p a t i e n t💆‍♀

312 92 7
                                    

"ada perubahan mendadak dari tim tari," kata Lisa.

"uhuk uhuk,"

"makannya pelan pelan Juk,"

"lo yang masuk gak ketok pintu gak salam lagi. Gue kan kagetan orangnya,"

Lisa memutar bola matanya, "lo ngegame mulu. Noh ada masalah darurat!"

"kok bisa sih? Pak songkang udah tau?"

"udah. Makanya lo disuruh ke kamarnya sekarang. Ada Mina sama bokapnya di sana," kata Lisa lagi.

Jungkook yang tadinya sedang makan sambil ngegame langsung menaruh gawainya begitu aja di atas meja. Ia bergegas ke kamar pak songkang, selaku guru pendamping sekaligus guru pembimbing buat anak tari.

"eh Lis," Jungkook balik lagi ke kamar.

"apaan?"

"lo ikut gue. Kabari Joy buat nyusul ke pak songkang,"

Lisa manggut manggut. Sambil jalan dia menghubungi Joy. Keadaan genting yang bikin senam jantung. Bisa bisa tim garuda didiskualifikasi dari pertandingan. Artinya kalah sebelum perang.

Jungkook mengetuk pintu kamar pak songkang. Di dalam memang sudah ada Mina sama bokapnya. Dari raut wajahnya, Mina kayak terpaksa duduk diapit bokap sama pak songkang.

"permisi pak,"

Pak songkang senyum, Lisa mendelik kaget. "anjay ganteng,"

Jungkook yang punya kepekaan tinggi sontak melirik cewek itu tajam.

"lo kalah ganteng juk," balas Lisa yang nyatanya juga punya kepekaan yang luar biasa terhadap rangsangan. Apalagi subjeknya Jungkook.

"masuk Juk, Lis,"

Mereka berdua mengangguk sopan, terus masuk dan duduk.

"bapak udah menghubungi panitia, mereka bilang ini terakhir kalinya kita boleh ganti peserta. Jadi kamu urus sisanya sama Mina, termasuk ngisi data yang baru,"

"siap pak." jawab Jungkook.

"Mina, jangan khawatir. Ada Jungkook sama anak osis yang siap bantu kamu,"

Mina senyum, jantungnya deg deg an gak karuan. Mina cuma takut salah mengambil keputusan. apalagi dia gak ngasih tahu Eunwoo tentang hal ini.

"pls lima menit lagi pertandingannya dimulai, lo jangan ngelamun," ucapan Jungkook membuyarkan lamunan Mina. Gadis itu terpaksa senyum.

"gue takut bang," ucapnya.

"lo aja takut apalagi gue? gue jauh lebih takut anjir,"

Mina mendengus keras, "gak guna lo di sini bang,"

Cowok itu tiba tiba ketawa, Mina menatapnya heran. "kenapa lagi otak lo?"

"santai Min santai. Kan ada gue, apa yang lo khawatirin?" kata Jungkook menatap kedua matanya.

Mina balas menatap manik mata Jungkook. Sejak semalam cowok itu terus di sisinya. Bahkan dia rela nelfon Mina malem malem biar Mina gak terlalu tegang. Nemenin Mina tidur dengan telepon yang masih tersambung sampe pagi. Untung ponsel Mina gak drop kehabisan baterai.

Sampe pagi pun Eunwoo gak ada kabar. Mina sendiri ragu ngechat cowok itu duluan. Yang ada malah Jungkook terus menemaninya.

"inget apa kata gue semalem. Menang kalah udah biasa. Jangan ambis buat jadi yang terbaik tapi lakuin yang terbaik. Hasil akhir apa kata nanti, yang penting lo berusaha dulu semampu lo. Bertahan selama pertandingan. Tunjukin kalo lo mampu, tunjukin kalo keputusan lo gak salah buat ambil posisi cheng xiao."

Cheer Up!Where stories live. Discover now