CHAPTER 4

86 10 0
                                    

Saat sampai di depan ruangan N'Win ditangani...

"Bagaimana keadaan Win sekarang? Bagaimana bisa ditabrak? Siapa yang menabraknya?" tanyaku.

"Hei Bright semua pertanyaan itu tidak membuat keadaan menjadi lebih baik, tenanglah..." kata Krist.

"Kumohon tenanglah Bright... Aku tau Win adalah orang yang kuat, aku yakin dia bisa melewati ini" kata Tay.

"Maafkan aku. Kau tau bukan, aku sangat mengkhawatirkannya."

"Kata dokter dia kehilangan banyak darah, dan dia tadi pingsan." kata N'New.

"Jadi bagaimana kelanjutannya?" kata Tay.

"Tadi kata dokternya tadi, rumah sakit ini kehabisan persediaan darah yang cocok untuk Win. Untunglah Phi ternyata P'Singto punya golongan darah yang cocok dengan Win, dan dia bersedia memberikan darahnya untuk Win." kata N'Gun.

Sialan Singto kenapa kau bisa berpas-pasan dengannya?

"Untunglah... Jadi apa yang kalian berdua lakukan sekarang?" tanya Krist.

"Kami ingin menunggu sampai dokter selesai menangani Win Phi." kata New.

"Sudah, lebih baik kalian berdua pulang saja. Kalian besok ada kelas pagi bukan? Sebaiknya kalian pulang sekarang... Biar kami saja yang mengurus Win setelah ini." kata Tay.

"Hm... Kami memang ada kelas pagi besok. Tapi apakah Phi benar-benar tidak keberatan?" kata Gun.

"Tentu saja. N'Wiin adalah sepupuku, mana mungkin aku keberatan." ucap Tay lagi.

"Hm baiklah. tolong jaga Win yah Phi. Kalau begitu kami pulang. Sawdeekhap." kata New.

"Um swadee... Hati-hatilah kalian di jalan." ucap Korn.

"..."

"Menurut kalian siapa yang ingin menabrak N'Win?" tanya Krist.

"Entahlah aku juga tidak tau... Apakah ada seseorang yang membenci N'Win di kampus?" tanya Tay juga.

"Sepertinya aku tau siapa... Coba kalian datangi anak tahun kedua dan ketiga fakultas teknik yang memukuli N'Win saat itu!" kataku.

"Apa?! Win dipukuli? Apa yang terjadi saat itu?" ucap Tay.

"Ceritanya panjang, sebaiknya kalian lakukan saja apa yang kukatakan tadi. Datangi anak tahun kedua dan ketiga. Mungkin salah satu dari merekalah yang menabrak N'Win. Biar aku saja yang menjaga N'Wim setelah dokter selesai." ucapku.

"Um oke... Kami akan mendatangi mereka. Jagalah N'Win, jangan sampai ada yang ingin menyakitinya lagi." kata Krist.

"Um..."

2 jam telah berlalu...

Dokter telah selesai menanganinya dan membawa N'Win ke ruang inap pasien. Namun N'Win masih belum sadar juga saat itu.

"Dok. Bagaimana keadaan Win sekarang? Apakah dia baik-baik saja?"

"Keadaannya sekarang sudah baik-baik saja, tapi mungkin dia baru sadar besok. Sepertinya dia juga sangat kelelahan dan sedikit depresi, jadi biarkan saja dia istirahat." kata dokter itu.

Tanpa aku sadari dibalik sifat diam dan dinginnya, dia mengalami hari-hari yang sulit...

"Baiklah dok... Terima Kasih banyak."

Setelah dokter itu keluar dari ruangan, aku langsung berdiri disebelah tempat tidurnya N'Win.

"Jika aku tau ternyata hidupmu serumit ini, aku pasti sudah membantumu dari dulu. Aku akan menjagamu mulai sekarang."

PILLARS ENGINEERINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang