🌈Bab 23 - Pernikahan Aldo🌈

135 17 2
                                    


Sekarang kamu kembali dengan wajah polosmu itu, seakan-akan tak ada yang harus dijelaskan selama menghilang setahun ini. Jika kamu datang untuk tidak mengenaliku, aku sudah menyiapkan pertanyaan terbaikku untuk membuatmu terdiam.

~Hujan Rinduku~

***

Sebulan kemudian, acara pernikahan Kak Aldo dan Kak Giselle akhirnya digelar. Sekarang pestanya sedang berlangsung di sebuah hotel di Kota Padang.

Aku bertugas sebagai penanti tamu di acara tersebut. Satu persatu tamu undangannya kusalami. Bila tamunya laki-laki, aku tidak menjabat tangan mereka, hanya memberi isyarat dengan mengangkat kedua tanganku.

Aku melihat Shila sedang melambaikan tangan kearahku, seperti bermaksud memanggil. Aku menghampiri Shila yang ternyata bikin kagetnya dia datang bersama Putra. Kok bisa? Aku terdiam beberapa saat.

"Hay, Fa." Sapa Shila memelukku erat, "kangen banget sama kamu."

"Aku juga kangen." Aku membalas pelukannya dan tersenyum.

"Putra kok sama kamu, Shil? Ada apa? kalian jadian? Tanyaku benar-benar tak menyangka.

" Belum." Kata Shila, "Dia hanya jadi pendamping pesta pernikahan hari ini." Shila tersenyum padaku.

"Belum?" Tanyaku heran, "Berarti akan segera jadian, sebentar lagi, dong?" Aku menatap Shila tak percaya.

Dia tersenyum memandangku, seperti mengisyaratkan iya. Ya ampun aku benar-benar enggak menyangka ternyata sahabatku ini memilih Putra.

***

Karena begitu banyak tamu yang datang, aku hanya melakukan itu sambil menunduk. Sampai akhirnya, aku melihat satu tangan yang tidak asing bagiku, cincin bewarna hitam dijari tamu tersebut, sepertinya aku sangat kenal.

Karena penasaran aku mengangkat wajahku, betapa terkejutnya aku mendapati orang yang di depanku saat ini adalah Fikri, orang yang selalu kurindukan.

Fikri tersenyum kepadaku yang tiba-tiba kaget melihatnya. Dia menyapaku dan mengajak ketempat hidangan makanan.

Suasana begitu hening, sampai akhirnya dia mulai bicara, "Kamu tahu kenapa aku bisa disini?" Tanyanya.

Aku mengeleng, sebenarnya aku tahu kenapa dia bisa disini, karena Ibu menelfonnya. Aku ingin mendengar pengakuan langsung darinya.

"Aku kesini karena Ibumu dan Kak Aldi menelfonku, Ibumu bilang aku wajib datang ke acara pernikahan Kak Aldo." Jelasnya.

Aku hanya mengangguk dan memilih memandang yang lain. Sedetik aku memandangnya, aku masih merasa dia tetaplah Fikri, si cowok cuek namun ramah tetapi sangat misterius. Menghilang selama setahun, tidak pernah memberi kabar, dan setelah dia muncul, dia seperti biasa saja, seperti tidak terjadi apa-apa.

"Kamu tahu, sebenarnya aku kesini hanya ingin menemuimu." Dia menatapku.

Aku berusaha membalas senyumannya. Dalam hati kecilku begitu banyak pertanyaan-pertanyaan yang ingin kutanyakan padanya mengenai peristiwa setahun lalu.

"Aku enggak menyangka Kak Aldo dan Kak Giselle sudah menikah saja, hubungan mereka selama tiga tahun masih langgeng, ya!" Dia kembali tersenyum menatap pelaminan.

Aku hanya diam, dan sesekali memandangnya. Aku masih belum percaya bisa bertemu dia lagi. Apa dia sadar telah melakukan kesalahan dengan memutuskan silaturahmi? Apa dia tahu kalau aku sering memikirkannya? Kenapa dia datang kesini seakan-akan tidak pernah terjadi apa-apa? Entahlah, apa aku sanggup menanyakan hal itu padanya.

Hujan Rinduku (Keluarga, Cinta, dan Impian) ☑️Where stories live. Discover now