11. Dokter tampan

Zacznij od początku
                                    

Bukan karena iseng atau hanya bermain-main, tapi Taehyung menyadari adanya keanehan pada dirinya akhir-akhir ini.

Seperti mimisan ketika telat makan, kepala pusing setengah mati ketika kurang tidur, dan sebagainya. Ia hanya ingin memastikan, apakah ada sesuatu yang aneh pada dirinya.

Segera mendaftar di resepsionis rumah sakit, lalu menunggu namanya dipanggil.

Drrtt drtt

Baru saja ingin duduk, ia mendapatkan telepon

Duh, si bantet.

"Halo."

"Kau ada dimana? Sudah makan belum? Kau--"

"Berisik kau."

Taehyung berdecak malas mendengar nada itu, memotong ucapan Jimin itu adalah hal terbaik. Karena kalau tidak, sahabatnya itu akan terus mengomel dari huruf A sampai Z tak ada habisnya.

"Yak! Aku ini mengkhawatirkanmu bodoh!"

Spontan Taehyung menjauhkan handphone nya dari telinganya. Kenapa orang ini kalau berbicara harus pakai nada tinggi sih? Sudah cempreng, tidak santai pula kalau berbicara.

"Bisakah kau kecilkan suaramu? Aku sedang ada di rum- toko buku! Iya toko buku! Orang-orang pada melihat ke arahku bodoh!" Ucap Taehyung meringis karena orang-orang yang ada di rumah sakit itu menatap aneh ke arahnya.

Ia juga tidak tahu mengapa berbohong kepada Jimin, tapi yang pasti Jimin tidak boleh tahu soal ini. Nanti anak itu khawatir lalu datang kesini dengan kebut-kebutan.

"Yasudah. Aku tutup dulu, jangan lupa makan!"

"Iyaaa Jim." Ucap Taehyung lelah ditanyai terus oleh Jimin.

Tut

Sambungan telepon putus dari sebelah sana. Dasar bantet bodoh, sudah membuat dia malu dengan cara berteriak-teriak sambil telepon, sudah begitu dimatikan sepihak pula.

Taehyung menggeser-geser beranda handphone nya bosan sambil iseng melihat log panggilan telepon. Ia kembali menghela nafas karena melihat kontak Namjoon disitu.

Kakak dimana sih?

"Kim Taehyung!" Panggil resepsionis tadi tempat Taehyung mendaftar.

Buru-buru Taehyung berdiri lalu menghampiri resepsionis itu, ia hanya ingin segera pulang dari tempat ini karena merasa tidak enak membohongi Jimin.

"Silahkan anda ke ruangan Dokter Min. Anda tinggal lurus ke lorong yang ada di sebelah sana lalu di pojok ada pintu bertuliskan 'Min Yoongi'." Ucap seorang wanita yang bekerja menjadi resepsionis itu sambil tersenyum.

"Nee, kamsahamnida." Balas Taehyung ramah.

Taehyung berjalan ke ruangan yang dimaksud lalu mengetuk pintunya.

Ruangan terbuka lalu ada seorang dokter berperawakan putih bersurai cokelat yang memakai kacamata.

Tampan!

Batin Taehyung melihat namja itu.

Dokter tadi yang ingin keluar untuk ke kamar mandi pun kembali masuk lalu mempersilahkan Taehyung untuk duduk.

"Kim Taehyung. Ada keluhan apa?"

Taehyung yang sudah duduk tapi masih melamun pun hanya diam sambil menatap dokter itu.

Yoongi, nama dokter itu. Hanya menatap Taehyung aneh sambil berdecak.

"Aku tahu aku tampan, tapi aku dokter disini." Ucap Yoongi.

"Ah! A-anu maaf! Dokter tadi tanya apa?" Ucap Taehyung tersadar akan lamunan bodohnya.

Terdengar helaan nafas dari dokter berkulit pucat itu. "Ada keluhan apa?"

"Aku sebenarnya tak tahu kenapa aku datang kesini. Tapi aku merasa ada yang aneh dengan diriku, aku sering mimisan ketika telat makan, pusing juga tiba-tiba datang sakit sekali. Dan juga rambutku rontok, padahal aku laki-laki." Jelas Taehyung panjang lebar.

Yoongi tampak berpikir sambil menatap Taehyung, sepertinya pasiennya ini mengalami sesuatu yang aneh.

"Baiklah kau akan melakukan rontgen di bagian kepalamu." Ucap Yoongi.

Taehyung hanya mengangguk mengiyakan, karena ia tidak tahu harus apa. Semoga saja dokter ini ada solusinya.

• • •

Setelah selesai melakukan rontgen, Yoongi memberikan resep beberapa obat kepada Taehyung bila terjadi gejala-gejala yang disebutkan tadi.

"Datang besok untuk mengambil hasil rontgen nya. Jika kau merasakan pusing yang tidak biasa, segera minum obat ini. Dan jangan terlambat makan." Ucap Yoongi.

"Oke baiklah, sepertinya dokter masih muda. Umur dokter berapa?" Tanya Taehyung ngelantur.

"Dua puluh sembilan." Ucap Yoongi singkat, ia tak tahu kenapa namja aneh di depannya ini bertanya seperti itu.

"Woah, kau seusia Kakakku! Oke aku pergi dulu Kak Yoongi." Ucap Taehyung lalu menyambar resep obat yang ada di atas meja tadi lalu keluar dari ruangan Yoongi.

Yoongi hanya menggelengkan kepalanya melihat kelakuan Taehyung. Pasien yang unik, pikirnya.

• • •

To Be Continued

🐰🐯

Refuser d'y Aller [KV]Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz