Scar

225 25 9
                                    

Pagi hari ini, pagi yang indah. Langit kelabu, dengan udara yang masih terasa dingin dan sejuk.

Sunghoon sudah bangun dari tidurnya. Melihat sekitar kamarnya dengan barang barang yang sudah  berserakan bak kapal pecah.

Dirinya yang belum sepenuhnya terbangun hanya memandangi itu dengan tatapan kosong. Mengusap kasar wajahnya dan mengusak rambut mendengar kegaduhan pagi ini.

"Ck Jake pasti"

Sunghoon beranjak dari kasurnya dan melangkahka kakinya keluar dari kamar dan turun ke lantai bawah menghampiri kegaduhan yang terjadi disana.

Jake, yang sudah merebahkan dirinya lelah dilantai. Barang barang yang berserakan di kamar Sunghoon tak seberapa dibandingkan disini, jauh lebih berantakan.

"Jake"

Satu panggilan Sunghoon meraih atensi Jake, kini Jake mendongak ke arahnya.

"Ngapain?" Sunghoon bertanya, Jake malah diam. Ya memang diam dihadapan Sunghoon, tapi tidak dalam benaknya yang sedari tadi terus mengumpati Kakak kelasnya itu.

Goblok lukaku udah kering, ternyata semalem ga diobatin

Tidur sambil meluk meluk apaan sih jijik

Muka bangun tidurnya jelek banget

Dan lain sebagainya.

"Jake?"

"Gapapa kak, maaf berantakan nanti aku baresin" Jake tersenyum dengan wajah tanpa dosa, Ia sekarang terduduk.

Sunghoon mulai memunguti barang barang yang berserakan. Bagaimanapun juga, Ia tidak bisa memarahi Jake karena membuat pagi ini rusuh.

Jake pun mencoba berdiri dengan bertumpu pada Sofa di sampingnya.

"Udah duduk aja" Sunghoon menyuruhnya agar duduk dan tidak membantunya untuk merapikan ini semua.

Sunghoon tau, Jake memang sedang dalam pemulihan, dan tidak boleh terlalu banyak aktifitas.

Bagaimana dengan basket? Jake hanya berlatih sedikit, Ia akan lebih banyak memperhatikan yang lainnya saja.

Ditambah lagi, Ia baru saja terluka karena semalam, maka Jake harus benar benar beristirahat. Sunghoon berencana untuk mengizinkan Jake untuk tidak bersekolah hari ini. Otomatis dirinya juga ikut membolos.

Sunghoon menghubungi Jay untuk mengizinkan mereka bersekolah. Jay sendiri Ia tetap berangkat ke sekolah dengan wajahnya yang masih sedikit lebam dibeberapa sisi. Tetapi itu tidak seberapa baginya, Jake justru lebih parah karena diserang 6 orang sekaligus.

Mungkin seharusnya mereka melaporkan ini pada pihak sekolah. Tapi apalah daya Jay yang terlalu malas untuk itu, sampai kapanpun juga tak akan berubah soal Jay dan Heeseung, mereka akan selalu seperti itu tiap waktunya.

Memangnya ada apa?

Hanya mereka berdua yang tau.

Setelah hampir setengah jam Sunghoon merapikan semuanya, Jake hanya tertidur di sofa. Itu tak masalah bagi Sunghoon, Ia justru gemas melihatnya.

Sunghoon membuat sarapan untuk mereka berdua pagi ini. Hanya omlette dan susu itu sudah cukup.

Sunghoon sudah biasa memasak makanan sendiri, Ia pun sudah terbiasa soal urusan rumah. Sunghoon hanya tinggal berdua dengan sang Ayah, mereka akan melalukan pekerjaan rumah bergantian, jika Ayah tidak sempat maka Sunghoon yang akan mengerjakannya, begitupun sebaliknya.

Ini sudah dilakukan sejak 5 tahun lalu.

Sebelum Sunghoon membangunkan Jake dari tidurnya, Sunghoon mandi lebih dulu. Selesai, Sunghoon memakai pakaiannya, hoodie dengan celana panjang saja. Sunghoon mengalihkan atensinya pada ponsel milik Jake yang terus mengeluarkan suara tanda pesan masuk.

Lantas Sunghoon membuka pesan itu berasal.

Bunda

Jake, lagi apa?
Jake udah makan?
Bunda jemput ya?
Jake pulang kapan?
Jake di rumah siapa?
Jake udah berangkat sekolah?
Baik baik yaa anak bunda
Jake harus bisa ngerjain ulangan hari ini
Yaudah, semangat sekolahnya ya Jake!
Love dari bunda♥

Jake baru mau ke sekolah bunda
Jake udah makan
Ga usah bunda
Jake pulangnya nanti setelah sekolah ya bunda
Jake di rumah temen
Baru mau berangkat bunda
Iya bunda
Thanks bunda
Ini love dari Jake ♥

Sunghoon menjawab seluruh pertanyaan Bunda yang mengirimi pesan untuk Jake. Ya, padahal Jake sendiri sekarang tengah tidur bukan berangkat sekolah ataupun sudah makan.

Sunghoon tersenyum kecil, Ia senang bisa membalas pesan dari Bunda Jake, rasanya seperti bertukar pesan dengan dirinya dan diakhiri dengan salam cinta.

Sunghoon meletakkan ponsel Jake, lalu menghampiri Jake yang masih tidur dengan posisi terlentang di sofa, menggoyangkan pelan tubuh Jake agar tersadar. Belum ada respon, Sunghoon menepuk pipi Jake berulang kali, hingga Jake sedikit tersadar.

"Jake.. makan yuk" Sunghoon mengajaknya untuk makan.

"Oh, iya di kolam" Belum sepenuhnya sadarkan diri, Jake menjawab Sunghoon dengan jawaban yang melenceng dari pertanyaannya.

"Ngapain di kolam?" Sunghoon terkekeh dan mengusap lembut surai kecoklatan Jake.

Akhirnya Sunghoon mengambil sarapan untuk Jake dan membawanya ke sofa dimana Jake masih berada di dua dunia. Dunia nyata dan mimpinya.

Sunghoon menyodorkan air minum untuk Jake, Jake hanya meminumnya saja sampai habis.

Sunghoon pun mulai menyuapinya, Ia senang karena Jake pun tak menolak.

°  °  °

"Kak, hoodie kebesaran"
Jake dengan hoodie milik Sunghoon yang lebih besar darinya, membuat Jake menjadi tambah menggemaskan.

Jake mandi, tak ada pakaian miliknya dan akhirnya Ia memakai pakaian milik Sunghoon. Tentu saja ukuran tubuhnya berbeda dengan Sunghoon. Sunghoon sudah tumbuh lebih besar darinya. 

Sunghoon memperhatikan lengan hoodie Jake yang dimana terlihat jari jari Jake hanya terlihat setengah, dan lainnya berada di dalam hoodie itu. Sunghoon menatap gemas.

"Haduh pengen gigit" Sunghoon terkekeh.

"Pakai dulu ya.. oh ya nanti sore kita ke sekolah, nanti kamu pulang sama Kak Jay" Lanjut Sunghoon.

"Kok kalung kakak sama seperti punyaku?"

Sunghoon hanya pergi meninggalkannya ke game room, meninggalkan Jake yang berada di depan kamar mandi dengan wajah kebingungannya.

°  °  °

"Makasih udah dibalikin" Ucap Jay pada Sunghoon.

Ini sudah petang menjelang malam, Sunghoon dan Jake seharusnya sudah ke sekolah dari tadi, tetapi Jake yang malah tertidur hingga Sunghoon menunda untuk pergi ke sekolah.

Sunghoon hanya berdehem menjwabnya. Tak ingin lama lama Jay pun pamit pada Sunghoon dan berjalan ke mobilnya dimana Jake sudah menunggu di dalam.

Jay pun masuk ke mobilnya, mengulas senyum sekilas untuk Jake dan menjalankan mobilnya.

"Jake, luka bekas kecelakaannya gapapa kan?"

Trash

TRASH || JaSuKeWhere stories live. Discover now