J 3

1K 105 0
                                    

   Jisung terbangun di tempat yang serba putih, bau obat dimana mana tapi jisung tidak menyadari dimana dia dia sekarang.

  Bagian perutnya terasa sakit, jisung mulai menggeliat tidak nyaman karena rasa sakit itu.

"Ibu hiks ibu dimana hiks icung sakit bu, perut icung perih hiks" Jisung

   Tak lama beberapa perawat datang dan melihat jisung yang sudah sadar setelah oprasi mendonorkan ginjalnya.

"Sayang jangan menangis ya, ada nuna disini, tampan tidak boleh menangis" Ucap salah satu perawat yang bernama wendy tersebut

"Hiks perut icung hiks perih hiks" Jisung terus menangis.

  Bahkan saat perawat dan dokter tersebut hendak memeriksa bekas jahitan tersebut jisung tidak mau.

   Terpaksa kaki dan tangannya harus dipegangin terlebih dulu.

   Sekarang jisung sudah tertidur lagi karena tadi dokter memberinya obat tidur.

  Wendy masih berada di sana bersama dokter tersebut dan memperhatikan bocah 10 tahun itu tengah terlelap.

"Aku tidak tega melihatnya dok, bagaimana bisa ada iblis yang memanfaatkan anak seperti dia" Wendy.

"Kita tidak bisa apa apa, kita berharap saja anak ini tidak mengalami kesulitan dalam hidupnya setelah ini, kau tau kan wen, sekarang uang segalanya dan kita hanya diperintahkan untuk melakukan nya" Dokter.







"Bagaimana keadaan nya? " Eunhyuk

"Anak itu sudah sadar bos" Pengawal

"Kembalikan dia kepanti besok, aku tidak mau melihat wajahnya terlalu lama" Eunhyuk

"Tapi bos dia baru sadar setelah oprasi, apa dia tidak dirawat terlebih dulu hingga kondisinya membaik? "

"Aku tidak mau keluar uang hanya untuk anak cacat itu" Eunhyuk

   Orang sedari tadi bersamanya hanya bisa menuruti kemauan bosnya jika tidak ingin mati dengan cepat.





   Ini sudah seminggu jisung menghilang dan ibu panti sudah berusaha mencari jisung tapi tidak juga ada kabar.

"Kamu dimana jisung, apa kamu baik baik saja? Ibu benar benar hawatir" Ibu panti

  Sedangkan ada tiga anak disudut panti tersebut yang sedang bersantai.

"Biarkan saja si idiot itu hilang selamanya atau mati saja sekalian" Felix

"Dia sudah mengambil perhatian ibu panti" Hyunjin

   Han hanya diam mendengarkan kedua temannya bicara.









    Sesuai rencana jisung dibawa pergi oleh anak buah Eunhyuk, bahkan dokter dan perawat sudah mencegah jisung dibawa pergi karena kondisinya masih belum pulih.

  Tapi sama saja mereka akan kalah.

   Jisung dibawa pergi saat matahari masih belum menampakkan sinarnya.

   Jisung masih dalam pengaruh obat tidur saat mereka meletakkannya di lantai dingin di teras panti tersebut.

   Mereka langsung pergi meninggalkan panti tersebut tapi sebelum mereka benar-benar pergi mereka sempat mengetuk pintu itu dan mereka juga meninggalkan obat yang harus dikonsumsi jisung.

  


   Ibu panti terbangun saat mendengar ada yang mengetuk pintu nya, siapa yang mengetuk dijam 4 pagi begini.

Ibu panti membuka pintu dan yang dia lihat pertama kali adalah tubuh jisung yang tergeletak didepan pintu itu.

  Ibu panti membawa jisung masuk, tidak lupa membawa bungkusan obat yang ada disana.

  Awalnya ibu panti heran, obat apa ini? Karena merasa curiga ibu panti mulai memeriksa tubuh jisung karena takut dia mengalami luka.

  Ibu panti terkejut mendapati perut jisung yang ada perbannya seperti bekas oprasi bahkan masih basah.

   Apakah penculik itu mengambil organ jisung? Itu yang berada dipikiran ibu panti sekarang.

   Tapi saat mengecek lagi ada bekas jarum infus dipunggung tangan sebelah kiri jisung.

  Berarti jisung sempat dibawa ke rumah sakit.

Sepertinya ibu panti harus memanggil dokter untuk memeriksa keadaan jisung sepenuhnya.





mian ( End) Where stories live. Discover now