Ch 15 (END)

262 36 16
                                    


.


.


HAPPY READING FOR THE LAST CHAPTER





.




.



Jinhwan menatap tuts-tuts piano di hadapannya denga tatapan kosong. Ia ingat dengan jelas,semalam...bahkan saat jemari Hanbin menyentuh ringan punggungnya. Ia benar-benar masih ingat hangatnya. Namun ia tak mampu berbuat apapun, Jinhwan menghela napas dan berusaha fokus kembali ke latihannya.


"Pulang saja dulu..." Jinhwan mengangguk, mengambil tasnya, latihan memang sudah berakhir tetapi beberapa anggota orchestra masih bercengkrama disiitu, karena tinggal seminggu sebelum konser digelar... sekaligus beberapa ada yang membahas tentang tata panggung. setelah mencoba pamit dengan pemain cello, Jinhwan memutuskan pulang, beberapa hari ini kurang tidur...



.



.



Jinhwan berjalan santai di trotoar, sesekali mengecek ponselnya yang menunjukkan pukul lima sore, merasa bosan makan sendirian mungkin ia akan sekadar mampir ke rumah mengajak Chanwoo.



"oh Chan...mau minumㅡ" Jinhwan menghentikan ucapannya saat mendengar sahutan suara orang lain diseberang, itu Chani, tunangan Chanwoo yang seorang dokter hewan, baru saja diceritakan kemarin saat ia minum dengan Chanwoo tempo hari.


"Ada apa hwan?"


"Tidak jadi, hanya menanyakan kabarmu ..." Jinhwan mengurungkan niatnya, tidak enak menganggu chanwoo yang sedang bercengkrama meski lelaki itu tak keberatan Jinhwan untuk bergabung. setelah berbasa basi dan menitip salam untuk Chani, ia menutup ponselnya, ah...lebih baik pulang dengan bis saja...sudah lama ia tidak nostalgia naik bis, dan lagi-lagi ia teringat pada sosok Hanbin yang menungguinya di halte dulu.


Jinhwan duduk di halte, merasa sosok di sampingnya tidak asing dengan baby bumb terlihat jelas di gaunnya.


"Nona Hayi?" Panggil Jinhwan, wanita berwajah mungil itu menoleh lalu tersenyum lebar, Jinhwan juga tersenyum...tapi tangannya meremat pelan ujung kemejanya teringat Hanbin.


"Kim Jinhwan-ssi...baru pulang latihan?" Tanyanya riang karena ada teman ngobrol di halte, Jinhwan mengangguk. Keningnya berkerut memikirkan kalau wanita hamil ini dibiarkan naik bus.


"Hanbin? Tidak menjemput?" Tanya Jinhwan tanpa sadar dengan nada sangsi, Hayi terkekeh lalu menggeleng.

The Beauty And The Best ||BINHWAN|| E N DUnde poveștirile trăiesc. Descoperă acum