Cerita cinta lama yang belum selesai, kini terhubung kembali saat tuhan mempertemukan mereka dalam suatu kejadian.
Akankah cinta tersebut dapat terwujud, akankah Jaehyun menemukan dunianya (Taeyong) ?
Start : Minggu, 25 Juli 2021
End : -
Gay||Mpreg...
Merasa sudah terpojokkan Jaehyun langsung meninggalkan mereka semua di ruang tamu, dan berjalan menuju kamar miliknya untuk berganti pakaian.
---
“Tae, lo di ajak mau aja sih, Jaehyun itu orangnya bisa semua hal, mungkin sih, tapi kayaknya lo udah masuk jebakan buaya.” ucap Yuta.
“OUH JADI CUMA AKAL BULUS JAEHYUN?...” kata Taeyong sedikit berteriak berharap sang pemilik nama mendengar.
“...tapi gak apa-apa kok.” lanjut Taeyong dengan nada kembali normal.
“Lo ga diapa-apain Jaehyun kan?” tanya Lucas dan Johnny hampir berbarengan.
"Ehh.. engga kok." elak Taeyong, dia tidak ingin bercerita hal yang seperti itu apalagi dia dan Jaehyun belum memiliki ikatan meski apa yang dilakukan tadi malam sudah lebih dari apa yang dilakukan seorang teman.
“Gue kiraa...” ucapan Lucas yang terpotong saat Jaehyun keluar kamar.
“Apa!” Jaehyun menatap tajam sahabat sahabatnya membuat ketiga pemuda itu sedikit menciut, setelah itu Jaehyun duduk di samping Taeyong.
Tatapannya berbeda saat tadi memandang ketiga sahabatnya, tatapan itu menjadi lebih lembut.
“Lo semua ngapain pagi-pagi kesini?” tanya Jaehyun.
“Lo gatau, gak buka grup chat kemarin, kita kesini buat belajar bareng.” jelas Yuta.
“Besok Matematika, dan gue yakin nih bocah bakalan lebih banyak manggil lo.” lanjut Johnny sambil menunjuk Lucas dengan tatapan matanya.
“Lo kan pinter, jadi gue gausah belajar.” jawab Lucas sembari menyengir.
Jaehyun hanya memutar bola mata malas, dia membuka Handphone dan melihat seberapa ramai chat tadi malam.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
“Kan bisa siang lo kesini, kenapa pagi datengnya?” tanya Jaehyun setelah meletakkan Handphonenya.
“Ya mau numpang sarapan lah.” ucap Lucas santai seperti tanpa beban, Jaehyun menghela napas sabar.
“Gue gaada bahan masak, pulang aja lo pada.” usir Jaehyun.
“Kita diusir, si Taeyong kaga?” tanya Johnny membuat Taeyong yang sedari tadi diam menyimak terkejut karena namanya disebut.
"Ya terserah gue lah." ucap Jaehyun. Rasa ingin menyeret teman temannya keluar sangat tinggi agar ia bisa berduaan dengan Taeyong, tapi ia masih punya rasa kemanusiaan.
“Udah laper nih, ayo sarapan.” ucap Yuta kalem, Jaehyun mau tidak mau menyetujui, dia membuka Handphone dan mencatat segala macam yang teman temannya mau.
“Lo mau apa Tae?” tanya Jaehyun.
Taeyong berfikir sebentar dan ingat dengan bubur yang kemarin dibeli Jaehyun untuk sarapan.
“Mau bubur yang kemarin aja Jae.”
Jaehyun mengangguk lalu fokus dengan Handphonenya, tidak menghiraukan tatapan temannya—terutama Lucas—yang menatap mereka bingung.
“Kemarin? Kemarin apa?” tanya Lucas penuh selidik.
“Apasih lo kepo banget.” Jaehyun menggeplak kepala Lucas dengan keras. Kejadian itu membuat tawa Johnny dan Yuta meledak.
“Makanya jangan main main sama Jaehyun.” ucap Johnny di sela sela tawanya.
Ding.. dong..
Suara Bel pintu Apart berbunyi, Jaehyun segera berjalan keluar untuk mengambil makanan pesanan mereka itu.
“Lo beneran gaada apa apa sama Jaehyun?” tanya Johnny. Taeyong segera menggelengkan kepala.
“Tae beneran gaada hubungan kok sama Jae.” ucap Taeyong polos, mereka memang tidak ada hubungan kan?
“Tapi kok—” ucapan Yuta berhenti saat Jaehyun mendekat ke ruang tamu.
“Udah gausah banyak Bacot, makan, udah gue bayarin juga.” dengan kasar Jaehyun memberikan makanan di depan Lucas, mereka bertiga hanya mencibir pelan, nanti saja hujat Jaehyun, sekarang sarapan paling penting.
“Ini Tae.” ucap Jaehyun pelan sambil meletakkan kotak bubur di depan Taeyong, dia pun kembali duduk di samping Taeyong lalu membuka kotak bubur miliknya.
“Jae makan bubur juga, Tae kira bakal sama kayak yang lain.” Jaehyun terdiam sebentar, tidak mungkin ia bilang kalau ia ingin makan bubur yang sama dengan Taeyong di depan teman temannya bukan.
“Sarapan enaknya makan bubur, gak kayak mereka pagi pagi udah makan yang berminyak.” sindir Jaehyun sambil menatap 3 orang di Sofa seberang.
“Halah biasanya lo juga ga pernah sarapan, tumben lo mau sarapan, bubur lagi, kesambet apa lo semalem?” tanya Lucas, Jaehyun menjawab “Taeyong” dengan sangat pelan sampai tidak terdengar oleh siapa pun kecuali dirinya sendiri.
“Jae?” tanya Taeyong meminta penjelasan. Jaehyun semakin bingung, dia kehilangan kata kata.
“Diem, makan aja!” ucap Jaehyun sedikit membentak, membuat Taeyong sedikit takut. Dia pun memakan bubur dalam diam.
Sekarang Jaehyun mulai sadar, bahwa ia kelepasan membentak Taeyong, dan sekarang ia merasa bersalah.
Taeyong hanya diam, menunduk sembari memakan buburnya sedikit demi sedikit. Tiba tiba ia merasa sebuah usapan di kepalanya, hal itu membuat Taeyong mendongak, ternyata Jaehyun yang mengelus rambutnya, tentu tanpa sepengetahuan teman temannya.
“Maaf.” bisik Jaehyun pelan di dekat telinga Taeyong. Pemuda manis itu segera menunduk, menyembunyikan pipinya yang mulai memerah. Melihat itu Jaehyun terkekeh pelan, lucu sekali…
“Kalian kenapa?” tanya Lucas merusak suasana. Membuat Jaehyun bergerak menjauh dari Taeyong, sedikit memberi jarak, daripada teman temannya itu tambah curiga.