Chapter 15

45 6 2
                                    

REMEMBER THIS:

OHM=BRIGHT , KAO=WIN
KNOCK=SINGTO , KORN=KRIST
THIRD=TAY , MORK=NEW
THARN=OFF , TYPE=GUN
PEAR=NAMTAN , EARN=KAPOOK
NAMTARN=LOVE , PING=CIIZE

~~||~~

Win pov's

Sial. Kenapa perasaanku tidak enak sekarang? Aku merasa seperti ada seseorang yang mengikuti kami sejak tadi.

"Ada apa N'Win?"

"Ohh tidak ada apa-apa Phi."

"Benarkah? Tapi kenapa kau terlihat gelisah?" tanya P'Singto lagi.

"A-anu Phi... Aku merasa seperti ada seseorang yang mengikuti kita sejak tadi."

"Mengikuti kita? Benarkah?" P'Singto langsung melihat kebelakang lewat kaca spion dalam mobilnya. "Yang mana? Lumayan banyak kendaraan di belakang kita." Itu benar, karna kita sekarang berada di jalan raya yang saat itu lumayan padat.

"Mungkin hanya firasatku saja Phi. Lanjutkan saja mengemudinya."

"Oke kalau begitu." Entah apa itu benar-benar hanya firasatku saja? Tapi itu terlihat nyata bagiku.

Kami sampai...

P'Singto memarkirkan mobilnya dan kami segera turun. "Kita sudah sampai. Ayo turun."

"Umm Oke." Kami turun dari mobilnya dan langsung masuk ke dalam.

"Sawdhikrub Bi, Paman." Aku dan P'Singto memberikan wai kepada Paman George dan Bibi Miriam.

"Sawdechaa. Oww kalian datang lagi? Ayo kemari duduk disini."

"Terimakasih Bi."

"Kalian ingin pesan apa?"

"Aku pesan seperti biasanya Bi."

"Hmm aku sudah tau pasti kau tidak ingin pesan yang lain." Canda Bibi Miriam.

"Tentu saja Bi."

"Hmm baiklah terserahmu. Dan kau? N'Win bukan? Ingin pesan apa?" tanya Bibi padaku.

"Aku pesan Blue Hawaii saja."

"Baiklah tunggu sebentar ya. Sayang... Pesan Blue Hawaii satu dan pesanaan biasanya Singto satu."

"Baiklah sayang tunggu sebentar." jawab Paman George.

"Bibi dan Paman tidak pernah berubah dari dulu. Selalu bertingkah manis satu sama lain." Canda P'Singto.

"Aww Tentu saja. Tapi kamu tidak tau saja saat kami dibelakang. Kami bahkan lebih manis lagi dan saling menggoda satu sama lain walau sudah tua seperti ini." Bibi membalas candaan P'Singto.

"5555555 aku sudah tau menduga kurang lebih pasti seperti itu."

"Ssttt berhenti. Bibi malu sekarang."

"55555." aku dan P'Singto hanya tertawa melihat tingkah Bibi.

"Daripada mengurus hubungan Bibi terus, bagaimana dengan hubunganmu sendiri? Apa kau sudah punya gebetan Sing?"

"Tentu saja punya Bi. Apa Bibi tidak lihat dengan siapa aku pergi sekarang?" Shiaa aku malu sekarang.

"N'Win? Berhentilah bercanda Sing. Apa kau sedang bercanda denganku sekarang? Ini tidak lucu kau tau."

"Buat apa aku bercanda Bi? Tanyakan saja padanya. Aku sedang pdkt dengannya sekarang."

"Benarkah? Akhhhh...." Tiba-tiba Bibi Miriam teriak membuat satu bar melihat kearah kami sekarang.

PILLARS ENGINEERINGWhere stories live. Discover now