Chapter 3

95 11 2
                                    

Beberapa hari telah berlalu...

Saat itu aku dan Krist sedang nongkrong disamping lapangan sekolah dan Tay tidak hadir pada saat itu karena dia sedang sakit.

Hei aku melihat anak itu lagi, ya anak itu yang kulihat pada saat hari perlombaan basket. Aku melihatnya lagi ke arah keluar gerbang sekolah dan seperti biasa dia berjalan dengan sangat terburu-buru sambil menundukkan kepalanya. Entahlah aku juga tidak tau kenapa dia begitu.

"Hei... Bright ada apa? Apa yang sedang kamu perhatikan?' kata Krist sambil melihat ke arah yang sedang aku perhatikan.

"Hm tidak ada."

"Oh... Jadi anak itu yang kamu maksud saat itu?"

"Anak apa yang kamu maksud? Apa kamu gila? Aku tidak membicarakan siapapun."

"Oyy... Bright kamu adalah pembohong yang buruk. Telak-telaknya aku melihatmu memerhatikannya tanpa berkedip."

"..." sial aku sangat malu sekarang.

"Jadi apa yang ingin kamu lakukan selanjutnya? Apakah kamu hanya akan tinggal diam disini tanpa melakukan apapun?" tanyanya.

"Menurutmu apa yang harus aku lakukan sekarang?" tanyaku balik.

"Oyy... Apakah kamu tidak ingin mengikutinya? Kamu sangat jarang bertemu dengannya. Cepatlah... Mungkin dia belum pergi terlalu jauh."

"Hm... Kurasa kamu ada benarnya. Baiklah makasih Korn sepertinya aku harus mengejarnya."

"Tentu saja... Apalagi yang kamu tunggu? Kejarlah sekarang."

"Oke baiklah, tetaplah menunggu disini. Jangan sampai kau pergi meninggalkanku!'

"Um... Tenang saja."

Dan aku langsung bergegas berlari mengejarnya secepat yang aku bisa. Dan hasilnya nihil, aku tidak melihatnya lagi. Sepertinya dia sudah pergi jauh sekarang.

Sial... Sepertinya aku gagal kali ini. Sebaiknya aku kembali saja ke tempat Krist tadi.

"Gimana Bright? Apakah kamu menemukannya?"

"Aku tidak dapat menemukannya aku rasa aku kurang cepat. Sudahlah lupakan saja sepertinya aku tidak dapat melihatnya lagi."

"Hei... Sudahlah jangan terlalu dipikirkan lagi. Ingat beberapa bulan lagi kita akan menghadapi ujian masuk ke universitas impian kita."

"Hm... Makasih wehh." Krist benar, sepertinya aku jangan terlalu memikirkannya.

Karena aku sebentar lagi ujian, aku tidak punya banyak waktu lagi untuk bersantai dan bermain-main. Kelas dua belas pada saat itu harus pulang lebih lama dari pada kelas sepuluh dan sebelas, karena kami mendapatkan bimbel tambahan di sekolah.

Dan pada saat pulang aku harus mengikuti les yang didaftarkan orang tuaku agar aku bisa jauh lebih berkembang lagi. Dan jangan pikir aku setelah itu akan bersantai, tentu saja tidak. Karena sebelum tidur aku selalu menyempatkan waktuku untuk belajar.

Rasa lelah ini akan terbayarkan lunas jika aku berhasil masuk ke universitas impianku dengan mendapatkan peringkat teratas. Dan syukurlah aku berhasil mendapatkan keduanya. Aku berhasil masuk ke universitas impianku dan mendapatkan peringkat teratas pada saat pendaftaran masuk.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Dan sekarang adalah tahun ketiga aku menjadi mahasiswa di kampus ini. Dan aku ditugaskan untuk mengurus pelaksanaan ospek tahun ini, dan aku mendapat kewajiban untuk menjadi ketua pelaksana diospek itu. Oh iya aku juga merupakan seorang Ketua di UKM basket kampus ini.

PILLARS ENGINEERINGWhere stories live. Discover now