91 ~ Perang

56 15 2
                                    

Travold POV

Pagi ini, Rivendell benar-benar di selimuti oleh kabut tebal. Petir menyambar dimana-mana, Jack yang tadi mengawasi perbatasan lekas kembali. Dia menatap semua pasukannya yang sudah bersiap. Jack memacu kudanya dan lekas mendekati Travold yang masih memantau bagian persenjataan yang akan mereka gunakan untuk perang. "Travold!"

Aku menatap Jack yang tiba dengan kuda putih besar miliknya. Melihat Jack ingin mengatakan sesuatu, aku lekas meletakkan senjata yang tadi sedang aku perhatikan. Lalu ikut keluar, menyusul Jack. Aku tiba di rumah Lebolas, tidak banyak orang yang ada di sini, sepertinya hanya ada kami berdua saja. Aku menatap Jack yang menunjukkan raut wajah khawatir.

"Apa?"

"Perbatasan semakin diselimuti oleh kabut, aku yakin sepertinya mereka, para pasukan si bayangan itu sudah mulai bergerak. Beberapa hewan liar juga semakin menjauh dari Rivendeli. Aku takut, jika mereka menyerang kita tiba-tiba!"

Aku menghela nafas, lalu menatap ke arah pegunungan utara. Aku masih tidak tahu, haruskan aku memimpin mereka untuk menyerang pertama kali dan menyelamatkan Kirey. Sesuai dengan strategi yang beberapa jam lalu kami susun? Tapi, aku khawatir sekaligus ragu. Apakah Kirey memang terjebak bersama dengan mereka, atau seperti perkataan Lebolas. Kireyna menghilang dan tidak bersama dengan mereka. Lagipula, aku juga tidak merasakan mara bahaya, tidak seperti ketika Kirey diculik oleh para penyihir hitam itu.

"Bagaimana Jack? Apa kau sudah memutuskan apa yang akan kita lakukan? Tunggu dulu...." Jack memejamkan matanya, sembari menatap ke arah tebing. Hal itu ikut membuatku menatap ke arah tebing. "Apa kau mendengar seperti ada bunyi lainnya?"

Mendengar Jack, aku lekas meninggilkan indra pendengaranku dan berusaha untuk menatap ke arah tebing. Benar, aku mendengar ada suara yang mendekat ke arah kami. Aku juga merasakan kekuatan pekat yang mendekat.

"Mereka sepertinya memang akan menyerang kita!" seruku, lekas memasuki ruangan perlengkapan.

"Trav, apa yang harus kita lakukan sekarang. Apa kita...."

"Aku tidak merasakan keberadaan Kirey di sekitar pegunungan utara, Jack. Lebolas mungkin benar, Kirey sepertinya bisa melakukan teleportase, kekuatan itu juga merupakan salah satu kekuatan dari Kirey. Sekarang arahkan pasukan pemanah, kita akan mengintai di area hutan lebih dulu!"

"Baiklah, kalau begitu aku akan segera menyiapkan pasukan. Segera berikan kabar ini pada klan vampire, mereka yang akan menyerang pertama kali!"

Aku berhenti mengambil beberapa perlengkapan dan menatap Jack, "Jangan lakukan hal yang sama seperti apa yang terjadi pada Mike, Jack. Kau harus tetap memikirkan dirimu sendiri, ingat perkataanku, jika musuh menyerangmu dalam keadaan terdesak. Lakukan apapun yang bisa kau lakukan untuk bertahan hidup, kau paham?"

"Paham, aku pergi dulu, Trav!"

Melihat punggung Travold yang lekas berlari menuju lapangan, membuatku juga ikutan segera berlari ke arah ruangan bawah tanah. Bertepatan saat melihat Zavier yang juga hendak berlari ke arah yang berlawanan. "Trav, aku merasakan ada pergerakan yang mendekat ke arah kita!"

"Itu benar, siapkan lebih dulu pasukanmu Zav, aku akan memandu pada werewolf untuk menyerang. Apa kau melihat Luna dan Alpha?"

"Mereka berada di ruang bawah tanah, sedang berganti shif!"

"Baik, segera percepat gerakan kalian. Aku yakin mereka tidak akan kabur seperti beberapa hari lalu, persiapkan semua pasukan kita sesuai dengan formasi yang semalam kita susun!"

"Baik, aku pergi dulu!"

Aku mengangguk dan lekas memasuki ruang bawah tanah, beberapa ruangan kosong. Aku berjalan lurus menuju ruangan yang dimaksudkan oleh Zavier. Begitu tiba di sana, ternyata Luna dan Alpha klan werewolf itu juga sudah bersiap-siap. Kami saling menatap, dan tanpa aku beritahukan sekalipun, mereka sudah berubah dengan wujud serigala mereka. Yang lainnya juga sama, mereka lekas bersiap-siap. Lebolas mendekatiku.

The Spesial Bride of DragonWhere stories live. Discover now