"Kau sengaja membicarakan hal privat seperti itu dihadapan banyak orang? Tidakkah kau berpikir bahwa itu memalukan?" Taeyong menatap marah pada Mingyu.

"Semua orang mungkin sudah tau tentang kita." sahut Mingyu.

"Tak ada kita diantara kau dan aku. Dan juga tak seharusnya kau mengungkit hal itu lagi! Apa kau tidak mengerti perasaanku?!" bentak Taeyong, mengundang perhatian beberapa orang yang baru saja keluar dari ruang rapat itu.

Mingyu menatap lekat wajah itu, "Ya. Aku tidak mengerti. Aku sangat tidak mengerti dengan perasaanmu yang begitu mudah melupakanku sedangkan aku tidak." Taeyong diam mendengar itu, menatap wajah Mingyu yang menatapnya dalam.

"Lee Taeyong. 4 tahun kita bersama bagaimana aku bisa melepasmu dengan mudah? Apa kau juga tak mengerti perasaanku?"

Wajahnya berubah dingin, "Ya, aku juga tidak mengerti. Kenangan selama 4 tahun itu sudah lama terkubur dalam, aku bahkan tak ingin mengingatnya lagi. Itu sudah berakhir hampir 10 tahun lebih." ucap Taeyong.

Jaehyun yang semula masih berada didalam ruang rapat keluar untuk mencari keberadaan Taeyong yang dilihatnya keluar lebih dulu.

Matanya melirik kesana-kemari hingga menemukan Taeyong yang berdiri dihadapan Mingyu.

"Tapi tidak dengan cintaku. Bahkan ketika hubungan kita berakhir setelah 20 tahun lebihpun aku tidak akan bisa melepasmu." tegas Mingyu.

Jaehyun menggertakkan giginya marah, tapi dirinya masih ingin mendengar pembicaraan 2 orang itu.

Taeyong diam menatap lekat wajah Mingyu. Pria itu memang keras kepala, dia selalu tau apa yang dia inginkan meski harus didapatkan secara paksa. Itu sudah melekat dalam diri Mingyu.

4 tahun bersama pria itu tentu saja Taeyong hapal sifat Mingyu hingga sekarang. Sebenarnya jika dibandingkan dengan Jaehyun, Mingyu bersama dirinya lebih lama.

Dan benar, Taeyong sangat mencintai Mingyu. Tapi itu dulu, sekarang hatinya bukan milik pria itu lagi. Semua sudah berakhir sejak lama.

"Itu bukan cinta. Kau hanya obsesi, kau obsesi karena aku tidak bisa kembali padamu bahkan setelah kau berjuang begitu keras." ucap Taeyong setelah diam cukup lama memandang Mingyu.

Mingyu mengernyit tak terima, "Obsesi? Semudah itu kau mengatakan obses--"

"Jika kau begitu mencintaiku. Kau harusnya tau, apa yang telah membuatku bahagia. Kau seharusnya tau, bahwa Jaehyun satu-satunya kebahagiaanku." ucap Taeyong, memotong perkataan Mingyu.

Mingyu terdiam dengan mata berkaca-kaca mendengar ucapan Taeyong, tangan mungil itu terangkat. Mengelus pelan pipi Mingyu yang terlihat semakin tirus dari waktu ke waktu.

"Mingyu, aku bahagia bersama Jaehyun. Aku mencintainya, aku memiliki buah hati bersamanya. Kumohon, biarkan aku bahagia." lirih Taeyong, menangkup rahang Mingyu.

Berusaha memberi pengertian pada pria itu jika rasa cintanya untuk pria itu sudah tidak ada lagi, tak ada harapan bagi mereka.

Jaehyun mengalihkan pandangan matanya kearah lain, hatinya terasa panas melihat itu. Meski disatu sisi rasanya bahagia ketika Taeyong lebih memilihnya.

Dirinya cemburu karena Jaehyun tak bisa menampik bahwa Mingyu dan Taeyong bersama lebih lama dari dirinya. Mereka berdua lebih banyak menjalani kenangan bersama, itu sebabnya Jaehyun cemburu.

Mingyu menangkup kedua tangan Taeyong yang berada dipipinya. "Tak bisakah kau hanya memilihku, Taeyong?" suara Mingyu terdengar lirih, matanya membendung cairan yang mungkin sebentar lagi lolos.

Jaehyun sudah tak tahan lagi, kakinya melangkah mendekati mereka dan menarik Taeyong agar menjauh dari Mingyu. Bahkan Jaehyun merampas botol minum yang diberikan Mingyu dan membuangnya ketempat sampah.

"Dia sudah memilihku, jadi sebaiknya kau pergi dari hadapan Calon Istriku." ucap Jaehyun, menatap tajam pada Mingyu.

"Calon Istri?" Mingyu mengulang ucapan Jaehyun.

"Ya. Kami akan menikah." sahut Jaehyun lantang. Memberikan senyum miring pada Mingyu.

Mingyu menoleh pada Taeyong yang mengalihkan pandangannya kearah lain. "Taeyong, katakan itu tidak benar." desaknya.

Taeyong menarik tangannya dari genggaman Jaehyun, "Pulanglah, jangan sampai emosiku meledak disini dan malah mengunci kalian berdua dalam gudang!" matanya melirik tajam Jaehyun dan Mingyu bergantian. Kemudian melangkah menjauh dari sana.

Jaehyun menatap bingung pada Taeyong yang juga marah padanya, "Sayang? Kenapa aku juga?" tanyanya, sembari menyusul Taeyong yang sudah melangkah lebih dulu.

Mingyu menatap tajam punggung Jaehyun dan Taeyong yang melangkah jauh dari sana. Mengeratkan kepalan erat ditangannya.

"Tak akan kubiarkan itu terjadi."


TBC


How was your day?
Hope it's a nice day~
Happy Reading 💖
Jangan lupa vote dan komen ya~

Love you all!!!❤️❤️❤️

Forever Is You (JAEYONG) ✔️Donde viven las historias. Descúbrelo ahora