CHP 8

145 23 3
                                    

"Bagaimana- aku harus.. Apa?"

Zian gelisah, dia lupa bagaimana dia bisa memasuki kantor marsekal dan bertemu dengannya.. Apa lagi dia tidak ingin di tuduh menjadi seorang mata-mata penjahat..

Oke. Lian bahkan tidak tahu harus bagaimana dengan tuannya, dia dan tuannya terlalu bersemangat sehingga mereka lupa bagaimana caranya memasuki militer, memasuki militer harus mengunakan identitas, sebagai tentara atau anda harus memiliki keperluan di sana, orang biasa tidak akan bisa masuk bahkan jika orang itu adalah orang penting dia harus memiliki identitas dan apa keperluannya ke sana.

Tapi ada jalan pintas diantaranya, jika anda memiliki kekuatan dalam status anda dapat lewat dengan bebas. Tapi statusnya haruslah.. Zian mengeretakan giginya dan berpikir keras.

"Ayo kita membobol"

[.. Tuan anda akan di kira musuh atau anda akan mencoret citra anda di depan marsekal..] oh, sepertinya tuannya sedang dalam mode bodoh karna cinta.. (¬_¬).

"Kalau begitu kita retas saja dan masuk.."

[Tuan itu akan memperburuk-]

"Lari saja kalau begitu-"

[Marsekal Aira-]

"Apa yang harus ku lakukan!?"

Zian berjongkok di depan pintu yang agak jauh dari pintu gerbang, prajurit yang berjaga di sana menatap bingung pada Zian. Berjongkok menghadap salah satu pohon, salah satu tangan memegang kening dan lainnya menjaga bunga. Benar-benar terlihat seperti orang bodoh, beruntung tidak ada yang bisa melihat wajahnya sekarang atau Zian menjadi malu.

Zian terus bergumam tidak sadar ada seseorang mendekatinya.

[Tuan seseorang mendekat]

Setelah di ingatkan oleh Lian, Zian menjadi sadar dan melihat ke arah belakang dengan reflek, tidak jauh seseorang yang terasa sedikit familiar berjalan ke arahnya..

"Luzian?"

.....

"Haha.. Jadi begitu, kau tidak pernah berubah sama sekali"

Seorang pria dengan tubuh seperti beruang sedang duduk di hadapan Zian, wajahnya tampak jahat ada dua luka bergaris di pipinya cukup lebar dan menambahkan kesan tidak ramah.

"Jangan tertawa"

"Aku tidak.."

"Tapi tadi kau tertawa"

"Itu tadi, sekarang tidakkan"

"Tapi kau tersenyum"

"Aku tidak-"

"Ingin makan tinjuku?!"

"Ah! Ah! Tidak-tidak.. Hehe"

Sungguh aneh, seorang pria bertubuh besar bisa takut dengan pria kecil yang terlihat lemah ini..

"Jadi, rencana mu saat ini ingin melamar marsekal Aira?"

"Inginnya begitu, tapi mungkin dia tidak mengingatku dan menolak ku"

"Jadi.. Kau mengejarnya?"

"Ya.. Tidak apa untuk di tolak, aku tidak akan menyerah sampai mendapatkannya.."

"Sungguh kau gigih sekali Luz"

"Ngomong-ngomong bagaimana dengan pacar mu Armi? Bear?"

"Aku sudah putus dengannya, dia lebih menyukai wanita lain dari pada pria seperti ku, jangan panggil aku bear aku punya nama, aku merasa malu ketika kau menyebutku seperti itu.."

[BL] Cinta Anak Remaja AntarbintangOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz