Priaku Juga Lukaku

21 0 0
                                    

"maaf"
Satu kata yang sulit diucapkan seseorang ketika melakukan kesalahan. Namun, kenyataannya aku muak dengan kata maaf itu sendiri. Sudah terlalu sering mendengar hingga telinga terasa panas mendengarnya.
Percuma mengucapkan kata maaf, jika kesalahan masih terulang.
Tidak hanya sekali atau dua kali. Tapi sudah berkali-kali.
Yang aku ingin tanyakan.

Apakah kamu tidak bosan mengucapkannya ?

Jika kau tanya padaku. Aku akan lantang menjawabnya.
Tentu saja aku bosan!
Maafmu tidak ada artinya.
Kesalahan yang sama selalu terulang.
Wanita mana yang tidak lelah dengan hubungan yang didasari dengan kebohongan.
Aku lelah jika kamu ingin tau.

Tapi terkadang aku kasihan ketika menatap wajahmu.
Entah itu manipulatifmu saja, atau sungguh-sungguh menyesalinya. Aku tak paham.
Menghargai sedikit hatiku pun kau tidak.
Bagaimana aku harus menghargai kamu sebagai pria ku?

Hati ku sudah penuh dengan luka. Luka yang kupaksakan untuk mengering. Perih rasanya.
Perlu kau tau. Meski hatiku sudah hancur, entah kenapa aku masih tetap mencintaimu.
Tidak bisakah kamu mengerti itu ?
Tidak bisakah kamu konsisten dengan kata maaf mu ?

Jadi tolong hargai sedikit saja, sisa hatiku yang masih utuh. Setidaknya secuil hatiku masih ada yang belum tergores luka.

Karena sejujurnya aku merindukan sosok dirimu yang hangat.
Jangan kau sia-siakan, jika aku sudah mengambil keputusan untuk pergi darimu selamanya.
Kau akan menyesalinya.

Sungguh.

Karena tidak ada wanita yang mencintaimu tulus, setulus aku mencintaimu.
Baik juga belum tentu sebaik diriku memperlakukan mu dengan layak.
Meski kau memperlakukan ku seperti sampah.
Aku tak pernah menganggap mu tiada.
Kau selalu priaku yang ku rindukan tapi menoreh luka.
Cintaku.

Luka Dan RinduTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang