2

2.7K 271 18
                                    


Aoi pov

Aku terbangun saat alarm disebelahku berbunyi lalu aku mematikan alarm itu dan bergegas mandi.
Dan aku baru ingat kalau aku dan yui-nee terkurung didalam rumah yg kayak gereja bekas tak berpenghuni.
Dan disana kami bersama vamlire lapar yg kurang kerjaan sampai ngurung orang digereja segala.

"Hoammm pikir belakangan aja saat ini aku mau mandi gerah."ucapku lalu menuju kamar mandi disebelah kamarku.
Saat itu aku tengah berkaca dicermin lalu memainkan rambut coklatku dengan digulung oleh jari dan dimainkan secara asal.
BYUUURRRRR
kaget dengan suara itu lalu aku menoleh dan melihat shu yg tengah tidur sambil berendam disana dengan tubuh setengah tenggelam.

"Shu-san?apakah kau mati?"tanyaku saat menghampirinya dan melihat dia yg tidur kayak ngak bernyawa gitu.
"Urusai,jangan ganggu aku aku lahi tidur cari tempat lain aja kalo mau ganggu orang."kesal shu lalu melanjutkan tidurnya.
"Tapi shu-san aku mau mandi,dan lagi ini kamar mandi tempatku dengan yui-nee."lesuku sambil berkacak pinggang.

"Aku akan pergi setelah kau mandi."ucap shu.
Aku lalu meloading kata-katanya,dan menyadari sesuatu lalu pipiku memerah dan langsung kupukul dia dengan handuk ditanganku.
"Jangan aneh2 shu-san aku masih dibawah umur cari aja orang lain."ucapku malu.
"Hei sakit sudahlah tinggal mandi aja sini."shu langsung menarik lenganku dan dia membawaku ikut masuk ke bak mandi.

Aoi pov end

Lalu shu memeluk aoi yg saat itu setengah basah dibagian bawah bajunya.
"Tu-matte shu-san?!"panik aoi mencoba melepaskan pelukan shu tapi nihil karena perbedaan kekuatan.
"Sssttt jangan berisik tetaplah seperti ini dan ijinkan aku mencicipi darah hangatmu itu."bisik shu pada aoi yg saat itu sudah memerah seperti kepiting rebus.
"Haup."
Shu lalu mengigit lengan bagian atas aoi dengan kasar.
"Ittai-."
Shu lalu naik dari lengan aoi dan menggigit trpat dibagian tulang selangkanya,saat utu kebetulan aoi memakai baju dengan bagian atas yg sedikit terbuka.

"Enak."guman shu lalu lanjut menggigit dibagian leher aoi.
Aoi cuma meringis kesakitan saat shu terus mengisap darahnya yanpa henti sampai darah itu menetes di air bak mandi.
"Sudah trima kasih atas makanannya."ucap shu lalu beranjak dari bak mandi dan menghilang.

Aoi cuma terdiam sambil memeriksa bagian yg digigit olrh shu.
"Baka,hentai,ecchi."umpat aoi kesal dengan tingkah tak sopan shu yg langsung main gigit aja tanpa permisi dulu.
"Huh sudah kuduga hidup disini udah kayak setor darah 1 kantung sehari."lesu aoi lalu melepas pakaiannya dan melakukan aktivitasnya di kamar mandi.

Setelah selesai dia lalu mengeringkan rambutnya dan keluar dari kamar mandi.
"Fyuuhh serasa kembali dari surga."ucap aoi lega setelah stressnya sedikit menghilang karena mandi tadi.
"Yo pancake."sapa ayato yg langsung nyelonong tanpa diundang.
"Kau?bagaimana caranya kau masuk pintunya padahal kukunci?"tanya aoi tak percaya.
"Hei aku ini vampire jadi wajar jika aku masuk tanpa ijin kan?,selain itu urusan kita belum selesai lho pancake-chan♡."ayato berbisik tepat disebelah telinga aoi,saat aoi menoleh dia melihat ayato sudah dibelakangnya dan siap untuk memakannya.

"Tunggu,aku tahu kau mau ngapain tapi maaf saja aku buru2 jadi selamat tinggal."aoi langsung kabur dan meninggalkan ayato yg sweepdrop dengan sikap aoi yg main kabur aja padahal belum mulai.
"Huh,belum aja diapa-apain udah ngilang aja."dengus ayato kesal lalu pergi dari kamar aoi dan menyusul aoi yg kabur tak tentu arah.

Saat ini yui tengah memasuki ruang yg kemarin mereka masuki dan menemukan sebuah buku dimana buku itu adalah diary milik ayah mereka.
Karena penasaran yui membuka buku itu dan mendapati bahwa dia dan aoi bukanlah saudara kandung dan mereka bukanlah anak dari ayah mereka.
Karena tak percaya yui tak sengaja menjatuhkan bukunya sampai reiji yg lewat disana mendengar suara sesuatu yg jatuh.

"Ada apa?"tanya reiji menghampiri yui.
"Tidak aku tadi tak sengaja menjatuhkan bukunya kalau begitu aku permisi."ucap yui lalu berlari menuju kamarnya dan menyembunyikan buku itu di rak mejanya.
Aoi yg saat ini sudah merasa aman langsung keluar dari persembunyiannya dan mulai bernafas lega.

"Fyuuhh safe~."lega aoi lalu duduk dibawah.
"Ohayou bitch-chan~."sapa laito mengagetkan aoi yg tengah beristirahat akibat lelah karena lari.
"Astaga ternyata laito ya,kukira orang sinting mana yg ngajak omong aku."sindir aoi memalingkan mukanya.
"Bitch-chan hidoi yoo."laito lalu mengembungkan pipinya marah.
"Jangan sok imut aku tau kamu bukan orang yg mudah tertarik pada orang lain."ucap aoi lalu berdiri dari duduknya dan berhadapan dengan laito.

"Hmm?apa ada bitch-chan apakah kau sudah terpesona dengan ketampananku?"tanya laito geer.
"Udah sinting geeran lagi orangnya udahlah aku ngak mau ngomong sama kamu nanti jadinya malah ngak masuk akal topiknya."ucap aoi lalu meninggalkan laito yg cuma menutup wajahnya dengan topi federannya.
"Kawai~,sikap juteknya sangat imut ahhh aku jadi tak sabar untuk memakannya."ucap laito sudah masuk ke dunianya yg tak manusiawi.

Aoi cuma mendegus kesal dengan sikap laito barusan.
"Apa-apaan tadi itu dan lagi...SIAPA YG DIA PANGGIL BITCH?"tanya aoi geram.
Entah mengapa sejak sampai di rumah sakamaki brother itu banyak nama panggilan baru yg membuatnya jadi semakin gusar dan tak tahan ingin kabur dari sana.
Aoi lalu duduk di pinggir kolam renang disana hanya ada dia seorang dan itu bisa membuatnya jauh lebih tenang daripada saat bersama yg lain.
"Oh iya,yui-nee mana ya?"tany aoi mulai celingak-celinguk mencari keberadaan yui.

"Hm oh iya tadi kayaknya ada yg manggil tapi siapa ya?kayaknya tadi disekitar situ."aoi penasaran dengan siapa yg memanggilnya dan melihat sebuah tangga yg menuju ke sebuah ruangan rahasia.
Saat dia akan naik anak tangga pertama subaru datang dan menghentikannya.
"Mau kemana kamu?"tanya subaru sambil menahan tangan aoi.
"Itu aku tadi mendengar ada orang yg manggil namaku jadi akj coba lihat ternyata suaranya dari sini,karena penasaran aku mau coba kesana."jelas aoi.
Subaru cuma mendecih lalu menarik tangan aoi menjauh dari sana dan membawanya ke kebun mawar putih.

"Pelan2 dong sakit tahu."ucap aoi mencoba melepaskan genggaman subaru.
Subaru lalu melepaskan tangan aoi.
Aoi lalu memegang tangannya yg memerah karena genggaman subaru yg terlalu kuat.
"Untuk apa kau membawaku kesini?"tanya aoi kesal.
"Aku hanya ingin bilang pergilah dari sini kau akan menyesal nantinya."ucap subaru lalu menghilang.
"Hah?,apa hubungannya dengan dia membawaku ke kebun mawar dan tiba2 menyuruhku pulang?ngak masuk akan kali lah."ucap aoi bingung dan pusinh dengan maksud ucapan subaru barusan.

"Tapi kalau dilihat-lihat kebun mawar ini cantik,tak kusangka dia merawatnya dengan baik."ucap aoi lalu memetik sekuntum bunga mawar dan dia lalu menghirup aroma dari bungan tersebut.
"Wangi."guman aoi langsung lega dan dia membawa bunga mawar itu dan dia simpan dia vas bunga buatannya.
"Cantik sekali."ucap aoi senang.

Subaru yg melihat dari kejauhan cuma tersipu lalu memalingkan wajahnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Subaru yg melihat dari kejauhan cuma tersipu lalu memalingkan wajahnya.

You will be mine my princess(END)Where stories live. Discover now