasya.

"Tapi lo lagi hamil" ucap Zikri.

"Ya udah susu sama cemilan aja" ucap Tasya.

"Gak kasih saus ya" ucap Zikri.

"Iya" balas Tasya.

Setelah memesan pelayanan pun pergi lalu Zikri kembali menatap Tasya.

"Maaf ya Sya" ucap Zikri tiba-tiba.

"Kenapa?" tanya Tasya.

"Karna gw masih punya rasa sama lo sampe sekarang meski kita udah sama-sama nikah" ucap Zikri.

Tasya menegang, ia tak tahu harus merespon apa tentang apa yang baru saja ia dengar dari mulut Zikri.

¥¥¥¥¥¥¥¥¥
Sudah beberapa hari semenjak pertemuan tasya dengan Zikri, sampai hari ini Tasya masih terngiang-ngiang ucapan Zikri, jadi selama ini Zikri memiliki perasaan yang sama dengan dirinya dan tasya baru mengetahui hal itu.

"Kenapa lo?, ngelamun mulu" ucap Galih.

Tasya yang sedang duduk di balkon pun menoleh.

"Lagi ngerasain angin aja" ucap Tasya.

"Inget lo tuh lagi hamil, jaga kesehatan, jangan angin-anginan kaya gini" ucap Galih.

"Iya kak, gak mungkin lupa" balas Tasya.

"Mau berbagi cerita?" tawar Galih.

"Gak deh" balas Tasya.

"kenapa?, gw suami lo jadi santai aja" ucap Galih.

"Gw tau, gak penting aja buat kakak tau" ucap Tasya.

"Penting atau gak, pokoknya masalah lo ya masalah gw juga" ucap Galih.

"Gak gitu juga, lagian beneran deh itu gak penting" balas Tasya.

"Apa hidup harus selalu membahas sesuatu yang penting" ucap Galih.

"Gak juga sih tapi ya udahlah bukan apa-apa kok" ucap Tasya.

"Jangan sembunyiin sesuatu dari gw cantik, sekali pun itu hal yang gak penting" ucap Galih.

"Kalo gw cerita nanti kakak marah" ucap Tasya jujur.

"Kenapa begitu?" tanya Galih.

"Gw gak mau kita ribut lagi cuma gara-gara masalah gak penting" ucap Tasya.

"Gw janji gak akan marah, cerita ya cantik" ucap Galih.

"Bener?" tanya Tasya memastikan.

"Iya gw janji" jawab Galih.

"Ini soal bang Zikri" ucap Tasya pelan.

Galih terkejut, istrinya ini benar-benar tidak bisa lepas dari laki-laki itu.

"Emang kenapa sama dia?" tanya Galih.

"Teryata dia juga nyimpen perasaan sama gw" ucap Tasya cepat.

"Jadi dia bales perasaan lo" ucap Galih.

"Gw juga baru tau pas kita ketemu beberapa hari yang lalu" ucap Tasya.

"Jawab pertanyaan gw" ucap Galih.

"Ya gw gak tau pasti" balas Tasya.

"Lo tau, gw yakin" ucap Galih.

"Tuh kan kakak marah" ucap Tasya.

"Lo bilang kalian mau bahas naskah baru, tapi kenapa ngerembet kesitu?" tanya Galih, rasa cemburunya tidak bisa di tutupi.

"Gak tau kenapa dia tiba-tiba bahas ke arah situ, dan dia juga bilang, dia gak bahagia sama pernikahan nya" ucap Tasya pelan.

Galih tersenyum hambar.

"Lo seneng kandenger itu dari mulutnya?" tanya Galih.

Tasya diam.

"Lo semakin berharap kita cepet pisah kan?" tanya Galih lagi.

"Astaghfirullah jelas gak kak, gw gak pernah anggap remeh pernikahan kita" ucap Tasya.

"Tapi gw yakin hati kecil lo pasti mau itu" ucap Galih.

Tasya menggenggam tangan Galih dengan erat.

"Gw emang masih suka sama dia tapi semua terlambat, gw dan dia udah sama-sama nikah, walau dia gak bahagia tapi dia udah terikat komitmen yang gak bisa dia udahin begitu aja, lagian gw gak serendah itu" ucap Tasya.

Galih diam.

"Gw sayang sama kakak, gw akan relain perasaan gw ke dia dan fokus sama pernikahan ini" ucap Tasya lagi.

Galih masih diam.

"Kakak percaya sama gw?" tanya Tasya.

Galih tersenyum tipis, dirinya mencoba untuk percaya, kemudian langsung memeluk Tasya.

"Thank you udah mau bertahan sama gw" bisik Galih kemudian mengecup pipi Tasya.

"Sama-sama kak, makasih juga udah sabar banget ngadepin gw" ucap Tasya.

"Gw bakal selalu sabar" balas Galih.

Tasya tersenyum mendengar itu, dirinya sangat beruntung memiliki Galih yang sangat menghargai dirinya, walau dirinya masih sering menyepelekan perasaan suami nya ini.

"Maaf juga gw sering gak menghargai perasaan kakak, bukan maksud gw nyakitin kakak" ucap Tasya.

Galih mengangguk.

"Gw ngerti, kalo gw jadi lo juga mungkin bakal ngelakuin hal yang sama, karna gw tau lo emang sayang banget sama Dwi" ucap Galih.

Tasya kembali tersenyum lalu tanpa sadar memeluk Galih dengan erat, sang suami membalas pelukan itu sama eratnya.

between me, you and himजहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें