BAGIAN 12

402 52 7
                                    

Happy Reading!

Pagi ini tampak berbeda bagi Kaiden. Dia yang biasanya sudah berada disekolah bersama Saqeel ataupun membolos bersama Saqeel dan Raskal kini malah anteng duduk diatas sofa berwarna hitam sembari menatap bosan kearah ibunya yang sedang sibuk mondar-mandir dengan mulutnya yang terus berceloteh ini dan itu.

"Kai kamu dengarkan apa yang mom bilang?" Celetuk Luna dengan menyipitkan matanya kearah Kaiden.

Dengan ekspresi bosan Kaiden menganggukkan kepalanya. "Iya mom, Kai dengar kok."

"Coba sebutkan apa semua yang tadi mom pesan sama kamu?" Tantang Luna dengan kedua tangannya terlipat didepan dada.

Kaiden menghela napas kasar. Dengan malas-malasan Kaiden pun mengulangi beberapa kata yang diucapkan oleh ibunya itu. "Mom bilang Kai harus sering-sering ngabarin, gak boleh begadang, gak boleh sering-sering makan junk food, cemilan dan susu strawberry ada dirak bagian ketiga, dan kalo ada apa-apa Kai harus ngabarin mom atau dad. Kai dengerin mom kan?"

"Bagus." Luna menganggukkan kepalanya dengan ekspresi puas. "Oh ya, persediaan susu strawberry, roti strawberry, selai strawberry, dan buah strawberry kamu itu cukup untuk satu Minggu. Kalau semisal kurang kamu kabari mom aja ntar mom suruh maid dirumah kita beliin kamu."

"Gak usah. Kai bisa beli sendiri."

Luna tersenyum seraya kedua kakinya melangkah mendekati Kaiden. Dengan penuh kasih Luna memeluk setengah badan Kaiden. Membenamkan kepala anak laki-lakinya itu ke perut ratanya. Tak lupa suara hitam berkilau Kaiden dia usap penuh kasih sayang.

"Kamu baik-baik ya disini. Jaga kesehatannya. Ntar mom dan dad akan usahain untuk jenguk kamu. Mom dan dad sayang banget sama kamu Kai," ucap Luna dengan kedua matanya yang berkaca-kaca.

Kaiden semakin merapatkan kepalanya pada perut rata milik ibunya itu. Tidak perduli jika napasnya terasa sesak.

"Kaiden juga sayang kalian. Sayang banget." Monolog Kaiden dalam hatinya.

Setelah puas memeluk anaknya. Luna mengusak pelan suarai jelaga Kaiden. Tak lupa menyematkan sebuah kecupan manis didahi sang putra. Sedangkan Kaiden yang menerima perlakuan manis dari ibunya itu hanya bisa tersenyum lebar hingga kedua matanya terpejam membentuk bulan sabit.

"Oh iya mom lupa, ini ada titipan dari Raskal. Katanya kamu suka sama puding strawberry buatan aunty Rena," ucap Luna seraya menyerahkan sebuah paper bag cokelat tua kepada Kaiden.

Dengan senang hati Kaiden menerima paper bag itu. Bahkan kini dengan tak sabaran Kaiden membuka penutup Tupperware pink yang didalamnya berisi puding strawberry kesukaannya.

"Sebenarnya mom udah ngajak Raskal buat ikut kesini juga tapi dia nolak ajakan mom. Katanya dia udah janji sama kamu buat gak bolos-bolos sekolah lagi. Mom sempat kaget dengarnya tapi syukurlah dia nurut sama kamu. Mom senang pas tau karna kamu dia mau berubah menjadi lebih baik," ucap Luna seraya mengusak surai jelaga Kaiden dengan penuh kasih.

Kaiden tersenyum tipis mendengar ucapan sang ibu. Tidak berniat membalas apapun atas ucapan yang dilontarkan oleh ibunya itu.

"Oh iya kalau gitu mom pulang dulu ya. Maaf mom gak bisa tinggal lebih lama disini, soalnya besok mom mau berangkat ke luar kota," ucap Luna dengan wajah bersalahnya.

Kaiden terkekeh kecil. "Kai udah besar loh mom, bisa jaga diri. Udah mom pulang aja, gak papa kok."

Sekali lagi Luna mengusak sayang surai jelaga milik Kaiden. Lalu dengan penuh kasih Luna mengecup dahi Kaiden untuk kedua kalinya.

KAIDENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang