J 8

1K 113 4
                                    

"Bahkan roti ini jauh dari kata layak"

  Semua orang melihat kearah pemuda yang menginjak roti tersebut hingga hancur.

  Jisung sudah menangis sekarang dia juga ketakutan belum lagi tubuhnya yang terasa sakit semua karena tadi sempat mendapatkan tendangan dari pemilik kedai ini.

"Apakau akan rugi jika memberi satu roti layak untuknya? Apa kedaimu ini akan hancur hhmm? Jika memang rugi berapa jumlah kerugiannya hanya karena memberi sepotong roti pada anak ini"

"Kenapa kau membela orang rendahan seperti dia anak muda? Apa kau mengenalnya jika tidak lebih baik kau tidak ikut campur dan jika kau membantu dia maka bayarlah"

  Jaemin bersemirik menanggapi ocehan pemilik kedai tersebut.

"Kau bahkan lebih rendah lagi dari pada sampah pak tua" Renjun.

"JAGA UCAPAN MU ANAK MUDA, APA KAU TIDAK DIAJARKAN SOPAN SANTUN PADA YANG LEBIH TUA HAH!! "

"Sopan santun ya? Hhmm tapi sayangnya sopan santun ku tidak berlaku bagi orang seperti mu" Renjun dengan santainya menjawab.

  Jaemin sengaja membiarkan sahabatnya itu yang menjawab sekarang.

"Dan satu lagi kau bahkan lebih menjijikkan dari pada makanan basi, kau ingin dihormati tapi memperlakukan manusia lemah seperti binatang , kau sudah tua tapi kau tidak bisa memberi contoh yang baik ternyata"haechan.

"Berapa sih harga rotimu? "

"Kau salah pertanyaan chenle seharusnya berapa harga kedaimu, itu baru benar hahah" Haechan

"Hahaha kau benar hyung, uangku terlalu banyak hingga sayang jika di buang secara cuma cuma"

   Chenle mengeluarkan dompet miliknya dan memperlihatkan bergai kartu yang pastinya uang semua.

"Chenle ya, sekalian saja kau membayar orang orang bodoh yang bisanya hanya melihat tanpa mau membantu, bukankah bagus kan mereka seperti penonton bayaran" Renjun.

"Kurang ajar aku akan melaporkan kalian semua"

"Kau tidak tau siapa kita? "

  Jaemin mengeluarkan uang dari kantongnya dan melemparnya kearah pemilik kedai tersebut tapi sebelum itu dia sempat berbisik.....

"Aku putra tunggal Choi siwon dan ini untuk roti busuk yang kau berikan"

  Jaemin menghampiri jisung yang hanya menunduk itu tanpa perduli pemilik kedai tersebut yang hanya diam.

"Jen, lo bawa jisung"

"Kenapa harus guwe sih"

"Cuma lo yang punya badan bukan daging tapi otot"

   Jaemin pergi menuju mobilnya, mereka pulang sendiri sendiri dengan mobil mereka yang pasti bukan mobil biasa.....

  Keluarga Choi adalah keluarga konglomerat perusahaan milik mereka adalah perusahaan terbaik nomor satu dikorea dan nomor tiga didunia jangan lupakan mereka juga sering terlibat menjadi sukarelawan bahkan didunia.
Keluarga Choi mempunyai putra kembar yaitu Choi jeno dan jaemin namun tidak ada yang tau jika mereka pewaris keluarga Choi hingga saat ini kecuali sahabat mereka sendiri.

  Lalu keluarga kim suho yang juga memiliki perusahaan dan hampir sama kekuatannya dengan perusahaan milik Choi siwon.
Suho hanya mempunyai satu putra yang bernama kim chenle.

   Lalu keluarga dokter park yang memiliki lebih dari satu rumah sakit di Korea bahkan didunia.
Entah itu rumah sakit umum atau rumah sakit khusus untuk orang yang tidak mampu.
Keluarga park juga mempunyai putra tunggal yaitu park renjun.

   Yang terakhir keluarga kim kai yang bergerak dibidang makanan, keluarga kim kai terkenal karena restoran yang mereka dirikan selalu sukses bahkan diakui hingga luar negri.
Kim haechan adalah putra satu satunya kim kai saat ini.

  Selama perjalanan jisung hanya diam saja jujur dia masih takut sekarang.
Dia selalu berpikir....

Apakah mereka benar-benar orang baik?

Apakah mereka akan menjualku?.

  Hanya itu yang ada dipikiran jisung polos saat ini.....











mian ( End) Where stories live. Discover now