CHP 4

156 27 0
                                    

Ketika para dosen melihat ini (sebenarnya hanya ada 1 dosen, yang lainnya bisa di bilang orang yang pensiun dan mengajar di kampus) mereka dengan rapi dan tersenyum cerah pergi menyabut kelompok marshal.

Para tetua berdiri di depan dan anak-anak berdiri di belakang hampir seperti barisan anak ayam.

Kelompok marshal ada sekitar 15 orang. Pria dan wanita berbaris di belakang marshal seperti seorang bodyguard dan ada 3 orang yang memakai baju mantel putih, rata-rata-rata mereka berusia 40 - 70 tahun, dan mereka juga memiliki wajah galak.

Ini adalah grub Thunder yang berada di bawah marshal, sekelompok terkenal dan kuat, semua anak-anak sangat menyukai mereka, selain marshal sendiri ada dua orang yang juga terkenal di grub ini.

Salah satunya Amir dia adalah wakil marshal yang terpercaya, tangan kanan marshal, sangat ahli dalam strategi dan analisis, kekuatan pertempurannya pun berada di rank ke-2 setelah marshal.

Penampilannya terlihat galak, memiliki rambut maron pendek, mata violet yang indah ketika tersenyum mata itu terlihat dingin, sekarang juga terlihat seperti itu meski tidak tersenyum, ketampanan dan popularitas di starnet menempati peringkat ke-2. Penampilannya bisa di katakan terlihat seperti singa yang tidak bisa di di ganggu atau dia akan mencakar.

Yang lainnya adalah Shiro dia seorang sekertaris atau mungkin bisa di bilang pendukung belakang mereka berdua, dia ahli dalam bidang bisnis, negoisasi dan mecha, ada beberapa orang mengatakan bahwa Shiro serba bisa.

Penampilannya sangat bersih dan rapi tetapi terlihat malas seperti seekor anak harimau yang sedang baring dengan malas, tentu saja seperti namanya, rambutnya berwarna putih dengan memiliki ekor kelinci di belakangnya, jika terlihat dari depan dia memang terlihat memiliki rambut pendek tetapi ketika berbalik anda akan melihat rambut yang di ikat pendek. Mata malasnya sangat mempesona terlebih dengan dua warna mata yang berbeda, di sebelah kiri memiliki mata berwarna hijau muda sedangkan di kanan berwarna kuning emas itu cantik dan indah di tambah dengan kemalasannya dia terlihat seperti ketampanan yang pemalas.

Mereka bertiga adalah trio yang di dambakan oleh semua wanita dan pria di starnet. Selain karna kejeniusan masing-masing itu karna ketampanan mereka bagaikan seorang dewa.

Amir dan Shiro sering muncul di media, sedangkan marshal Aira sangat jarang bahkan hampir tidak pernah sama sekali, tapi ada satu kali dia muncul secara terbuka itu ketika 6 tahun yang lalu, dimana dia datang ke perjamuan istana untuk perayaan ulang tahun sang ratu.

Wajah muda masih terlihat di sana, tetapi sekarang wajah muda itu di gantikan dengan wajah orang dewasa yang tampan.

3 manusia dan 3 robot mengantarkan minuman ke atas meja yang kosong, robot kembali membuat beberapa cangkir untuk para tamu. 3 lainnya berbaur kembali ke kelompok.

Zian sedikit canggung awalnya, dan sangat bersemangat tetapi dia berpura-pura tenang seolah-olah semuanya hanyalah angin.

Zian juga tidak bisa melakukan apa pun dengan bebas, dia juga tidak ingin pergi dari sini, lagi pula dia ingin melihat marshal tercintanya.

Berpikir seperti ini, akhirnya Zian tidak tahan dia berbicara dengan Lian membicarakan tentang rencana pengejaran yang romantis dan takluk.

Ketika berbicara (dalam pikiran) mata Zian tidak pernah meninggalkan sosok marsekal Aira, tatapannya begitu terang-terangan dan panas. Tentu saja marshal sendiri bisa merasakannya.

Awal pertama masuk dia sudah bisa merasakan tatapan yang panas ini, dari dulu dia sudah terbiasa dengan tatapan membara ini dan tidak peduli sama sekali, sayangnya kali ini dia tidak bisa itu karna tatapannya begitu terang-terangan dan seolah-olah ingin membakar tubuhnya.

Tidak ada ancaman dalam tatapan itu tetapi dia merasa ada bahaya tersembunyi di sana seolah-olah pisau telah di persiapkan dan tersusun dengan rapi untuk di gerakan.

Memang dia merasa panas tapi sekarang baru kali ini dia merasa keringat dingin di punggungnya, sudah lama sekali tidak merasakan ini sudah 6 tahun yang lalu dia tidak merasa seperti ini dan dia juga lupa apa yang membuatnya bisa seperti ini juga.

Amir dan Shiro juga menemukan tatapan ini dan mau tak mau mereka terpana dan tertawa dalam hati, kedua orang ini bisa tahu tentang suasana hati marshal mereka karna mereka sudah bersahabat dari kecil jadi mereka tahu kepribadian masing-masing.

Ketika menghadapi ini, mereka ingin tertawa. Seolah-olah mengingat sesuatu tetapi mereka lupa.

Para tentara di belakangnya juga bisa merasakan tatapan panas itu yang menuju ke marshal, hanya 80 orang ini saja yang tidak bisa merasakannya.

Wajah marshal masih dingin dan tegas, tetapi tidak ada yang tahu di punggungnya sudah mengeluarkan banyak keringat dingin, beruntung jubah militernya di pasang di punggung sehingga tidak ada yang bisa melihatnya.

Tiga orang berpakaian putih sedang berdiskusi dengan para dosen, semua anak-anak memperhatikan mereka dengan semangat mendengarkan para tetua dengan antusias bahkan Rafel sendiri.

Ketika itu, salah satu jas putih Vint melihat tumbuhan di sisi lain, karna pernasaran dia melihat bahwa struktur tumbuhan bukanlah tanaman tetapi semacam bahan yang belum dia ketahui.

Mata tuan Vint berbinar dia bertanya siapa yang memiliki barang ini.

"Pot biru milik siapa ini?"

Semua orang memandang ke arah tuan Vint, yang penampilannya sudah tua sekitar 80 tahun, tampak masih energik dan bermartabat.

Zian yang begitu jauh dari kerumunan tidak terlalu jelas melihat dan mendengar, Rafel yang berada di sana melihat pot biru berada di tangan tuan Vint, dia tertegun setelah itu menjadi tenang. Salah satu temannya mengenal pot itu.

"Itu milik Rafel"

"Siapa Rafel?"

"Ini saya, tuan.."

"Bahan apa yang kamu gunakan? Bahannya sangat bagus dan kamu membuatnya juga sangat bagus, struktur tanaman dan pot berbeda dari pot biasa, ini juga bukan terbuat dari besi atau pun alumunium.. Bisakah kau memberitahuiku nak apa bahan yang kau gunakan ini?"

Rafel sedikit ragu dan dia bingung ingin menjawab apa, tetapi pada akhirnya dia menjawab dengan jujur.

"Bahan bukanlah milik saya, tetapi milik teman saya, dia mintaku untuk membuat sesuatu dan bahannya ada padanya, saya tidak tahu tentang bahannya karna ini terlalu bagus.."

"Temanmu? Siapa itu?"

"Ya. Dia Luzian, kebetulan hari ini dia datang untuk mengambilnya"

"Apakah dia ada di sini?"

"Ya, tuan Vint.."

"Kalau bagitu bisakah kau memanggilnya? Aku ingin tahu tentang bahan ini.."

Rafel ragu-ragu dia menatap gurunya.

"Guru.."

"Panggil saja, dia ingin tahu, kami juga ingin tahu tentang bahan ini, ketika mau sedang bekerja"

Rafel mengangguk dia pergi ke Zian dan membawanya ke depan tuan Vint. Zian yang di panggil dan di bawa bingung tetapi dia tetap mengikuti, setelah Rafel menjelaskannya Zian kembali tenang.

"Tuan Vint, ini teman saya yang saya bicarakan tadi.."

Zian menyapa gugup di depan wajah orang tua yang galak ini.

"Ha-hallo, t-tuan Vint.. Saya Luzian.."

[BL] Cinta Anak Remaja AntarbintangWhere stories live. Discover now