20

525 48 10
                                    


Aoi pov

Aku terbangun setelah sekian lama,entah berapa lama aku tertidur yg aku tahu,saat ini aku tengah dikurung disebuah kastil para vampir yg tak memiliki jendela ataupun pintu untuk keluar.

"Kemana kino?"gumanku lalu melihat sekeliling tapi tidak menemukan apapun.

Disaat aku melihat-lihat,tampak ada sebuah pintu usang dari kayu yg tampaknya sudah sangat lapuk,tapi bau anyir darah sangat menyengat dari sana.

Karena rasa penasarannya membuatku akhirnya memilih untuk nekad masuk kedalam sana,karena gelap kunyalakan api unggun disekitarnya dan menyinarinya kearah depan.

"Kenapa banyak sekali alat penyiksaan disini?"tanyaku lalu semakin mendekat kearah sebuah penjara dalam sana dan melihat sosok yg tidak asing bagiku.

"AYATO?"aku kaget melihatnya tengah terduduk dengan luka ditubuhnya yg tidak biasa.

Aku langsung menerobos masuk dan memeriksa seluruh bagian tubuhnya dan mencoba membangunkannya berkali-kali tapi tidak berhasil.

"Apa yg terjadi padamu?,bagimana kamu bisa berada disini?"tanyaku mulai mengobati luka milik ayato dan sedikit mengelus kepalanya agar tidak merasakan perih diluka yg ku olesi minyak untuk meringankan luka berat.

"Nona apa yg nona lakukan disini?"tanya seorang pelayan yg menjadi penjaga ruang bawah tanah.

Aku kaget lalu membalikkan wajah dan melihat sang pelayan yg sudah berdiri dibelakangku dan tengah membawa borgol ditangannya.

"Apa?"tanyaku mencoba menenangkan wajahku yg kaget dan panik itu.

"Anda dipanggil oleh tuan kino untuk segera menghadap beliau,nampaknya anda telah membuatnya marah besar kali ini."ucap pelayan tersebut dengan nada sedikit mengejek.

Kedengarannya ia senang aku membuat kino marah,tampaknya pelayan ini memiliki rasa pada kino,karena itu ia pura2 lalai agar aku bisa masuk kedalam penjara bawah tanah ini dan melihat orang2 yg kukenal terluka parah didalamnya.

"Fuuh,baiklah,sampaikan pada tuanmu itu kalau aku dalam perjalanan kesana."ucapku menatap remeh sang pelayan lalu berdiri dan meletakkan ayato dengan hati2 lalu keluar dari sana.

Saat aku sudah sampai diruangan yg di tunjukkan oleh pelayan itu,bisa kurasakan aura negatif terus keluar dari dalam sana.

"Astaga kenapa lagi anak ini,aku pasti akan babak belur kali ini."gumanku lalu membuka pintu secara perlahan dan mengintip dari balik sana dan dengan sangat mudah sebuah tangan menarikku masuk kedalam sana secara paksa.

Aoi pov end

Kino pov

"Kemana saja kamu?"tanyaku menatap tajam penuh amarah pada gadis didepanku yg kelak akan jadi istri masa depanku.

"Ada apa?kenapa kamu marah2 saat aku baru saja datang?"tanya aoi membalas tatapanku dengan dingin dan penuh aura mengintimidasi datang padanya.

"BAGAIMANA BISA AKU TIDAK MARAH2 KALAU KAMU PERGI TANPA BILANG PADAKU TERLEBIH DAHULU."aku sangat marah saat tahu kalau kamu pergi tanpa seijinku dan ternyata kamu mengunjunginya yg bahkan sudah aku lenyapkan menggunakan sihirku tapi masih bisa diketahui olehnya.

"Aoi,jangan menbuatku marah atau aku akan melakukan hal paling dibenci oleh semua gadis didunia ini."ujarku membuatnya seketika terdiam dan mematung dengan mata memicing tajam dan kepala miring kebingungan.

Aku lalu mendekatkan bibirku pada telingannya dan membisikkan kalimat yg langsung membuatnys merinding.

"Aku akan memaksamu untuk bercinta denganku."bisikku langsung dia merona dengan sangat hebat.

Aoi mendorong tubuhku menjauh lalu menetralkan jantungnya yg hampir deg-degan ngak karuan kayak mau disko.

"Jangan membicarakan hal ambigu itu padaku,kalau kau tidak mau aku mati nanti."

Aku mengernyitkan dahi dan menatapnya bingung dan penuh tanda tanya.

"Apa maksudmu?,siapa yg akan melukaimu lagi?kenapa kamu selalu memendam semuanya sendirian?sekarang ada aku,kamu bisa bercerita semuanya padaku."ucapku memeluk tubuh gadisku dengan sangat erat dan posesif.

"Ada seorang pelayan yg membuatku curiga,dia tampaknya menyukaimu...sejak awal aku bertemu dengannya disini...tatapannya sangat penuh kebencian."ucapnya membuatku menatap mata sang gadis dan memeriksa apakah ia berbohong soal itu,tapi tidak sorotan matanya sangat yakin dengan hal ini.

"Begitu,ya...siapa yg kau maksud?"aku bertanya padanya dan memeluknya dibagian pinggang.

"Seorang gadis dengan rambut bewarna perak dan mata bewarna merah darah,dari baunya sudah jelas kalau dia adalah manusia,lalu kenapa bisa masuk kesini?"tanya aoi memastikan jawaban dariku dengan menatapku dalam.

Aku hanya gugup sejenak lalu kembali memasang wajah normalku.

"Apa yg kau maksud adalah silvia?dia memang baru bekerja disini,mungkin hanya sampai hari pernikahan kita maka ia akan berhenti bekerja."jelasku padanya.

Tampak jelas sekali kalau aoi tidak percaya padaku,wajahnya saja sangat ketus dan ditekuk kaku.

Aku tidak bisa bilang kalau aku telah menyewanya sebagai lacurku agar nanti aku tidak perlu menodai aoi sebelum kami betul2 sah.

Tapi tampaknya ia tidak mau mengalah pada aoi dan membenci gadisku hanya karena ia istimewa bagiku.

"Apa yg kau pikirkan kino?mengapa kau melamun?"tanya aoi mendekatkan wajahnya padaku hanya sejarak satu senti dan kami akan.

"Tidak..."

Aku mendorongnya pelan lalu buru2 keluar dari dalam ruangan itu dan memanggil silvia untuk melayaniku lagi hati ini.

"Tuan memanggil saya?"tanya silvia dengan suara yg penuh menggoda,tapi aku tidak tertarik...karena suara milik aoi lebih menggoda.

"Puaskan aku hari ini,dan ingat jangan pernah kau macam2 sama nonamu itu...dia kelak mungkin akan membunuhmu kalau tahu siapa kau sebenarnya saat dibawahku."ujarku menyipitkan mata dengan aura intimidasi yg sangat kuat.

Tampaknya silvia sudah gemetaran ngak karuan,tapi aku bisa mencium aroma kebenciannya pada gadisku,heh lihat saja siapa yg akan tunduk pada siapa.

"Baiklah tuan,akan saya usahakan...silahkan...mari saya mulai."

Silvia sudah berbaring diatas kasurku dan membuka seluruh bajunya dan bersiap untuk membuatku puas.

"Baiklah,aku tahu kamu akan melakukan hal yg sama berkali-kali karena itu...aku sudah siapkan lilin aroma terapi agar kita lebih leluasa bermain."

Saat ini aku tengah menyalakan lilin diatas meja dan membaca mantra yg membuat sang korban kesakitan luar biasa karena tidak bisa sex.

Inilah yg kino tunggu sejak dulu.

"SAATNYA BERMAIN."aku mulai melakukan hal yg sangat ingin kulakukan dengan aoi,memeluknya...menciumnya...dan menyentuh seluruh inci tubuhnya yg mulus dan putih,seputih salju.

Kino pov end

Author pov

"Aoi...aoi...sayang...kamu...sangat nikmat sekali."desah kino diatas tubuh silvia yg tak sadar karena efek lilin tersebut.

Sengaja biar silvia ngak terlalu mudah menggodanya karena takutnya ia akan diracuni atau di beri ramuan yg membuat dirinya terhipnotis pada gadis jalang yg ia sewa ini.

"Aoi...Ahhhhhh"

Kino mendapatkan pelepasannya dan mengeluarkannya diluar,agar silvia nanti tidak meminta pertanggung jawaban konyol padanya.

"Sudah,saatnya mandi dan menemani aoi untuk tidur."ucao kino lalu berjalan menuju kamar mandi dan secepat kilat segera menyelesaikannya dan menuju kamar aoi setelah mengunci gudang tempat silvia dipindahkan.

"Kamu darimana aja?"tanya aoi heran.

"Ngak kemana-mana kok...tenang aja...ayo tidur lagi."ajak kino memeluk tubuh aoi agar tidur bersamannya.




You will be mine my princess(END)Where stories live. Discover now