"Sini peluuk" pinta Zaki, namun Dea menggeleng. "Kenapa?"

"Gak mau ada bekas Alena" rengeknya

Zaki terkekeh lucu melihatnya, ia membuka kemejanya, untung saja ia memakai kaos didalamnya. "Udah kan, sini peluuk"

Dengan cepat Dea menghambur ke pelukan suaminya, mendusel-duselkan wajahnya didada bidang itu.

"Maaf"

"Ini punya aku, gak boleh disentuh siapa-siapa," cicit Dea.

"Iya-iya, dia punya kamu semua" saut Zaki mengelus punggung perempuan itu.

Dea terisak pelan, entah mengapa ia benar-benar tak terima jika Suaminya disentuh orang lain, terlebih lagi musuhnya sendiri.

"Hey, kok nangis hmm" Zaki mendongakkan kepala perempuan itu agar menatap kearahnya.

"Gak terima, aku gak terima" perempuan itu melengkungkan bibirnya kebawah.

Zaki tersenyum, lucu sekali Jika sudah mode merajuk, jarang-jarang jika sang istri mau manja padanya. Zaki mengecup kening Dea dengan sayang.

"Dia gak bakal ganggu lagi, dan gak bakal peluk,cium aku lagi"

Mendengar kata cium membuat Dea seketika ingat saat Alena pernah mencium bibir suaminya, Dea mengangkat satu tangannya menyentuh bibir itu.

"Berani banget udah cium ini" ucap Dea menatap kedua manik mata Zaki. "Ini kan punya Dea" dengan cemberut Dea kembali memeluk tubuh Zaki.

"Udah enggak lagi, jangan diinget" ucap Zaki.

"Kamu yang ngingetin" galak Dea.

"Iya maaf, enggak lagi" Dea tak menyahut, ia sibuk dengan acara peluk memeluknya.

🌻

"Mata Lo kok sembab sih de" tanya Ellen, keduanya sudah berkumpul bersama dengan inti armada juga.

"Kelilipan" saut Dea asal.

"Pasti dibikin nangis sama pak ketua" saut Baron menebak. Seketika Zaki melirik tajam pada Baron.

"Gimana soal Alena" tanya Reno

"Selesai" jawab Zaki datar. Reno tak bertanya lagi, ia melirik kearah Ellen sebentar sebelum sibuk dengan ponselnya.

Kling
Suara notif masuk diponsel Zaki, ia cek sebentar. Ternyata dari Edward.

"Gue kekantor dulu" Ucapnya pada mereka, "ikut yaa" pinta Zaki pada Dea, Dea pun mengangguk.

"Yah de, gue sendiri dong"

"Ada mereka" saut Dea melirik kearah yang lain. Ellen menyebikkan bibirnya kesal.

"Ya udah gue pamit dulu" ucap Zaki lalu menggandeng tangan Dea. Mereka yang melihat itupun bersorak heboh, terlebih lagi dengan Baron.

"Wooy bucin" seru Baron yang disertai gelak tawa oleh lainnya.

"Ren Lo liat apaan sih, sibuk banget" tanya Ellen kepo.

"Pengen tau?" Saut Reno dengan mengangkat satu alisnya, Dengan polos Ellen mengangguk.

"Sini" pintanya dengan wajah datar, dengan patuh Ellen duduk disebelah Reno.

Laki-laki itu menghidupkan kembali ponselnya lalu mengarahkan layar itu kearah Ellen, setelah diperlihatkan perempuan itu menunduk dengan wajah malu-malu, dan berpindah ketempat semula.

"Kok bisa foto gue sih" batin Ellen salting sendiri. Reno yang melihat gerak gerik Ellen pun hanya tersenyum simpul penuh arti.

🌻

ZAKI ARMADA ( SUDAH TERBIT  )Where stories live. Discover now