19. (Dihapus sebagian)

24.1K 2.9K 178
                                    

"Ada sesuatu?" Dru berujar di tengah-tengah persiapan makan malam.

Aku yang tengah duduk termenung di sofa mengalihkan pandangan ke arahnya. Pria itu menata piring dan juga hidangan. Malam ini ia lagi yang menyiapkan. Sejak menikah, sejak pulang dari rumah sakit, Dru memang melarangku mengerjakan pekerjaan dapur. Dia bilang, ia tak ingin aku bekerja terlalu berat. Padahal aku merasa baik-baik saja sekarang. Tubuhku sudah sepenuhnya pulih.

"Ada yang mengganggu pikiranmu?"

Pertanyaan itu kembali tak mampu berjawab. Karena sejujurnya, aku tak mampu membohonginya. Ingin kujawab tidak, tapi hatiku berkecamuk dengan banyak hal.

"Dru?" panggilku kemudian.

"Hm?"

Kami kembali beradu pandang.

"Apa Friska pernah menghubungimu lagi?"

Ia menggeleng. "Enggak. Maksudku, nggak tahu. Nomornya sudah kamu blok, emailnya juga. Ada apa?"

Menggigit bibir sejenak, aku kembali berkata-kata, "Tadi pagi ia menemuiku."

"Friska?" Dru berujar tak percaya.

Aku mengangguk.

"Untuk apa?"

Aku bangkit dan bergerak mendekati pria tersebut. Menatap dalam ke telaga bening miliknya, aku kembali berujar. "Dia benar, Dru. She needs help. Tolong bantu dia."

Dan kedua mata Dru melebar.

"What?"

*** 

Ayo Nikah Lagi! Where stories live. Discover now