Wi fi kost bermasalah
baru up sekarang dong :')
Hope u like it, doakan aku fast up buat yang ini draft nya udah rampung soalnya huhu
happy reading my lovable readersnim
Setelah malam kemarin sedikit bertengkar dengan Jung Chanwoo sahabatnya, Jinhwan memutuskan mengalah. Ia memilih menghampiri Chanwoo selepas jam terakhir untuk meminta maaf atas sikap kerasnya kemarin, ia mengatakan kalau mungkin ia kelewwatan dengan peringatan Chanwoo yang bermaksud baik. Hal itu di iyakan oleh si jangkung tak lupa dengan usakan lembut di rambutnya. Jinhwan tipe yang tidak suka bertengkar karena hal sepele.. masa hanya karena Hanbin saja pertemanannya dan Chanwoo harus hancur.
Setelah di rasa perasaannya lega, ia berjalan ringan keluar dari gerbang sekolah, menunggu bus nya di halte yang riuh ramai dengan pelajar yang juga sama sepertinya. Buku literatur sastra korea tak luput dari tangannya. setidaknya ia membaca buku dalam sehari jangan sampai tidak sama sekali, begitu mottonya.
Jinhwan turun paling akhir, karena tujuan terakhir bisnya ya halte dekat rumahnya. Jinhwan pulang dengan jalan kaki seperti biasa ,tak ada yang mengganggu penglihatannya. Taman sudut komplek, trotoar yang lembab dan guguran daun yang terkadang nyangkut di rambutnya, Hingga satu titik pandang dari arah jam 2 membuat langkahnya berhenti.
Potret pria tak lagi muda dengan stelan jas resmi nya tengah menggandeng gadis kecil berumur 10 tahun dengan wajah gembira. Segera ia bergerak menyembunyikan tubuh mungilnya dibalik pohon mapple sembari menatap potret yang sebenarnya bahagia itu —tidak bagi Jinhwan yang hatinya terasa tersayat.
"Appa.."
Tangannya mengepal kuat kuat, pria yang sudah dua tahun masa bodo dan tidak menganggapnya ada itu kini tengah bersenang-senang dengan anak lain ,ya.. tidak serahim dengan Jinhwan dan hasil dari hubungan gelap.
YOU ARE READING
The Beauty And The Best ||BINHWAN|| E N D
FanfictionBuat apa memiliki fisik sempurna jika otak saja tidak kau gunakan ? As Always BINHWAN