24. (Dihapus sebagian)

23.9K 2.5K 92
                                    

Milly mengangkat bahu dengan enteng. "Dru hanya melarangmu melakukan hal-hal yang bisa mendatangkan bahaya buatmu, bukan melarangmu melakukan kegiatan sosial." Perempuan itu menambahkan.

"Turuti saja, Ness. Kalau dari yang kutangkap, Dru hanya ingin kamu aman. Jadi, dirikan saja lembaga yang lebih aman. LKSA, pendidikan gratis untuk anak tidak mampu, klinik pengobatan yang murah, banyak, kok. Yakin deh, Dru pasti nggak keberatan kalau seperti itu." Milly kembali menambahkan.

"Dru sudah berubah demi kamu. Lihatlah dia sekarang. Setelah pernikahan kedua kalian, ia terlihat jauh lebih bahagia. Ia lebih banyak tersenyum, lebih banyak bicara, lebih hangat. Nggak seperti kulkas tiga pintu lagi, kan? Dan yang pasti, ketika kamu membutuhkannya, dia selalu ada buat kamu. Now, it's your turn. Lower your ego, Ness." Milly kembali berujar.

Kali ini pikiranku menerawang ke sosok tersebut. Dru, yang dulu dingin bak kutub utara, sekarang berubah hangat laksana sinar mentari di pagi hari. Betul, pria itu sudah berubah. Ia lahir sebagai sosok baru, sosok yang tetap saja membuatku jatuh hati berkali-kali.

"Ketika sudah punya pasangan, pendapatnya mutlak untuk dipertimbangkan. Kamu pikir aku dulu nggak pengen jadi wanita karir? Ya pengen, dong. Sayangnya suami nggak mengijinkan. Dia hanya memperbolehkan kalau aku mengurus bisnis dari rumah. Dan aku sepakat. Begitulah. Aku tahu, cita-cita dan passion itu penting. I knew it. But, family is everything. Period." Lagi-lagi Milly tak henti memberiku wejangan yang teramat berarti.

"Pernikahan yang langgeng itu tidak hanya mengandalkan cinta, tapi juga ada kompromi di dalamnya. Manakala masalah muncul, ungkapkan. Diskusi, capai kesepakatan. Ayolah, kalian pasti bisa." Milly mengulurkan tangan, meremas pahaku pelan. Mencoba memberi semangat dengan cara tersebut.


***

290921©Winset

Note:

Terima kasih masih setia mengikuti cerita ini. Terima kasih sudah mampir membaca, vote, berkomentar, meramaikan lapakku, hehehehe ...

Terima kasih untuk semua kritik dan sarannya. Saya akan tetap semangat menulis. Pokoknya kalian luar bisa.

I love U readerku tercintaaahhhh.... /Peluk cium satu-satu/

Ayo Nikah Lagi! Where stories live. Discover now