Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
-1-
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Selesai berkunjung dan menginap satu malam dirumah calon mertua ku, aku kira setelah mengetahui bahwa aku adalah calon suami nya, felix akan memperlakukan ku dengan ramah.
Setidaknya bertingkah malu-malu seperti orang kebanyakan, bukan bar-bar dan menunjukkan sisi nakal. jangankan menemani aku mengobrol, dia lebih memilih kabur dari jendela kamarnya dan pergi bermain dengan teman-temannya hingga larut malam.
Hay aku hyunjin, umur ku tahun ini memasuki angka genap dua puluh delapan. Aku sudah bekerja dan memiliki gaji yang bisa kubilang lumayan.
Aku belum pernah memiliki hubungan asmara sebelumnya, bahkan tertarik untuk berpacaran saja tidak pernah.
Bagi ku bekerja lah yang paling penting, menghasilkan uang dan menjadi kaya di usia muda.
Aku mencapai semua yang ku impikan, namun hari itu orang tua ku mengatakan kalau aku akan di jodohkan dengan salah satu anak dari rekan bisnis mereka.
Aku tidak perduli dan menerima saja. Lagipula ini hanya menikah, dan menikah bukanlah akhir dari kehidupan.
Ku kira aku akan dijodohkan dengan wanita, sungguh aku benar-benar tidak tertarik jika itu benar.
Namun papa memberikan fotonya, dia lelaki cantik, baru legal setahunan ini, mahasiswa semester dua berumur sembilan belas tahun.
Aku tau dia masih muda dan pasti dia tertekan dengan perjodohan kami, tapi karena dia cantik jadi aku setuju saja.
malam itu papa dan aku berencana untuk pergi ke itaewon tempat dimana rekan bisnisnya tinggal, namun karena aku baru selesai dari kerjaan ku, kami memutuskan untuk membatalkan pergi dan memilih kesana besok hari saja, sambil berbincang tentang perjodohan ini.
Karena aku tidak sabar ingin bertemu felix, aku mengatakan pada papa, aku akan tetap kesana malam ini juga dan papa menyusul besok hari.
